Regi Datau sempat menjadi sorotan publik setelah ia hampir memarahi anak sulungnya yang tak sengaja menumpahkan minuman.
Melalui video yang diunggah ulang melalui Instagram @insta_julid, terlihat suami Ayu Dewi itu yang sudah siap menghadiri rapat. Namun, ia menjadi kesal karena minuman yang ditumpahkan anaknya nyaris mengotori wajah dan bajunya.
Padahal, dilansir dari Halodoc, memarahi anak di depan umum memiliki dampak yang buruk bagi psikisnya. Berikut penjelasannya.
1. Merasa Dipermalukan
Alih-alih ingin mendisiplinkan, memarahi anak di depan umum justru dapat membuatnya merasa dipermalukan. Tindakan ini berdampak negatif bagi kesehatan emosionalnya.
Sebaliknya, sebagai orang tua sebaiknya memberi penjelasan dan berkomunikasi dengan baik agar anak menjadi mengerti dan bisa disiplin.
2. Mempengaruhi Kesejahteraan Emosional Anak
Memarahi anak di depan umum juga bisa membuat anak merasa sakit hati dan ditolak. Hal ini terjadi bila hal ini terus berulang karena anak belum cukup mengerti bahwa orang tuanya sebenarnya sangat menyayanginya.
Mereka juga masih polos dan tidak mengerti bagaimana seharusnya bersikap. Jika ingin membentuk anak seperti yang orang tua inginkan, sebaiknya menjelaskan hal yang harus dan tidak harus mereka lakukan secara sopan.
BACA JUGA: Anaknya Tidak Sengaja Menumpahkan Minuman, Tatapan Regi Datau Disorot
3. Mengembangkan Emosi Negatif
Teriakan atau tatapan tajam yang didapat anak di depan umum kemungkinan besar akan menimbulkan rasa takut dan perasaan negatif pada anak.
Anak yang sering dimarahi, terutama di keramaian akan tumbuh dalam ketakutan, merasa rendah diri, dan negatif.
Sebaliknya, sikap tenang tenang justru lebih bisa membuat mereka mengerti dan disiplin.
4. Anak Menjadi Agresif
Ketika anak dimarahi di depan umum, mereka akan menjadi agresif karena merasa dipermalukan. Hal ini bisa menjadi contoh secara tidak langsung bagi mereka. Anak-anak bisa saja melakukan hal serupa, baik secara sadar maupun tidak sadar pada anggota keluarga, teman, atau pasangan di kemudian hari.
Selain itu, teriakan, omelan, makian, tatapan tajam, dan hinaan dapat memicu konflik antara anak dan orang tua. Mereka bisa saja menganggap ibu dan atau ayahnya sebagai orang tua yang tidak suportif.
Demikian 4 dampak memarahi anak di depan umum yang dilansir melalui Halodoc. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Novel Jejak Balak: Alam Rusak, Roh Leluhur pun Marah
-
Bentala Stella: Bisnis Licik dan Sayuran Gemas 'Pengungkap' Perasaan
-
Yuta NCT Off The Mask: Berani Tampil Apa Adanya Tanpa Peduli Omongan Orang
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
'Left Right Confusion' Youngjae TWS: Cinta yang Terkenang di Setiap Langkah
Artikel Terkait
-
Ekonom Beberkan Dampak Ekonomi Kebijakan Rokok Terbaru Terhadap IHT
-
Anggota DPR tapi Diduga Pernah Promosi Judol, Cara Denny Cagur Kasih Istri Uang Disorot Lagi
-
Dampak La Nina: Ancaman Banjir dan Longsor Mengintai Indonesia
-
Waspada! La Nina Datang, Indonesia Terancam Banjir Besar?
-
Waspada Henti Jantung Saat Olahraga Lari di Cuaca Ekstrem, Ini Tips Dokter
Lifestyle
-
Tampil Modis dengan 4 Gaya Simpel ala Kang Mi-na yang Wajib Kamu Coba!
-
3 Rekomendasi Serum yang Mengandung Tea Tree, Ampuh Hempaskan Jerawat
-
Tampil Feminin saat Hangout dengan 4 Padu Padan Outfit Rok ala Beby Tsabina
-
4 Rekomendasi Liquid Blush Warna Mauve, Tampil Cantik dan Natural!
-
Sontek 4 Look OOTD Modern ala Sophia KATSEYE, Biar Gaya Hangout Makin Kece!
Terkini
-
Ulasan Novel Little White Lies: Kehidupan Debutante yang Penuh Rahasia
-
BABYMONSTER Billionaire: Ketika Percaya Diri Mampu Bungkam Komentar Negatif
-
4 Fakta Neo Hou, Pemeran Fangs of Fortune yang Ternyata Mantan Trainee SM
-
Jejak Kolonialisme dalam Tindakan Penjarahan: Jajah Bangsa Sendiri?
-
Ulasan Buku 'Tekukur Hitam Kesayangan Pangeran': Indahnya Memberi Maaf