Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Wahyu Astungkara
Ilustrasi perempuan dewasa (Freepik/pikisuperstar)

Mom shaming adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku mempermalukan, menghakimi, mengejek atau mendiskreditkan ibu lain. Perilaku ini dapat terjadi secara online maupun offline, dan dapat berupa komentar, kritik, atau bahkan pelecehan.

Mom shaming dapat memiliki dampak yang negatif bagi korbannya, mulai dari perasaan bersalah, malu, hingga depresi. Bahkan, dalam beberapa kasus, mom shaming dapat menyebabkan ibu menjadi trauma dan menarik diri dari masyarakat.

Lalu, apa yang menyebabkan seseorang menjadi pelaku mom shaming? Berikut beberapa kemungkinannya. Yuk, disimak.

1. Merasa lebih baik dari ibu lain

Salah satu alasan utama seseorang menjadi pelaku mom shaming adalah karena merasa lebih baik dari ibu lain. Pelaku mom shaming mungkin merasa bahwa mereka adalah ibu yang lebih baik, lebih tahu, atau lebih sukses. Mereka mungkin juga merasa bahwa mereka memiliki hak untuk menghakimi ibu lain berdasarkan standar mereka sendiri.

2. Merasa tidak aman

Penyebab lain mom shaming adalah karena pelaku merasa tidak aman. Mereka mungkin merasa bahwa mereka sendiri tidak cukup baik sebagai ibu, sehingga mereka mencoba untuk menjatuhkan ibu lain untuk membuat diri mereka merasa lebih baik.

3. Merasa tidak bahagia

Mom shaming juga dapat menjadi cara bagi pelaku untuk mengekspresikan rasa tidak bahagia mereka. Pelaku mungkin merasa frustrasi, stres, atau bosan dalam hidupnya, sehingga mereka menyalurkan emosi negatif mereka ke ibu lain.

BACA JUGA: Apa Itu Penyakit Bulimia Nervosa yang Diderita oleh Lee Soo Hyun AKMU?

4. Mengalami trauma masa lalu

Dalam beberapa kasus, mom shaming dapat disebabkan oleh trauma masa lalu yang dialami pelaku. Misalnya, jika pelaku pernah mengalami kekerasan atau pelecehan dalam masa kecilnya, mereka mungkin akan lebih rentan untuk melakukan mom shaming terhadap ibu lain.

5. Memiliki pengalaman parenting yang berbeda

Perbedaan pengalaman parenting juga dapat menjadi penyebab mom shaming. Misalnya, jika pelaku memiliki pengalaman parenting yang lebih mudah, mereka mungkin akan menghakimi ibu lain yang memiliki pengalaman parenting yang lebih sulit.

6. Dampak dari media sosial

Media sosial juga dapat berperan dalam mom shaming. Media sosial dapat membuat ibu merasa tertekan untuk mengikuti standar kecantikan dan parenting yang tidak realistis. Hal ini dapat membuat ibu menjadi lebih rentan untuk menjadi korban mom shaming atau bahkan menjadi pelaku mom shaming.

Tips untuk menghadapi mom shaming

Jika Anda menjadi korban mom shaming, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghadapinya, diantara:

  • Jangan biarkan komentar negatif orang lain mempengaruhi Anda. Ingatlah bahwa Anda adalah ibu yang terbaik untuk anak Anda.
  • Ceritakan kepada orang yang Anda percaya. Berbagi cerita Anda dengan orang yang Anda percaya dapat membantu Anda merasa lebih didukung.
  • Dukung ibu lain. Jika Anda melihat ibu lain menjadi korban mom shaming, bantulah mereka untuk melawannya.
  • Laporkan mom shaming. Jika mom shaming yang Anda alami bersifat serius, Anda dapat melaporkannya kepada pihak berwenang.

Mom shaming adalah masalah yang serius yang dapat berdampak negatif bagi korbannya. Dengan memahami penyebabnya, kita dapat mencegah mom shaming dan menciptakan lingkungan yang lebih suportif bagi semua ibu seperti yang dirangkum dari berbagai informasi dan sumber tulisan dari dr. Sepriani Timurtini Limbong, "Cara Mengatasi Mom Shaming agar Tak Rusak Mental Ibu" di situs kesehatan daring.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Wahyu Astungkara