Skripsi tak ubahnya seperti laga final. Agaknya penilian semacam itu banyak hinggap di kebanyakan mahasiswa yang tengah menempuh tingkat akhir. Semacam rintangan pamungkas, kemudian skripsi menjadi penentu layak atau tidaknya seorang mahasiswa menyandang gelar kesarjanaan. Bukan suatu yang berlebihan jika menyebut proses pengerjaan skripsi itu adalah perjuangan yang panjang dan rumit. Oleh karena itu, di kalangan mahasiswa tingkat akhir melekat satu istilah yang kedengaran begitu heroik: pejuang skripsi.
Bagi pejuang skripsi, kendala dan rintangan selama proses penulisan adalah hidangan sehari-hari. Namun, dari setiap kendala dan kesulitan itu, keharusan mereka adalah memecahkannya. Untuk itu penting memiliki semacam 'bekal senjata' yang sudah tentu bekerja efektif dan solusif. Jika saat ini kamu tengah berjuang menulis skripsi, 5 tools powerfull ini wajib kamu miliki sebagai bekal persenjataan!
1. Ipusnas
Senjata pertama datang dari aplikasi Ipusnas. Sebagai aplikasi penyedia pustaka digital, Ipusnas memiliki lebih dari 73.000 koleksi judul buku dan salinan koleksi lebih dari 891.000. Kabar baiknya, semua itu dapat kamu unduh secara gratis. Sudah barang tentu, selama proses pengerjaan skripsi, seorang penulis akan membutuhkan beragam referensi buku yang sejalan dengan topik penelitian yang mereka tulis.
Dengan kemudahan untuk membaca beragam referensi, kendala akses terhadap bacaan bukan lagi menjadi persoalan. Sebabnya kemudahan itu ditawarkan Ipusnas melaui aplikasi yang ramah untuk beragam perangkat, menjadikannya kompatibel pada desktop, PC berbasis situs, smartphone hingga netbook. Keunggulan aplikasi itu semakin memudahkan kamu untuk memiliki gudang pustaka yang bersahabat untuk mencukupi kebutuhan referensi, bukan?
2. Bintang Pusnas Edu
Bintang Pusnas menjadi aplikasi di urut kedua yang wajib kamu miliki, lho. Hampir menyerupai Ipusnas, Bintangpusnas adalah juga aplikasi penyedia akses untuk beragam pustaka digital. Sebagai aplikasi yang terintegrasi dengan superapp Perpustakaan Nasional Indonesia, Bintangpusnas menyediakan lebih dari 1,3 Juta salinan entri unik yang mencakup koleksi audiobook, videobook, dan juga beragam koleksi digital yang bersumber dari museum, perpustakaan dan arsip nasional.
BACA JUGA: 5 Cara Menerima Kekurangan Diri Sendiri, Fokus pada Kelebihan yang Dimiliki
Kini, untuk membaca misalnya, sebuah arsip, kamu tidak harus berkunjung langsung ke perpustakaan dan berpusing untuk mencarinya di deretan rak-rak buku yang begitu banyak. Semuanya seperti datang di hadapan meja kerja milikmu. Kedengaran menyenangkan sekali, ya?
3. Publish or Perish
Literature review sebagai bagian dari proses penulisan skripsi menjadi salah satu kendala yang umum ditemui oleh para pejuang skripsi. Pasalnya, untuk menelusuri publikasi yang memiliki relevansi dan konsekuensi studi dengan skripsi yang tengah dikerjakan adalah soal yang banyak menyita waktu. Namun, kamu tidak perlu khawatir dan dapat menghemat waktu jika di laptop kamu sudah terpasang Publish or Perish (POP).
Software tersebut akan membantu kebutuhan kamu untuk menulusuri dan memanen metadata karya ilmiah secara gratis. Metadata yang dipanen oleh Perish or Publish bersumber dari Google Scholar, CrossRef, Microsoft Academic, PubMed, WoS hingga Scopus.
BACA JUGA: TikTok Shop: Revolusi dalam Bisnis Jual Beli atau Hanya Trend Sementara?
