Mungkin kamu pernah melihat orangtua yang sering membentak anaknya. Biasanya ini dilakukan dengan alasan sayang. Padahal, justru membentak anak akan merusak perkembangan psikologisnya, lho.
Anak yang sering dibentak bisa mendorongnya menjadi anak yang pembohong, pembangkang, tidak menghormati orangtua, atau malah memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah.
Menurut seorang psikolog anak, Dr Richard C. Woolfson, ada beberapa tanda orangtua galak. Yuk, dicek apakah kamu dan pasangan termasuk orangtua galak atau enggak.
1. Sering bertengkar dengan anak
Memang, anak yang ‘bertingkah’ suka bikin emosi. Tapi, di situlah tantangannya sebagai orangtua untuk bisa mendisiplinkan anak tanpa harus ‘main tangan’ atau dengan membentak. Justu semakin sering orangtua membentak, anak bisa jadi semakin membangkang.
Ini pula yang menjelaskan kenapa anak yang nakal atau gak mau menurut biasanya setelah diperhatikan memiliki orangtua galak. Oleh sebab itu, ayah bunda harus lebih sabar, ya.
2. Pelit memberikan pujian atau kalimat positif
Masih ingat kapan terakhir kali kamu memuji atau memberikan kalimat positif ke anak? Kalau sampai tidak ingat kapan terakhir kali kamu melakukan itu, karena sehari-hari selalu diisi dengan omelan, itu tandanya kamu sudah menjadi orangtua galak, lho.
Senakal-nakalnya anak, mereka gak mungkin sehari 24 jam nakal terus. Pasti ada saat anak melakukan hal baik, dan tidak ada salahnya memberi pujian agar mereka terdorong untuk selalu melakukan tindakan baik.
3. Terlalu cerewet
Mengomel sesekali mungkin bisa dimaklumi. Tapi, kalau dari pagi sampai malam pasti ada aja yang jadi bahan omelan bisa menjadi indikasi bahwa kamu memang orangtua tipe galak. Boleh jadi, permasalahan anak yang kamu anggap besar dan memicu omelan sebenarnya hal sepele.
Anak akan sulit untuk bersikap positif jika kondisi lingkungan yang dialaminya selalu beraura negatif. Kamu sendiri bakal pusing dan mumet, kan, kalau tiap saat selalu mendengar omelan?
4. Jarang memberi anak hadiah
Anak mana pun pasti senang sekali kalau mendapat hadiah. Apalagi dari orangtuanya tercinta. Tanpa menunggu si kecil ultah, sesekali berikan ia hadiah sebagai bentuk penghargaan atas hal positif yang telah dilakukannya. Hal tersebut bisa melembutkan hati anak, lho.
Menjadi orangtua memang penuh tantangan. Akan tetapi, bukan jadi pembenaran juga untuk menerapkan pola asuh yang berdampak buruk bagi psikologis anak. Semoga uraian tadi bisa membantumu untuk lebih sabar dan tidak menjadi orangtua galak.
Video yang mungkin Anda suka:
Baca Juga
-
Episode 2 'Love Your Enemy': Rating Melonjak, Cinta & Rivalitas Makin Seru!
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
Artikel Terkait
-
Hari Sumpah Pemuda, Perusahaan Ini Canangkan Program Duta Belajar Okky bagi Anak Usia 8-15 Tahun
-
Jenderal Dudung Puji Penanganan Stunting Bobby Nasution di Kota Medan
-
4 Pentingnya Perhatian Orang Tua kepada Anak, Jangan Diabaikan!
-
Congratulations!!! Alika Islamadina Melahirkan Anak Pertamanya
-
Hanya Diancam Empat Tahun Penjara, Hotman Paris: Atas Dasar Apa Nikita Mirzani Ditahan?
Lifestyle
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
4 Padu Padan OOTD Monokrom ala Hoshi SEVENTEEN, Effortless Banget!
-
4 Toner Buah Tin Kaya Antioksidan untuk Kulit Lembap & Bebas Kerutan
-
4 Toner Mengandung Birch Juice, Ampuh Hidrasi Kulit & Perkuat Skin Barrier
-
FOMO Level Akut? Ini 5 Jurus Ampuh Gen Z Biar Lebih Fokus dan Percaya Diri!
Terkini
-
Klarifikasi Menkeu Purbaya usai Anak Sebut Menteri Agen CIA di Instagram
-
Art Jakarta 2025: Lebih dari Sekadar Pameran, Ini Cara Mendukung Ekosistem Seni Indonesia
-
Skakmat Mahfud MD untuk Nadiem Makarim: 'Orang Bersih, tapi Tak Paham Birokrasi Sama Sekali'
-
Remake Doraemon 1983, Film Doraemon: Nobita and the New Castle Tayang 2026
-
Charlie Kirk Tewas Ditembak di Leher: Kiprah dan Kontroversi Loyalis Setia Donald Trump