Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Lena Weni
Ilustrasi Bimbingan Skripsi (pixels.com/Sora Shimazaki)

Bukan cuma kamu yang bakal menghela napas dalam ataupun merutuk panjang saat lembar-lembar draf skripsimu dicorat-coret sewaktu bimbingan, tapi dosbingmu juga! Pada dasarnya tidak ada dosbing yang kurang kerjaan menunda kelulusan mahasiswanya, apalagi kalau skripsi yang dipersembahkan sudah benar-benar matang.

Percayalah, jika kamu masih ketar-ketir menunggu hilal ACC dari dosbing tercinta, itu artinya skripsimu memang belum meyakinkan. Sebab itu penting banget buat kamu memastikan tiga kriteria ini menjadi nyawa dari draf skripsimu!

BACA JUGA: 4 Tips Hadapi Anak yang Sering Menangis, Jangan Bereaksi Berlebihan!

1. Kutipan Berasal dari Sumber Terpercaya

Karya ilmiah dalam hal ini skripsi, bukan jenis tulisan yang bisa kamu buat sembarang. Dalam penyusunannya kamu dituntut menyertakan referensi yang relevan. Kamu hanya boleh mengutip data atau argumen penulis lain dari sumber terpercaya, juga bisa diakses ulang oleh pihak lain, semacam artikel dalam jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, buku teks, ataupun jenis bacaan ilmiah lainnya.

Jika selain itu, apalagi abal-abal, maka bukannya dapat ACC yang kamu dambakan, kamu malah dicap serampangan dalam menggarap skripsimu. Nah, kalau sudah begini ACC yang kamu idam-idamkan itu cuma bisa jadi angan-angan.

BACA JUGA: Jangan Langsung Resign! 5 Tips Mengatasi Rasa Tidak Suka terhadap Pekerjaan

2. Data yang Dikutip Kredibel

Hal lumrah jika dosbingmu mengarahkan kamu mengutip data yang relevan dari hasil penelitian terdahulu, sebagai bahan penguat argumen ataupun pembanding. Namun ada yang perlu kamu perhatikan saat mengutip data dari hasil penelitian orang lain, pastikan data yang kamu kutip kredibel, masuk akal dan tidak menimbulkan perdebatan, pastinya.

Sebab tidak selalu data yang kamu peroleh dari karya ilmiah yang dipublikasi luput dari kesalahan, meski ini mungkin kasus langka tapi ada kalanya kamu bisa menemukan typo dalam hasil penelitian orang lain.

Bayangkan jika typo tersebut terjadi pada penulisan angka, entah itu salah peletakan koma ataupun kelebihan menulis digit. Tetap saja, typo jenis ini tentu bisa menimbulkan cacat data. Jadi untuk menghindari kesalahan ini, penting banget buat kamu membandingkan data yang kamu kutip dengan beberapa data penelitian lain, ya!

BACA JUGA: 5 Cara Menghadapi Pasangan yang Suka Lari dari Masalah, Ajak Berkomunikasi!

3. Sesuai Pedoman Penulisan

Sejatinya, skripsi harus disusun sesuai pedoman penulisan yang berlaku. Biasanya tiap fakultas memiliki pedoman penyusunan skripsinya sendiri yang di dalamnya tercantum sekian aturan penulisan karya ilmiah, mulai dari aturan peletakkan kata partikel, parafrase, penyajian tabel dan grafik, sampai penulisan daftar pustaka.

Kamu wajib tunduk pada ketentuan ini, sebab sangat mungkin skripsimu akan jadi konsumsi para akademisi ataupun peneliti. Tentu jika penulisan skripsimu terkesan ngasal, maka dosbingmu pasti bakal mikir 1000 kali buat menyetujui skripsi yang namanya pun akan dibubuhi di sana, maklum ini menyangkut reputasinya.

Nah, itulah tadi kriteria yang wajib ada dalam draf skripsimu. Tetap semangat dan jangan menyerah memperjuangakan ACC dari dosbing tercinta. Ingat untuk sampai di tahap ini, kamu sudah berkorban banyak hal. Jangan sampai semua itu sia-sia, dan jangan sampai perjalanan hidupmu yang baru tertunda terlalu lama (kalau bisa). 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Lena Weni