Mungkin kamu pernah mendapati ada pasangan yang sudah tidak saling cinta, bahkan salah satunya berselingkuh, namun pasangannya masih tetap bertahan ‘demi anak’. Begitu pula hubungan yang sudah diwarnai dengan kekerasan, tapi keduanya tetap bersikukuh untuk bertahan dengan alasan kebahagiaan anak.
Meski memiliki niatan yang mulia, yakni agar anak bisa mendapat pengasuhan dari kedua orangtua, tapi sebenarnya keputusan seperti ini berisiko, lho. Disadur dari brightside, berikut akan dijelaskan beberapa hal buruk yang dapat terjadi apabila pasangan yang tidak bahagia tetap bertahan ‘demi anak’. Terus ikuti ulasannya, ya!
1. Anak selalu dalam keadaan takut
Walaupun orangtua sudah berusaha menjaga agar tidak bertengkar di depan anak, anak bisa merasakan suasana yang tidak menyenangkan atau ketegangan antara ayah dan bundanya, lho. Ini membuat anak takut apa yang dilakukannya bisa memicu orangtuanya pisah. Mereka juga khawatir jika nanti harus memilih salah satu di antara orangtuanya.
Bisa dibayangkan, dong, tekanan yang dialami anak karena terus-menerus merasakan takut? Selain ia bisa tumbuh jadi anak yang tidak punya inisiatif, anak pun jadi cenderung rewel.
2. Anak tidak merasa aman atau disayang
Banyak orangtua yang mengira karena anak masih kecil jadi tidak mengerti apa yang sedang terjadi antara orangtuanya. Padahal, sebenarnya anak bisa merasakan ketidakbahagiaan yang dirasakan ayah bundanya.
Hal ini akan membuat mereka tidak merasa aman dan disayang oleh orangtuanya jika ayah bundanya sering bertengkar atau tidak akur. Mereka akan selalu diliputi pertanyaan dan kekhawatiran apakah nanti orangtuanya bakal berpisah atau tetap bersama.
3. Gangguan kesehatan dan psikologis
Berdasarkan studi, anak yang tinggal bersama orangtua yang sering mengalami konflik akan selalu dalam keadaan stres. Dan ini memicu ketidakseimbangan hormon, mempercepat detak jantung, kesulitan tidur, serta gangguan psikologis misalnya depresi.
4. Anak mencontoh yang tidak baik
Orangtua menjadi teladan bagi anak-anaknya. Saat anak melihat bahwa orangtuanya selalu bertengkar dan tidak bahagia di pernikahan mereka tapi tetap bersama, mereka menyimpulkan bahwa kebahagiaan diri sendiri itu tidak penting.
Mereka akan berpikir tidak berhak untuk merasa bahagia dan mereka seharusnya berkorban demi anak-anak mereka jika rumah tangga mereka nanti pun memiliki masalah yang sama. Hal ini yang kemudian akan menciptakan lingkaran setan.
Dengan uraian tadi semoga bisa jadi bahan pertimbangan bagi orangtua yang sudah tidak memiliki pernikahan bahagia tapi memaksakan bertahan ‘demi anak’. Ingat, lho, anak akan bahagia bila orangtuanya pun bahagia.
Video yang mungkin Anda suka:
Tag
Baca Juga
-
Episode 2 'Love Your Enemy': Rating Melonjak, Cinta & Rivalitas Makin Seru!
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
Artikel Terkait
-
Telur Melesat saat Dipecahkan, Pengantin Wanita Ini Tahan Tawa Gegara Ulahnya
-
dr. Zaidul Akbar Sebut Ibu Bisa Wariskan Penyakit Pada Anak, Ternyata Ini Alasannya
-
Aurel Hermansyah Ingin Program Hamil Anak Kembar: Aku Mau Anak 5, Banyak Nggak?
-
Eksepsi Eks Anak Buah Sambo: Arif Klaim Tak Berniat Tutupi Kasus Brigadir J, Cuma Berada di Tempat dan Waktu yang Salah
-
4 Tanda bahwa Kamu Orangtua Galak, Enggak Baik Buat Anak!
Lifestyle
-
Terbukti! 5 Sebab Home Fatigue Akibat WFH Tanpa Batas di Era Digital
-
Cantik Nggak Harus Mahal, Inilah 5 Tips Tampil Alami dan Tetap Glowing
-
4 Rekomendasi Tablet Layar 12 Inci Paling Worth It untuk Kerja Harian, Produktivitas Naik 10 Kali
-
Vivo X200T Siap Meluncur Awal Tahun 2026, Ukuran Compact dan Performa Kencang
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
Terkini
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
-
Ini 3 Top Skill yang Dicari HR Kalau Kamu Mau Mulai Karir Kerja Remote
-
Janji Kesetaraan Tinggal Janji, Pesisir Masih Tak Aman bagi Perempuan
-
Topeng Ceria Korban Bullying: Mengapa Mereka Tampak Baik-Baik Saja?
-
CERPEN: Liak