Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Riva Khodijah
Ilustrasi anak dimarahi (Pexels.com/Monstera)

Mungkin kamu pernah melihat orangtua yang sering membentak anaknya. Biasanya ini dilakukan dengan alasan sayang. Padahal, justru membentak anak akan merusak perkembangan psikologisnya, lho.

Anak yang sering dibentak bisa mendorongnya menjadi anak yang pembohong, pembangkang, tidak menghormati orangtua, atau malah memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah.

Menurut seorang psikolog anak, Dr Richard C. Woolfson, ada beberapa tanda orangtua galak. Yuk, dicek apakah kamu dan pasangan termasuk orangtua galak atau enggak.

1. Sering bertengkar dengan anak

Memang, anak yang ‘bertingkah’ suka bikin emosi. Tapi, di situlah tantangannya sebagai orangtua untuk bisa mendisiplinkan anak tanpa harus ‘main tangan’ atau dengan membentak. Justu semakin sering orangtua membentak, anak bisa jadi semakin membangkang.

Ini pula yang menjelaskan kenapa anak yang nakal atau gak mau menurut biasanya setelah diperhatikan memiliki orangtua galak. Oleh sebab itu, ayah bunda harus lebih sabar, ya.

2. Pelit memberikan pujian atau kalimat positif

Masih ingat kapan terakhir kali kamu memuji atau memberikan kalimat positif ke anak? Kalau sampai tidak ingat kapan terakhir kali kamu melakukan itu, karena sehari-hari selalu diisi dengan omelan, itu tandanya kamu sudah menjadi orangtua galak, lho.

Senakal-nakalnya anak, mereka gak mungkin sehari 24 jam nakal terus. Pasti ada saat anak melakukan hal baik, dan tidak ada salahnya memberi pujian agar mereka terdorong untuk selalu melakukan tindakan baik.

3. Terlalu cerewet

Mengomel sesekali mungkin bisa dimaklumi. Tapi, kalau dari pagi sampai malam pasti ada aja yang jadi bahan omelan bisa menjadi indikasi bahwa kamu memang orangtua tipe galak. Boleh jadi, permasalahan anak yang kamu anggap besar dan memicu omelan sebenarnya hal sepele.

Anak akan sulit untuk bersikap positif jika kondisi lingkungan yang dialaminya selalu beraura negatif. Kamu sendiri bakal pusing dan mumet, kan, kalau tiap saat selalu mendengar omelan?

4. Jarang memberi anak hadiah

Anak mana pun pasti senang sekali kalau mendapat hadiah. Apalagi dari orangtuanya tercinta. Tanpa menunggu si kecil ultah, sesekali berikan ia hadiah sebagai bentuk penghargaan atas hal positif yang telah dilakukannya. Hal tersebut bisa melembutkan hati anak, lho.

Menjadi orangtua memang penuh tantangan. Akan tetapi, bukan jadi pembenaran juga untuk menerapkan pola asuh yang berdampak buruk bagi psikologis anak. Semoga uraian tadi bisa membantumu untuk lebih sabar dan tidak menjadi orangtua galak.

Video yang mungkin Anda suka:

Riva Khodijah