Memasang software Publish or Perish di laptop atau komputer dapat dijadikan alternatif jika kamu tidak memiliki akses langganan kepada basis data komersial. Lebih penting dari semua itu, kamu akan mendapati metadata karya ilmiah mutakhir yang dapat memudahkan kamu dalam menyusun ‘peta’ sebuah penelitian.
4. Mendeley
Memasang Mendeley akan meringankan kerja penulisan karya ilmiah kamu, utamanya menyangkut penyisipan dan pemformatan sitase dalam karya ilmah. Sebagai aplikasi 'reference manager', Mendeley akan membantu kamu dalam membuat semacam daftar perpustakaan mini berisi beragam artikel, buku dan beragam referensi yang kamu gunakan untuk menulis karya ilmiah.
Kerja penulisan manual yang sebelumya terasa rumit seperti mencantumkan sitase, menulis catatan kaki hingga menyusun daftar pustaka kini bukan lagi soal yang memusingkan. Pasalnya, secara otomatis hal tersebut dapat dikerjakan oleh Mendeley. Software tersebut akan memudahkan dalam mengimpor referensi yang kamu pakai ke dalam format sitase, catatan kaki atau daftar pustaka yang kamu kehendaki. Sudah barang tentu tawaran memasang Mendeley di komputer kamu akan meringankan beban penulisan karya ilmiah.
5. Tesaurus
Ketika menulis karya ilmiah, tingkat similaritas sebuah karya ilmah menjadi satu tantangan yang harus dilalui oleh seorang penulis. Oleh karena itu kerja parafrase menjadi penting. Tesaurus bisa menjadi alternatif untuk menyelesaikan soal itu. Istilah tesaurus mungkin masih terdengar asing dan kurang familiar apabila dibandingkan dengan kamus. Kendati tesaurus dan kamus sama-sama memuat daftar kata-kata, akan tetapi keduanya memiliki fungsi yang berbeda.
Kamus semata berfungsi untuk mendefinisikan arti sebuah kata, sedangkan tesaurus menyajikan beragam pilihan sinonim dari sebuah kata. Fungsi tesaurus itu lah yang penting untuk keperluan kerja parafrase. Keragaman kosa kata yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah secara efektif dapat membantu kerja parafrase untuk menurunkan tingkat similaritas skripsi yang kamu tulis dengan karya ilmiah yang lain.
Menulis skripsi memang suatu perjuangan yang panjang. Oleh karena itu perlu disiapkan dengan ‘persenjataan’ yang mumpuni. Semoga sederet tips di atas dapat membantu bagi kamu yang saat ini tengah berjuang menyelesaikan skripsi. Good luck!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Copywriter Is Dead: Sindirian dari Budiman Hakim untuk Calon Copywriter
-
3 Formula Copywriting yang Menawan untuk Tingkatkan Cuan
-
Humankind: Paradigma dan Realitas Baru Bahwa Manusia Pada Kodratnya Baik
-
Ulasan Buku Belajar Menulis ala Arswendo: Mengarang Itu Gampang!
-
Membaca Rendra: Refleksi Perjalanan Puisi dan Kehidupan 'Sang Burung Merak'
Artikel Terkait
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
Akui Politik Uang di Pemilu Merata dari Sabang sampai Merauke, Eks Pimpinan KPK: Mahasiswa Harusnya Malu
-
5 Sumber Belajar Online Terpercaya untuk Mahasiswa Kedokteran
-
Inspiratif! Mahasiswa Indonesia Ini Sabet Juara Stacks Harvard Hackathon di Universitas Harvard AS
Lifestyle
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
-
3 Rekomendasi Serum yang Mengandung Buah Nanas, Ampuh Cerahkan Kulit Kusam
Terkini
-
Lolos Semifinal China Masters 2024, Jonatan Christie Dihadang Shi Yu Qi
-
Ulasan Novel Hotel Royal Costanza: Kisah Seorang Jurnalis yang Disandera
-
Usai Kualifikasi Piala Dunia, STY Langsung Dihadapkan Misi Juara AFF Cup?
-
Intip Keseruan Idola SM Entertainment di Teaser Program The Game Caterers 2
-
Ulasan Novel Dari Arjuna untuk Bunda, Kisah Luka Seorang Anak