Spotlight Effect didefinisikan sebagai fenomena psikologis ketika kamu merasa dan menganggap orang lain di sekitarmu sangat memperhatikan setiap gerakan, perilaku, penampilan, hingga kekurangan yang dimiliki olehmu. Padahal perasaan itu hanyalah asumsi pribadi tanpa adanya bukti yang nyata, seperti dilansir Very Well Mind.
Kondisi ini terjadi karena kamu memiliki kecenderungan untuk melihat dunia hanya dari sudut pandangmu sendiri. Sebagai contoh saat kamu sedang memperhatikan suatu hal yang dianggap penting, lantas kamu juga menganggap orang lain melakukan hal yang sama.
BACA JUGA: 4 Green Flags Pertemanan yang Wajib Dijaga Biar Langgeng, Sudah Punya?
Atau, saat kamu sedang berjalan di suatu tempat. Kemudian kamu merasa semua orang sedang memperhatikan gerak-gerikmu hingga kamu menjadi grogi dan salah tingkah. Tentu saja semua persepsi pribadi itu tak selamanya benar, karena setiap orang memiliki perspektif dan keinginan yang berbeda-beda, termasuk dalam memperhatikan orang lain.
Ada beberapa penyebab timbulnya fenomena spotlight effect yang perlu kamu ketahui. Melansir dari instagram @personalitydoc, berikut dua diantaranya.
1. Sisi Egosentrisme Manusia
Setiap manusia pasti memiliki sisi egosentrisme nya masing-masing, dimana hal ini akan membuatnya merasa menjadi pusat dunia atau pusat perhatian. Namun kenyataannya, setiap orang memiliki dunianya sendiri, dan masing-masing orang akan sibuk dengan masalah dan pikirannya sendiri.
BACA JUGA: 3 Investasi Penting ke Diri Sendiri yang Menguntungkan Bagi Masa Depan
2. Naive Realism
Terkadang kita menganggap semua hal yang penting bagi diri kita sendiri juga pasti penting bagi orang lain. Padahal setiap orang pasti memiliki pertimbangannya sendiri sesuai pengalaman dan perspektif pribadi.
Spotlight effect yang dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan berbagai dampak negatif pada diri sendiri maupun orang disekitarmu, yakni terganggunya kemampuan untuk beraktivitas, menurunkan tingkat kepercayaan diri, dan memengaruhi rasa nyaman di sekitar orang lain.
Bahkan spotlight effect juga sering dikaitkan dengan munculnya overthinhking yang meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial, seperti dikutip pada Healthline.
Nah, untuk mengatasi munculnya fenomena ini, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan, yaitu meningkatkan rasa percaya diri, berusaha untuk tetap santai, mengatur pernafasan saat kamu merasa sedang diperhatikan, serta meminta pendapat orang lain guna mencari solusi yang tepat. Jika kamu merasa kondisi tersebut semakin parah, cobalah untuk berkonsultasi dengan para ahli seperti psikolog atau psikiater.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
6 Penyebab Penis Berdarah yang Perlu Anda Waspadai, Pernah Mengalaminya?
-
6 Penyebab Mata Kaki Bengkak, Mulai dari Cedera hingga Penyakit Ginjal
-
Catat! Ini 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan bagi Ibu Hamil
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Dampak Negatif Telat Makan bagi Kesehatan
-
5 Manfaat dan Aturan Penggunaan Minyak Ikan untuk Kucing
Artikel Terkait
-
Tak Cuma Gula, Nasi dan Tepung Juga Biang Keladi Diabetes? Ini Penjelasan Dokter
-
Apa Itu Vaksin Meningitis dan Mengapa Wajib untuk Jemaah Haji?
-
Bahaya dan Penyebab Pendarahan Otak, Dialami Titiek Puspa Saat Kritis hingga Meninggal Dunia!
-
Drama Good Cop, Bad Cop dalam Politik: Presiden Pahlawan dan Pejabat Tumbal
-
Selalu Beser Malam-Malam? Kenali 9 Penyebab Sering Buang Air Kecil Ini
Lifestyle
-
Dari Street Style hingga Party Look, Ini 4 Inspirasi OOTD ala Yeji ITZY
-
4 Inspirasi Daily Style dari Seunghee OH MY GIRL, Simpel Nan Fashionable!
-
Joyful Vibes! Ini 4 Ide Gaya OOTD Mai IZNA yang Bakal Bikin Kamu Makin Pede
-
Peringati Hari Kartini: Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah Jadi Nyawa Musikal Untuk Perempuan
-
Stop Salah Shade! Ini 4 Foundation Terbaik untuk Pemilik Neutral Undertone
Terkini
-
7 Rekomendasi Film Hitam Putih Terbaik dari Abad 21, Drama hingga Horor
-
Kabur Aja Dulu, Mengapa Hidup di Luar Negeri Kini Menjadi Solusi?
-
Ulasan Better Man, Film Biopik Visioner dengan Eksekusi yang Cerdas
-
Manuver Danantara, Jadi Penjaga Napas saat IHSG Bergejolak?
-
Review Film Cinta Laki-Laki Biasa: Romansa yang Sederhana tapi Memikat