Perselingkuhan saat ini menjadi sesuatu yang sangat umum terjadi dalam sebuah hubungan, kenyataan yang memilukan ini bisa terjadi baik pada hubungan suami dan istri atau pada hubungan sepasang kekasih. Perselingkuhan dapat terjadi dalam rentang waktu yang sangat panjang atau hanya sebentar saja, bentuk-bentuk perselingkuhan pun beragam, bisa berupa saling mengirim pesan singkat bernada genit, perselingkuhan secara emosional, atau pun bertemu dengan orang ketiga secara sembunyi-sembunyi.
Menurut situs mindbodygreen.com beberapa penelitian menunjukkan bahwa 20% hingga 40% pria yang sudah menikah akan terlibat dalam perselingkuhan di beberapa titik dalam hidup mereka, sementara wanita sekitar 20% sampai 25%. Itu artinya kita perlu memahami mengapa perselingkuhan itu terjadi, karena ketika kita dapat memahami alasan dari sebuah perselingkuhan, kita mungkin lebih mampu untuk melindungi hubungan kita dari potensi perpisahan.
Berikut ini adalah 4 alasan mengapa seseorang dapat berselingkuh dari pasangannya menurut konselor pernikahan Rachel Glik, Ed.D., LPC.
1. Kesalahpahaman Tentang Jatuh Cinta
Banyak orang mengatakan bahwa dalam menjalin sebuah hubungan membutuhkan banyak waktu, namun kebanyakan dari mereka tidak menghargai investasi yang diperlukan untuk menciptakan sebuah hubungan jangka panjang yang sukses dan harmonis. Selain itu kita sering berharap terlalu tinggi dalam sebuah hubungan seperti yang kita lakukan ketika berada di awal hubungan. Dopamin dan hormon penyangga stres kortisol meluap saat berada di tahap awal sebuah hubungan. Peningkatan fisiologis ini hanya tidak pernah berlangsung lama karena kita akan terus menyesuaikan diri dengan pasangan kita seiring berjalannya waktu.
Banyak yang selingkuh dari pasangannya karena "Jatuh Cinta" dengan seseorang yang baru ditemui. Sebenarnya "jatuh Cinta" bukanlah kata yang tepat. Yang benar adalah bahwa kita hanya ingin memenuhi hasrat yang kita cari dalam sebuah hubungan, kemudian hal tersebut semakin berkembang luas tanpa henti, yang seharusnya dapat dilakukan dengan pasangan, bukan mencari dari orang yang baru ditemui. Akan tetapi kecenderungan kita adalah terjebak dalam apa yang tidak kita dapatkan dalam sebuah hubungan, dan kehilangan pentingnya menempatkan diri kita dalam hubungan tersebut. Sehingga banyak yang tidak menyadari atau tidak siap untuk melakukan berbagai upaya yang dibutuhkan dalam sebuah hubungan yang sukses, yang akhirnya membuat kita lebih rentan terhadap perasaan senang yang instan dari ketertarikan dengan orang baru yang terlarang.
2. Peluang
Peluang untuk melakukan sebuah perselingkuhan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir ini karena sekarang pria dan wanita bekerja di satu tempat yang sama, bisa memanfaatkan aplikasi hanya melalui handphone, sehingga memiliki banyak interaksi satu sama lain dengan mudah.
Perselingkuhan yang terjadi saat ini biasanya berawal dari sebuah pertemanan di kantor maupun komunitas tertentu, yang tidak menyadari bahwa seharusnya mereka perlu waspada dengan lonjakan dopamin ketika menerima perhatian lebih dari lawan jenis. Banyak hubungan perselingkuhan dari dimulai dengan sedikit rayuan atau pengungkapan emosional, dan sebelum dapat disadari percikan api kecil itu dengan cepat menjadi bara yang lebih besar, lalu api itu sendiri yang mengamuk dan membakar segalanya.
3. Tidak Menyalurkan Emosi
Sebuah hubungan rahasia memang menggembirakan seperti obat terbaik di luar sana. Ada begitu banyak pasangan yang dibuat mabuk karena perselingkuhan dengan alasan mereka tidak dapat mengatasi kecemasan atau rasa sakit secara emosional yang mereka alami di rumah, di lingkungan keluarga, atau tempat kerja.
