Job involvement atau keterlibatan kerja merujuk pada tingkat sejauh mana seorang individu merasa terlibat, berkomitmen, dan terhubung dengan pekerjaannya. Job involvement menurut Saleh dan Hosek yaitu tingkat sejauh mana seseorang mengidentifikasikan dirinya dengan pekerjaan, individu berpartisipasi aktif dalam bekerja dan menganggap performansi kerjanya penting bagi harga dirinya.
Sedangkan Robbins dan Coulter (2010) menjelaskan bahwa keterlibatan kerja merupakan derajat seorang karyawan mengidentifikasi pekerjaannya, secara aktif berpartisipasi di dalamnya, dan menganggap performa kerjanya sebagai hal penting dalam menghargai dirinya. Karyawan dengan keterlibatan kerja yang tinggi sangat mengidentifikasi dan sangat peduli terhadap jenis pekerjaan yang mereka lakukan.
Terdapat beberapa aspek penting dalam konsep keterlibatan kerja yaitu pertama, komitmen Individu yang memiliki tingkat keterlibatan kerja yang tinggi cenderung merasa kuat dalam komitmennya terhadap organisasi dan tujuan pekerjaan. Individu tersebut akan merasa bahwa pekerjaan mereka memiliki makna dan nilai yang signifikan.
BACA JUGA: 6 Peran Gizi dalam Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria
Kedua, minat dan energi yaitu individu yang terlibat dalam pekerjaan mereka cenderung merasa bersemangat, antusias, dan memiliki energi yang tinggi saat menjalankan tugas-tugas pekerjaan. Mereka tidak hanya melihat pekerjaan sebagai tugas rutin, tetapi juga sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
Aspek ketiga yaitu, identifikasi dengan Pekerjaan: Individu yang merasakan keterlibatan kerja seringkali mengidentifikasi diri mereka dengan pekerjaan dan peran yang mereka lakukan. Mereka merasa bahwa pekerjaan tersebut merupakan bagian penting dari identitas mereka.
Keempat, partisipasi Aktif: Orang yang terlibat dalam pekerjaan cenderung lebih aktif berpartisipasi dalam aktivitas dan inisiatif yang terkait dengan pekerjaan mereka. Mereka lebih mungkin mencari peluang untuk berkontribusi dan memiliki pengaruh positif pada pekerjaan dan lingkungan kerja.
Terakhir, aspek kepuasan kerja yaitu keterlibatan kerja yang tinggi seringkali berkorelasi dengan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi. Ketika individu merasa terlibat dalam pekerjaan mereka, mereka cenderung lebih puas dengan pekerjaan tersebut dan lebih mungkin bertahan dalam jangka panjang.
Keterlibatan kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan kerja, gaya kepemimpinan, peluang pengembangan karir, dan perasaan penghargaan atas kontribusi individu. Organisasi yang mendorong keterlibatan kerja yang tinggi cenderung mengalami manfaat seperti produktivitas yang lebih tinggi, retensi karyawan yang lebih baik, dan lingkungan kerja yang lebih positif.
BACA JUGA: Ingin Membuat Lamaran Kerja Via Email? Fresh Graduate, Perhatikan 6 Hal Ini
Sedangkan dampak job involvement menurut Mangkunegara (2013) yaitu:
1) Output menjadi lebih tinggi
2) Kualitas kerja menjadi lebih baik
3) Motivasi kerja meningkat
4) Adanya penerimaan perasaan karena keterlibatan emosi dan mental
5) Harga diri pegawai menjadi lebih tinggi
6) Meningkatkan kerja sama dalam bekerja
7) Keinginan mencapai tujuan lebih besar
8) Tingkat ketidakhadiran lebih rendah
9) Merendahkan stress
10) Memperkecil turnover
Demikianlah dampak positif dengan adanya job involvement terhadap produktivitas, kinerja organisasi, dan retensi karyawan. Organisasi yang mendorong keterlibatan kerja yang tinggi cenderung menciptakan lingkungan kerja lebih bersemangat, anggota lebih termotivasi hingga pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan dan membantu dalam mencapai tujuan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ruang Publik yang Terkolonisasi: Literasi, Media, dan Pertarungan Wacana
-
Kesadaran Diri, Antara Jalan Menuju Kebebasan atau Jerat Overthinking
-
Komunikasi Massa: Antara Kuasa Informasi dan Manipulasi Realitas
-
Aroma Cempaka: Kesederhanaan yang Menyimpan Kemewahan Rasa
-
Mencicip Pindang Khas Jambi di Telago Biru: Rasa, Cerita, dan Suasana yang Mengikat
Artikel Terkait
-
Selain Mengurasi Risiko IMS, Ini 6 Dampak Penggunaan Kontrasepsi pada Pria
-
6 Risiko dan Dampak Penggunaan Pil KB pada Kesehatan Reproduksi Perempuan
-
Eggshell Parents: Menilik 6 Dampak Negatif Bagi Perkembangan Anak
-
Revolusi Pendidikan 2023! 5 Dampak AI dalam Pendidikan yang Wajib Diketahui
-
Hati-Hati, Inilah 4 Efek Samping Penggunaan Tisu Magic yang Perlu Diketahui
Lifestyle
-
Liburan ala Gen Z di Jogja: 6 Spot Hits yang Wajib Masuk Itinerary
-
Centil Bukan Genit: Gaya Ekspresi Diri Perempuan di Tren My Centil Era
-
Simpel dan Keren! 4 Inspirasi Outfit Chic ala Gong Myung Buat Look Harian
-
4 Ide Fashion Harian Cha Woo Min yang Bisa Jadi Outfit Andalan Nongkrong!
-
4 Toner Korea Berbahan Glutathione, Rahasia Wajah Glowing Bebas Noda Hitam!
Terkini
-
Nepal Membara: 5 Fakta Gokil Demo Gen Z yang Bikin PM Mundur Hingga Bakar Gedung Parlemen!
-
Sinopsis Film Horor Getih Ireng: Teror Santet yang Bikin Merinding!
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
-
Anchor Bikin Candu: Posisi Idaman dalam Futsal
-
Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali: Antara Penataan Malioboro dan Nasib Masyarakat