Saat ini harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sedang naik. Karena harga bahan pangan dan ongkos transportasi naik, pengeluaran rumah tangga pun ikut membengkak. Kita harus punya rencana keuangan yang baik dalam momen tak terduga ini. Agar tidak timbul masalah keuangan baru dan menjadi boros.
Berikut ini 7 tips yang bisa diterapkan saat BBM naik dan di setiap waktu.
1. Hitung Pendapatan dan Pengeluaran
Kumpulkan berapa bon bekas belanja dan hitung pengeluaran. Lalu bandingkan dengan jumlah slip gaji atau pendapatan bisnis kamu. Jika lebih besar pendapatan maka aman tapi jika lebih besar pengeluaran, tandanya kamu harus berhemat.
2. Praktikan Konsep Spending-Saving-Investing
Presentasenya 50:30:20. 50% kamu gunakan untuk bayar tagihan wajib seperti iuran tempat tinggal, listrik, air, pulsa, pajak, makan dan ongkos transportasi. 30% kamu gunakan untuk biaya hiburan seperti shopping barang tambahan, menonton film, traveling atau beramal. 20% kamu gunakan untuk menabung, dana darurat dan investasi.
3. Bedakan Keinginan dan Kebutuhan
Coba lebih jeli dan teliti. Bedakan mana barang yang kamu perlukan dan keberadaannya wajib ada serta barang yang ingin kamu beli tapi kalau tidak ada, tidak akan jadi masalah.
4. Sering Cek Ulasan Kualitas Barang sebelum Membeli
Seandainya kamu mau hemat, kamu harus pintar dalam membeli barang. Beli barang yang harganya terjangkau tapi kualitasnya bagus. Jika terjadi sebaliknya, barang kamu cepat rusak atau tidak cocok, sehingga kamu harus membeli lagi dan aktivitas kamu terganggu. Kamu pun jadi boros. Perhatikan ulasan pembeli lain di e-commerce dan juga di situs pengulas barang.
5. Nikmati Apa yang Ada dan Substitusi Barang
Pakai barang itu sampai habis atau rusak. Jangan mubazir. Kamu juga bisa substitusi barang kamu dengan barang yang multifungsi atau alternatif lain. Seperti sampo+sabun mandi two in one, make up three in one (seperti blush on, lipstik dan eyeshadow dalam satu produk), aplikasi pinjaman ebook gratis, kaldu jamur serbaguna atau tutorial gratis di Youtube.
6. Manfaatkan Diskon
Hari besar bisa jadi momentum untuk mencari diskon. Selain itu sekarang bermunculan akun media sosial pencari diskon untuk makanan atau pakaian. Coba manfaatkan dengan baik kesempatan ini. Ingat jangan kalap dalam belanja ya.
7. Hindari Utang
Jika ada iklan pinjaman online secara tiba-tiba di aplikasi chat atau SMS, sebaiknya cepat-cepat diblokir. Utang memang memudahkan tapi akan membawa beban baru di masa depan. Jika tidak mendesak, hindari utang.
Dengan 7 tips ini kita bisa mengatur uang dengan efektif tanpa jadi pelit. Ayo kita atur keuangan kita dengan cara yang pas dan cerdas!
Baca Juga
-
Sup Kuning Ikan Patin, Hidangan Pendamai Ibu dan Putrinya
-
4 Manfaat Thrifting atau Belanja Baju Bekas Bermerk
-
Simak 3 Tips Menghindari Misinformasi di Media Digital
-
Ulasan Kumcer Semua untuk Hindia: Kisah Heroik nan Dramatik Masa Kolonial
-
6 Pesan dari Buku Filosofi Teras untuk Anak Muda yang Suka Cemas dan Baper
Artikel Terkait
-
5 Tips untuk Membantu Temanmu Mengatasi Kecemasannya
-
Tips Tidur Siang Sehat Ala Nabi Kata dr.Zaidul Akbar Biar Tidak Pusing saat Bangun
-
3 Usaha Receh yang Menguntungkan, Berani Coba!
-
Sudah Lama Tidak Belajar? Ini 5 Cara untuk Memulainya Lagi
-
4 Cara yang Perlu Diterapkan Mahasiswa agar Lebih Efektif saat Belajar
Lifestyle
-
4 Padu Padan OOTD Chic ala Yunjin LE SSERAFIM, Stylish Buat Segala Suasana!
-
4 Rekomendasi Serum Vitamin C Terjangkau untuk Pelajar dengan Kulit Cerah
-
Classy & Cozy, 4 OOTD Street Style Hyunjin STRAY KIDS yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Toner Lotus Kaya Antioksidan untuk Kulit Glowing Alami dan Bebas Kusam
-
4 OOTD Mood Matching ala Yeonjun TXT yang Fleksibel Buat Harian
Terkini
-
Kesejahteraan Guru Terancam? Menag Bilang 'Cari Uang, Jangan Jadi Guru!'
-
Band-Aid oleh KickFlip: Hadapi Sakitnya Patah Hati dan Merindukan Seseorang
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Pestapora Minta Maaf soal Freeport, Gestur Kiki Ucup Dihujat: 'Minimal Tangan Jangan di Saku!'