Banyak yang tidak menyadari betapa rentannya mereka untuk melarikan diri atau mengalihkan perhatian dengan cepat karena begitu mereka kehilangan minat untuk menyalurkan emosi yang sangat menyusahkan bagi mereka di lingkungan terdekatnya maka mereka akan mengalihkan semuanya kepada orang lain.
Tanpa menyadari, menerima, dan mengetahui bagaimana menangani emosi-emosi tersebut secara efektif (misalnya, merasa cemas, terjebak, tertekan, kesepian, tidak bahagia, tidak bersemangat, tidak dihargai, tidak bahagia, atau tidak aman), perasaan senang yang instan dari sebuah hubungan baru dapat menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk ditolak. Bagi banyak orang, hubungan rahasia dapat berkembang menjadi kecanduan, yang digunakan untuk lebih memisahkan diri dari emosi yang menyusahkan tersebut.
4. Kimia Otak Kita
Banyak hal yang tidak masuk akal tentang orang baik yang membuat pilihan untuk mengkhianati pasangannya yang dapat dipahami dengan mempelajari cara kerja kimia otak kita. Ahli saraf menggunakan istilah yang disebut dengan neuroplastisitas untuk menjelaskan perubahan otak kita sebagai hasil dari pengalaman dan pengetahuan kita. Seperti yang ditulis oleh seorang konselor berlisensi Deborah S. Miller, LPC dalam bukunya "More Than Sorry" yaitu, "...pahami bahwa dalam konteks perselingkuhan, otak membangkitkan dopamin, serotonin, oksitosin, prolaktin, dan testosteron. Hormon-hormon ini berkontribusi pada impulsif, pengambilan keputusan yang buruk, dan energi yang kuat, emosi dan perasaan posesif."
Perselingkuhan dapat memicu respon yang sama seperti penyalahgunaan zat adiktif, perjudian, atau kecanduan lainnya. Kita bisa menjadi "kecanduan" pada kegilaan dan perhatian yang diberikan dari cinta terlarang. Setelah jalur otak ditetapkan untuk jenis kesenangan yang dibawa oleh perselingkuhan, maka waspadalah terhadap hasrat tersebut. Ketika hasrat mengambil alih, kita akan kehilangan logika saat kita terbawa ke dalam petualangan impulsif seperti anak remaja. Kita lebih cenderung menilai kenyataan dengan cara yang sangat bias ketika kurang memahami dengan cara kerja kimia dalam otak kita.
Berbicara tentang perselingkuhan bukanlah topik yang menyenangkan apalagi nyaman, namun tetap berbahaya jika didiamkan. Menjadi lebih terbuka tentang jebakan yang tidak terduga yang menyebabkan begitu banyak pasangan tidak setia adalah sesuatu yang penting untuk mencegah jalan yang menyakitkan dan membantu pasangan yang terkena dampak dari perselingkuhan untuk sembuh dan tumbuh menjadi lebih baik.
Baca Juga
-
Bikin Gak Sabar! Festival Musik Pranalafest Ungkap Akan Hadirkan Nadin Amizah sebagai Bintang Tamu
-
Siap-siap! Yura Yunita Dikonfirmasi Akan Meriahkan Konser Musik di Batam pada Maret Mendatang
-
Kamu Wajib Coba! 5 Jus Buah dan Sayur Ini Bikin Kulit Tambah Glowing
-
4 Tanda Pasangan sedang Memikirkan Orang Lain, Kamu Harus Waspada!
-
Kamu Merasa Menjalani Hubungan Sepihak? Inilah Cara untuk Mengakhirinya
Artikel Terkait
-
5 Tanda Terjebak Abusive Relationship, Begini Cara Mengakhirinya
-
Barisan Mantan Luna Maya, Blak-blakan Ngaku Pernah Selingkuh karena Bosan
-
Diam Tak Selamanya Emas, Kenapa Orang Hobi Silent Treatment seperti Revand Narya dan Faby Marcelia?
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Apa Itu Silent Treatment, Penyebab Perceraian Faby Marcelia dan Revand Narya
Lifestyle
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
4 Rekomendasi Outfit Kasual ala Momo TWICE yang Cocok untuk Hari-Hari Santaimu
-
4 Rekomendasi Mix and Match OOTD Chic ala Miyeon (G)I-DLE, Bikin Penampilan Lebih Modis
-
3 Sheet Mask Mengandung Aloe Vera Ampuh Atasi Sunburn, Harga Mulai Rp5 Ribu
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam