Dalam dunia parenting, terdapat banyak sekali teori mengenai teknik dalam mengasuh anak. Di antaranya adalah teori mengenai jellyfish parenting (pola asuh ubur-ubur) yang saat ini mulai digandrungi oleh orang tua modern.
Nah apa itu jellyfish parenting? Melansir dari verywellfamily, berikut ini adalah 4 hal yang harus diketahui orang tua sebelum menerapkannya.
1. Sangat mengutamakan fleksibilitas
Seperti namanya, jellyfish parenting sangat mengutamakan fleksibilitas dari agenda harian, keinginan maupun kebutuhan anak-anaknya. Dalam memberi pengajaran kepada anak, alih-alih menghukum atau memberi peringatan dengan keras, jellyfish parenting lebih memilih pendekatan yang lebih komunikatif atau lebih santai. Jadi, anak-anak yang mendapatkan pola asuh jellyfish parenting ini memiliki kebebasan dan otonomi yang lebih besar.
2. Cocok diterapkan jika memiliki tipikal anak yang berpembawaan tenang
Meskipun terlihat lebih santuy dalam merespon pola tingkah anak, namun pola asuh jellyfish parenting ini tidak dapat diterapkan pada segala jenis karakter keluarga. Karena hanya dapat berhasil jika mereka memiliki tipikal anak yang patuh dan tenang. Jellyfish parenting juga hanya bisa berjalan lancar jika orang tua menjaga komitmennya untuk membuat jadwal dan rutinitas yang fleksibel tapi tetap seimbang.
3. Efektif diterapkan ketika anak sudah mulai menginjak masa remaja
Tipe parenting yang mengutamakan fleksibilitas dan kebebasan memilih untuk anak ini tentu belum bisa maksimal diterapkan ketika anak berusia masih sangat dini. Namun seiring dengan pertumbuhan dan kematangan mereka secara fisik dan emosional, anak sudah mulai bisa diberi kepercayaan. Utamanya saat mereka menginjak usia remaja, ketika mereka mulai merasa lebih mandiri dan tidak ingin dikekang oleh aturan. Maka semakin besar usia anak, maka semakin efektif penerapan jellyfish parenting.
4. Perlu kehati-hatian sebebelum menerapkannya
Meskipun jellyfish parenting dapat membentuk anak menjadi lebih fleksibel, open-minded, dan siap menghadapi dunianya dengan mandiri dan percaya diri, namun hal ini bukan pendekatan terbaik bagi semua keluarga. Jika orang tua belum memiliki pemahaman dan kebijaksanaan yang mapan dalam menghadapi anak, maka gaya parenting ini mesti perlu ditinjau ulang. Karena, alih-alih menjadi orang tua yang fleksibel, bisa saja kita mendidik mereka menjadi anak-anak yang manja dan keras kepala.
Itulah tadi 4 hal mengenai jellyfish parenting yang perlu diketahui oleh orang tua. Jadi, sebelum memutuskan menjadi jellyfish parent, kamu harus punya pemahaman dan kebijaksanaan yang luas terhadap anak, ya.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Begini Cara Joe Taslim Lindungi Tiga Anak Remajanya dari Tindakan Bullying di Era Digital yang Pesat
-
Istri Meninggal, Pria di Mempawah Cabuli Anak Kandung hingga Hamil, Netizen Minta Pelaku Dikebiri
-
Jelang Putusan Batas Usai Minimal Capres-Cawapres, PSI Bantah Gugatan di MK untuk Buka Jalan Gibran
-
Urgensi Obati Inner Child yang Terluka dalam Diri Setiap Orang Dewasa
-
Putri Anne Buka Suara Anaknya Dijuluki Yatim, Tulisan Haters ini Bikin Netizen Tak Habis Pikir
Lifestyle
-
4 Daily Look Cozy Chic ala Jang Ki Yong, Bikin OOTD Jadi Lebih Stylish!
-
4 Sunscreen Oil Control Harga Murah Rp50 Ribuan, Bikin Wajah Matte Seharian
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
-
Bukan Kaleng-Kaleng! 5 Laptop 7-10 Jutaan Paling Worth It Tahun Ini
-
Gaya Feminin nan Energik! 5 OOTD Rok Mini Becky Armstrong yang Super Modis
Terkini
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
-
Tutup Pintu untuk Shin Tae-yong, PSSI Justru Perburuk Citra Sendiri!
-
Diperkuat 4 Pemain Diaspora, Ini Skuad Timnas U-17 di Piala Dunia U-17 2025
-
Sama-Sama dari Asia Timur, Pemecatan Masatada Ishii dan STY Ternyata Identik dalam 2 Hal Ini!