Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
Ilustrasi kucing (freepik.com)

Phobia diartikan sebagai rasa takut berlebihan terhadap suatu benda, hewan, kondisi, atau aktivitas tertentu. Sebagian besar pengidap phobia menyadari bahwa ketakutannya ini berlebihan, namun mereka tetap saja gagal untuk mengendalikannya.

Dalam kasus yang parah, rasa takut berlebihan ini bisa memicu depresi, kecemasan, dan serangan panik. Hal inilah yang membuat mereka selalu menghindari objek atau situasi yang ditakuti, termasuk berhenti memikirkannya.

Salah satu jenis fobia terhadap hewan, yakni ailurophobia juga sering terjadi di lingkungan masyarakat kita. Seseorang yang mengalami ailurophobia akan menunjukkan rasa takutnya saat melihat kucing, termasuk dengan berteriak maupun berlari menjauhi kucing.

Tak hanya itu, ailurophobia juga dapat mempengaruhi fisik maupun psikis penderitanya, seperti pusing, sesak nafas, hiperhidrosis, dan serangan panik.

Ailurophobia tak muncul begitu saja, melainkan ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang mengalami kondisi ini. Berikut tiga di antaranya.

1. Trauma

Penyebab utama munculnya ailurophobia adalah pengalaman buruk saat berhadapan dengan kucing, misalnya pernah digigit, dicakar, atau serangan lainnya. Hal ini wajar saja terjadi, mengingat kucing juga dapat menyerang manusia sebagai bentuk pertahanan diri dari serangan predator.

Nah, pengalaman buruk di masa lalu tersebut akan menjadi trauma yang melekat pada diri seseorang. Akibatnya mereka akan segera menjauh, menghindari, atau berlari ketakutan saat bertemu dengan kucing.

2. Terlalu Percaya dengan Mitos

Kucing termasuk hewan yang sering dihubungkan dengan hal-hal supranatural. Banyak mitos tentang kucing yang cukup terkenal di Indonesia, seperti kucing dapat melihat hantu, kucing hitam membawa sial, atau mayat dapat hidup kembali jika dilangkahi oleh seekor kucing.

BACA JUGA: 5 Penyebab Seseorang Jadi Suka Menyendiri, Kamu Patut Tahu!

Mitos-mitos negatif seperti di atas umumnya diceritakan secara turun-temurun. Memang tak semua orang akan langsung percaya dengan cerita mistis tersebut. Akan tetapi, bagi mereka yang terlalu percaya dengan mitos ini seringkali berakhir dengan ailurophobia.

3. Tinggal di Lingkungan yang Membenci Kucing

Selain karena mitos negatif mengenai kucing, seseorang yang tumbuh besar di lingkungan anti kucing juga dapat menyebabkan ailurophobia. 

Pasalnya, ketika mereka melihat atau mendengarkan orang terdekat mengekspresikan rasa takut yang berlebih terhadap kucing, maka hal tersebut ikut mempengaruhi orang lain ketika menghadapi kucing.

Meskipun tidak digolongkan sebagai penyakit yang dapat membahayakan nyawa, ailurophobia dapat mengganggu keseharian. Terlebih saat Anda tinggal di lingkungan yang banyak memelihara kucing.

Oleh sebab itu, ada baiknya untuk berkonsultasi ke psikiater jika Anda mengalami serangan panik dan cemas berlebih atau bahkan sesak napas saat melihat dan memikirkan kucing. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan penanganan yang sesuai.

Itulah tadi pembahasan tentang tiga penyebab ailurophobia. Sebagian isi artikel ini melansir dari clevelandclinic.org dan Mayo Clinic. Semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz