Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Hellen Nurdiana
Ilustrasi Pasangan Kekasih (Pexels/Josh Willink)

Disadur dari laman pinkvilla.com dalam sebuah hubungan yang sempurna, biasanya akan ada interaksi saling memberi dan menerima baik dalam hubungan percintaan maupun persahabatan. Kamu mungkin akan menelfon seseorang dan menjadwalkan pertemuan dalam satu minggu, dan minggu berikutnya mungkin mereka yang menghubungimu terlebih dahulu. Namun, sebuah hubungan pun kadang bisa kehilangan keseimbangan dan berubah menjadi hubungan sepihak.

Hal tersebut mungkin akan membuatmu merasa lelah secara fisik dan psikologis, berada dalam sebuah hubungan sepihak akan menciptakan penderitaan mental yang tiada akhir. Kamu dapat mengetahui kapan kamu melakukan lebih banyak upaya lebih banyak dalam hubungan tersebut daripada orang lain dengan beberapa indikasi berikut ini :

  1. Hubunganmu menguras tenagamu
  2. Kamu berpikir tidak ada hubungan yang tulus dan mendalam dengan pasangan atau lingkungan pertemananmu
  3. Pasanganmu tidak pernah membuat pengorbanan apapun untukmu dan tidak pernah mementingkanmu
  4. Kamu adalah orang yang paling banyak meminta maaf 

Efek samping dari indikasi di atas untuk fisik dan psikologis juga mungkin bisa terjadi akibat stres karena berada dalam hubungan sepihak tersebut, contohnya adalah kamu akan merasa kesulitan dengan cara makan, bergerak dan menjaga kesehatanmu secara keseluruhan dengan lebih baik.

Bisakah Hubungan Sepihak Diubah?

Ilustrasi Wanita Saling Bertatap Saat Berbicara (Foto : Pexels/fauxels)

Apakah hubungan sepihak dapat diubah? Hal tersebut masih bisa diperdebatkan, apakah kamu bisa untuk meningkatkan hubungan sepihak atau mengubahnya menjadi sama-sama menguntungkan, tetapi tentu saja mengubah seseorang adalah sesuatu yang cukup sulit dan menantang.

Walaupun kamu percaya bahwa dengan kemampuan cinta yang kamu miliki akan bisa mengubah orang lain, dan kamu melakukan hal tersebut pada pasangan atau temanmu dan berharap perlakuanmu akan membuat mereka juga melakukan hal yang sama seperti apa yang kamu lakukan. Namun pada kenyataanya adalah kebanyakan orang tidak dapat diubah menjadi sosok pasangan atau teman yang sempurna. 

Cara Mengakhiri Hubungan Sepihak

Ilustrasi wanita lelah (Pexels/Monstera)

Kamu bisa mengakhiri hubungan sepihak dengan membuat jadwal pertemuan yang tetap setiap minggu, kemudian kamu dan pasangan atau temanmu harus mematuhi itu. Jika kamu mengatakan "ayo sudahi ini, dan berpisah", kamu sepertinya sudah mengatakan hal tersebut ratusan kali tanpa terjadi perpisahan, itu tidak akan berguna. Kamu perlu dengan tegas mengatakan bahwa kamu tidak ingin berada dalam hubungan sepihak lagi. Kamu juga harus bisa memberikan alasan yang tidak bias kepada pasangan atau temanmu, hindari menyalahkan orang lain secara berlebihan. Terima pertanggungjawaban atas peranmu dalam masalah tersebut. Karena menjaga integritas seseorang itu penting. Jadi, pertimbangkan situasinya sebelum mengutarakan untuk mengakhiri hubungan sepihakmu.

Jika kamu benar-benar sudah tidak bisa menerima hubungan sepihak tersebut, tunjukkan pada mereka bahwa berpisah adalah jalan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Meskipun tidak ada perpisahan yang tidak menyakitkan dan melukai hati, tetapi dengan kata-kata dan alasan yang tepat dapat membingkai perpisahan itu menjadi sesuatu yang baik dan melunakkan hati. Jadi kamu tidak perlu khawatir apabila nantinya mereka yang kamu tinggalkan merasa sakit hati, karena hal tersebut hanya akan berlangsung sementara.

Hellen Nurdiana