Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Ilustrasi Hubungan Pria dan Wanita (Unsplash/dispruptivo)

Sudah pernah mendengar istilah friends with benefits atau FWB? istilah tersebut merupakan sebuah penggambaran hubungan pertemanan antara pria dan wanita yang tidak terikat komitmen tapi dibumbui oleh hubungan intim yang intens atau hubungan seks. Namun, friends with benefits sejatinya tidak melulu dibumbui dengan hubungan seks atau hubungan intim. Bisa hanya sebatas hubungan mesra tanpa adanya komitmen.

Namun, friends with benefits yang memang populer dalam beberapa tahun terakhir ini memanglah bukan sebuah hubungan yang sehat dan memiliki beberapa risiko di dalamnya. Kali ini kita akan merangkum 3 risiko menjalin hubungan ‘friends with benefits’.

1. Risiko Penyakit Menular yang Besar

Hubungan friends with benefits yang seringkali dibumbui hubungan intim atau seks dalam beberapa kasus membuat peluang risiko terjadinya penularan penyakit cukup terbuka lebar.  Melansir dari artikel yang terbit dalam “Journal of Art, Humanity and Social Studies”, beberapa penyakit kelamin seperti sifilis, gonore dan herpes dapat menjadi momok bagi orang-orang yang melakukan seks bebas seperti para penganut friends with beneifts tersebut.

Bahkan, kebiasaan berganti-ganti pasangan yang kerap kali dilakukan oleh para penganut friends with benefits juga dapat berisiko menularkan penyakit HIV yang hingga kini belum ditemukan obatnya secara ampuh. Selain penyakit-penyakit di atas, masih banyak pula risiko penularan penyakit atau masalah kesehatan yang disebabkan oleh hubungan friends with benefits.

2. Memicu Masalah Kesehatan Mental

Selain dapat memicu permasalahan kesehatan fisik dan timbulnya penyakit, hubungan friends with benefits juga dapat berisiko menumbuhkan masalah kesehatan mental bagi para pelakunya. Melansir dari artikel berjudul “Friends With Benefits: What Does It Mean and Is It Right for You?”, beberapa risiko kesehatan mental yang dapat timbul dari hubungan friends with benefits adalah munculnya masalah kecemasan pada diri.

Hal ini umumnya disebabkan tidak adanya komitmen dari pelaku tersebut sehingga akan menimbulkan problem kecemasan mengenai hubungan selanjutnya. Selain itu, seseorang yang mengalami atau melakukan hubungan friends with benefits dapat dimungkinkan menurunkan harga diri atau value yang dimiliki sehingga dapat menimbulkan permasalahan psikis lainnya.

3. Risiko Hamil di Luar Nikah

Salah satu risiko yang cukup dimungkinkan dari maraknya hubungan friends with benefits adalah kian tingginya kasus hamil di luar nikah. Hal ini disebabkan karena hubungan tersebut dapat dimungkinkan terjadi hubungan seks secara berkelanjutan dan berisiko terjadi kehamilan di luar nikah. Hal ini juga dapat mendorong praktik aborsi ilegal yang tentunya dapat mengancam kesehatan ataupun nyawa.

Nah, itulah beberapa risiko yang dapat terjadi dari melakukan hubungan ‘friends with benefits’. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir