Pernah dengar kalimat kalau anak adalah 'produk' dari kondisi di rumah? Pernyataan ini gak sepenuhnya salah. Pasalnya, sifat anak seringkali merupakan bentuk dari didikan dan cerminan orangtuanya di rumah. Apa yang mereka dapat dan lihat setiap hari akan ditiru dan seringkali menjadi sifat yang menetap dalam diri.
Jadi gak heran kalau dalam ilmu parenting ada pola asuh yang wajib dibiasakan agar menjadi sifat baik yang terus dibawa sang anak hingga dewasa. Berikut beberapa sikap sederhana yang wajib dibiasakan pada anak sejak dini.
Baca Juga: Selain Smartphone dan Dompet, 4 Benda Ini Harus Ada di Dalam Tas
1. Ucapkan tolong, maaf, dan terima kasih
Tolong, maaf, dan terima kasih merupakan tiga "mantra sakti" yang wajib diajarkan sejak usia dini. Lewat ketiga kata ini, anak akan belajar bahwa setiap hal butuh respons yang tepat sesuai kondisi yang sedang dia hadapi.
Anak akan belajar meminta bantuan dengan santun tanpa tendensi memerintah lewat kata "tolong". Saat melakukan kesalahan, anak dibiasakan segera meminta maaf dan mengakui kesalahannya tanpa harus mencari kambing hitam.
Pembiasaan berterima kasih akan menjadi cerminan sikap pernuh kerendahan hati ketika mendapat pemberian, sekecil apa pun. Ketiga kata ini jika dibiasakan akan membentuk karakter anak menjadi pribadi santun dan paham etika.
2. Menepat janji
Menepati janji merupakan tindakan sederhana tapi menunjukan bahwa seseorang punya harga diri yang tinggi. Orang lain pun akan menghargai dan menghormati mereka karena prinsip tersebut. Namun, perilaku tepat janji juga butuh pembiasaan sejak dini.
Gak heran kalau para orangtua mulai menerapkan kebiasaan ini pada anak-anaknya agar terbawa hingga dewasa. Bukan hanya anak yang didoktrin tepat janji, justru kebiasaan baik ini dimulai dari orangtua sebagai contoh hidup bagi anak.
Baca Juga: Selain Fotogenik, 7 Alasan Kenapa Kucing Adalah Hewan Peliharaan Terbaik
3. Kalau mau sesuatu, harus berusaha dulu
Membiasakan berusaha dulu jika ingin mendapat sesuatu juga wajib masuk dalam prinsip parenting zaman now. Pasalnya, anak yang tidak terbiasa berusaha keras hanya akan menjadi pribadi manja dan mudah bergantung pada orang lain saat dewasa.
Jika dibiasakan berusaha lebih dulu sejak dini, anak akan berpikir kritis bahwa segala sesuatu gak akan bisa diraih dengan mudah tanpa kerja keras. Hal sederhana seperti ingin punya barang tertentu harus rela menabung dulu atau membantu pekerjaan rumah dan mendapat sejumlah "bayaran" bisa dijadikan contoh.
4. Membuang sampah pada tempatnya
Hal umum seperti membuang sampah pada tempatnya juga gak kalah penting diajarkan sejak dini. Anak yang terbiasa melakukannya cenderung menjadi pribadi disiplin dan taat aturan.
Berbeda dengan anak yang suka buang sampah sembarangan, saat dewasa mereka cenderung seenaknya sendiri dan gak punya kepedulian pada alam, khususnya tentang kebersihan lingkungan.
Baca Juga: 5 Bahan Pengawet Makanan yang Aman Digunakan, Wajib Dicatat Nih!
5. Gak pilih-pilih makanan
Bisa dibilang pilih-pilih makanan kerap dapat banyak toleransi, terutama karena alasan kesehatan dan larangan agama. Namun, di luar kedua alasan tersebut, seharusnya pilih-pilih makanan tidak boleh dibiasakan, terlebih dalam pola makan anak.
Bawa anak dalam kebiasaan baik terkait makanan, seperti makan sayur, buah, dan menu sehat lainnya. Tanamkan bahwa semua makanan yang baik untuk tubuh wajib dikonsumsi secara seimbang. Lewat kebiasaan ini, anak tidak akan tumbuh menjadi pribadi picky dalam hal apa pun.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sudirman Cup 2025: Indonesia Raih Kemenangan Sempurna di Laga Pertama
-
Sudirman Cup 2025: Jadwal Laga Hari Pertama Babak Group Stage
-
Drama Korea The Haunted Palace Raih Rating Tinggi Minggu Ini, Sudah Nonton?
-
Sudirman Cup 2025 Day 1: Line Up Indonesia Vs Inggris
-
Sudirman Cup 2025: Drawing Grup, Indonesia Masuk Grup D Bersama Denmark
Artikel Terkait
-
Kisah Inspiratif dari Out of My Mind, Melihat Dunia dari Perspektif Berbeda
-
Makna Nama Anak Kembar Ustaz Dennis Lim, Simbol Teladan dan Nikmat Allah
-
7 Potret Ulang Tahun ke-3 Issa Anak Nikita Willy, Ada Sunatan Massal
-
Menyoal Mentalitas Jangka Pendek di Balik Wisuda Sekolah ala Dedi Mulyadi
-
Misteri Hilangnya Alvaro Kiano: Pengakuan Ayah Palsu di Masjid, CCTV Mati, Titik Terang Nihil!
Lifestyle
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
4 Rekomendasi Running Shoes Lokal Harga di Bawah 350 Ribu, Kualitas Oke!
-
4 Ide OOTD ala Giselle aespa, Gaya Kasual Klasik sampai Formal Menawan!
-
Mau Tampil Modis Setiap Hari? Sontek 4 Gaya Daily Look ala Shin Si Ah
-
Buat Hangout hingga Party, Intip 4 Gaya Stylish Huening Bahiyyih Kep1er!
Terkini
-
MEOVV 'Hands Up' Penyemangat untuk Terus Maju Lewat Melodi yang Menggebu
-
Kisah Inspiratif dari Out of My Mind, Melihat Dunia dari Perspektif Berbeda
-
Bawa Leeds United Promosi, Ternyata Pascal Struijk Bukan Pemain Indonesia Pertama di EPL
-
Jordi Amat Akui Belum Tahu Nasib di JDT, Bantah Rumor Hijrah ke Indonesia?
-
3 Alasan Mengapa Patrick Kluivert Harus Pertimbangkan Panggil Yakob Sayuri