Orang tua kini perlu hati-hati untuk melepaskan anak bermain dengan teman-temannya yang berperilaku buruk. Pasalnya, baru-baru ini viral aksi dua orang remaja yang tega menghabisi nyawa bocah 11 tahun bernama Muh Fadli Sadewa, karena ingin mendapatkan uang dari menjual organnya melalui internet.
Usut demi usut, aksi kedua remaja itu ternyata dilatari oleh aspek sosiologis dan psikologis, di mana keluarga atau lingkungan pergaulan tersangka ini selalu diwarnai oleh hal-hal negatif. Oleh sebab itu, orang tua perlu mengajari anak untuk lebih pandai memilih teman yang baik. Berikut beberapa tips mencegah anak dari pergaulan yang buruk, apa saja? Simak selengkapnya!
1. Jadilah suri tauladan anak
Sebagai orangtua, apabila kita dihadapkan antara harus melarang anak bermain di luar atau membiarkannya bermain dengan anak-anak lain, merupakan hal yang mesti dipikirkan ulang secara seksama. Di satu sisi, mungkin kita akan merasa sedikit khawatir terhadap pola pikir dan kembang anak bila mereka terpapar kebiasaan buruk.
Namun di sisi lain, anak yang terlalu dikekang untuk selalu berada di lingkungan keluarga akan mengikis jiwa sosial dengan orang lain, seperti rentan terhadap bullying atau anak bisa saja kurang bisa berpikir kritis karena hanya terbiasa mengikuti perintah.
BACA JUGA: 6 Tanda-tanda Vaginismus dan Cara Mengatasinya
Nah, apa yang perlu dilakukan? Tentu, orang tua perlu menjadi sosok suri tauladan bagi anak-anak terlebih dahulu, sebab dari sana, mereka pasti mendapatkan dinamika pertemanan yang jauh lebih baik dan sehat.
2. Ajarkan anak untuk mengevaluasi interaksi dengan teman-temannya
Saat anak berada diluar jangkauan kita, katakanlah lingkup sekolah atau pertemanan, penting untuk mengajari mereka cara untuk mengevaluasi kondisi yang mereka alami di sekitar temannya selama berinteraksi, dan memberikan peringatan jika ditemukan hal yang tidak sesuai dengan nilai yang anak yakini.
Misal, ketika temannya suka berbicara kurang sopan dan berperilaku bandel, bunda dapat mengasih tahu anak bahwa perilaku itu buruk, sehingga anak tahu cara mengambilkan keputusan serta memberikan respon yang baik kepada orang lain.
BACA JUGA: Pfizer Bakal Pasok Indonesia Dengan Terapi Antiviral Oral untuk Bantu Perangi Covid-19
Dengan memberi pemahaman yang baik terkait hubungan pertemanan dan interaksi sosial, tandas akan memacu mereka untuk lebih pandai dalam bergaul.
3. Ajari anak untuk memilih teman yang baik
Saat anak beranjak remaja, tentu lingkaran pertemanan mereka menjadi lebih luas dan beragam. Belum lagi terdapat tren dikalangan remaja yang akan membuat mereka mudah terpapar hal buruk, katakanlah tren 'nggak merokok ngga keren.'
Oleh sebab itu, jika anak berinteraksi dengan teman yang berperilaku buruk, berkemungkinan besar mereka juga akan mulai berperilaku buruk. Menjauhkan anak dari teman yang bermasalah, serta membantu mereka menemukan teman yang positif akan membantu mereka mengembangkan kepribadian yang lebih baik.
Berikan saran kepada anak untuk memilih orang-orang yang layak mendapatkan investasi waktu dan perhatian lebih banyak dari anak sebagai teman, alih-alih memusuhi orang lain.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
5 Tanda Kamu Sudah Dewasa Secara Emosional Menurut Ahli
-
5 Penemu Ini Menyesali Temuannya, Dihantui Rasa Bersalah meski Tak Membunuh
-
Ada Peringatan Hari Ciuman Internasional, Ini 6 Manfaat Ciuman Intim bagi Kesehatan Tubuh
-
Jangan Anggap Remeh, Waspadai 5 Tanda Kucing Terkena Rabies!
-
Ingin Makan Daging Tapi Takut Kolesterol? Atasi dengan 7 Sayuran Ini
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Serum Ethyl Ascorbic Acid, Formula Stabil Mencerahkan Wajah Tanpa Iritasi!
-
Kulit Cerah Bebas Jerawat dengan 3 Rekomendasi Serum Berbahan Utama Matcha
-
Tampil Fun dan Stylish! Intip 4 Padu Padan Playful ala Pharita BABYMONSTER
-
4 OOTD Earthy Classy ala Lee Bo Young, Gaya Elegan yang Gak Berlebihan!
-
Rahasia Kulit Glowing ala Korea! 4 Tone Up Sunscreen Lindungi dari Sinar UV
Terkini
-
Bualan Politik: Ancaman Nyata saat Rakyat Tak Cek Fakta
-
Sosok Aisar Baru, Sultan Singapore Keeganteng
-
Pelatih Persebaya Surabaya Jajal Kemampuan Semua Pemain saat Laga Uji Coba
-
Demokrasi 5.0 atau Digitalisasi Masalah? Kontroversi Wacana E-Voting
-
G-Dragon Umumkan Batal Konser di Bangkok, Tuai Protes Penggemar ke Agensi