Berbicara soal Bandung, kuliner dan tempat hiburan mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Di sisi lain, sama seperti penduduk kota lainnya, Bandung memiliki tradisi tak tertulis dan sudah menjadi kebiasaan umumnya masyarakat.
Berkendara, misalnya, klakson menjadi salah satu fitur yang berguna bagi pengguna jalan untuk menghindari lakalantas. Di Bandung sendiri, klakson memiliki arti lebih daripada itu, loh. Emang, kapan aja sih, masyarakat Bandung menggunakan klaksonnya? Cek, Yuk!
1. Permisi
Buat kamu yang pernah berkunjung ke tanah Sunda, mungkin akan sering mendengar kata "punten" yang memiliki arti "permisi". Biasanya, kata ini akan dilontarkan seseorang ketika melewati orang lain yang sedang berdiam diri di suatu tempat, bisa berupa gang, jalanan komplek, bahkan dijadikan tata krama sehari-hari di rumah.
Bagi pengendara, terkadang mesin kendaraan akan menimbulkan bunyi bising atau asap polusi bagi masyarakat. Sebagai bentuk kesopanan, klakson inilah yang dijadikan media pengganti untuk mengucapkan "permisi" ke masyarakat jalan yang akan dilewati.
2. Bertegur Sapa
Bukan lagi rahasia umum bahwa masyarakat Sunda cukup dikenal memiliki kepribadian yang someah. Uniknya, kegiatan saling menyapa di tengah berkendara juga menjadi pemandangan yang biasa. Kebiasaan ini bukan hanya dilakukan di area gang aja, loh, bahkan terjadi juga di jalan raya.
Tentu saja, biasanya saling menyapa di jalanan hanya dilakukan oleh sesama pengguna yang saling mengenal. Usai menyadari sumber bunyi berasal dari orang yang dikenal, tak jarang mereka berbincang sebentar sebelum melanjutkan perjalanan.
3. Bentuk terima kasih
Mengucapkan terima kasih di tengah jalanan yang bising tentu akan sulit terdengar, maka klakson bisa menjadi alternatif bagi masyarakat Bandung.
Baru-baru ini, saya melihat dua kendaraan mobil yang berhenti di persimpangan kecil dari dua arah berbeda. Dari yang saya lihat, kedua mobil tersebut sama-sama akan melaju ke arah jalan yang sama.
Kemudian, salah satu mobil mengalah dan mempersilahkan mobil satunya berlalu lebih dulu. Sebagai ungkapan terima kasih, mobil tersebut pun membunyikan klakson sebelum melajukan kembali kendaraannya.
Di setiap kota pasti memiliki ciri khasnya sendiri mengikuti rutinitas masyarakatnya. Di Bandung sendiri, fungsi klakson yang umumnya sebagai peringatan kendaraan justru menjadi tata krama berkendara yang tidak tertulis.
Jadi, gimana menurut kamu? Tertarik mencoba berkendara di Bandung?
Baca Juga
-
'Dharma' dari Fanny Soegi, Lagu dengan Bahasa Sansekerta yang Maknanya Dalam
-
Tips Pilih Mukena Tarawih, Tampilan Cantik Tak Menjamin Kenyamanan
-
Terlalu Identik dengan Uang, Amal Jariyah Jadi Disepelekan
-
Nyoblos Jadi Mikir Lagi, Hak Suara Rakyat Miskin Dihargai Rp30.000 Demi Menang
-
Ramadhan Tahun Ini Mau Lebih Baik? Please, Jangan Wacana Doang!
Artikel Terkait
-
Mandatalam Earth Run 2024: Lari Menuju Bumi yang Hijau Run For Earth" di Podomoro Park, Bandung
-
Pemerintah Dorong Investasi, Mobil Listrik Impor Kini Bebas PPnBM dan Bea Masuk
-
Genjot Fisik Pemain, Persib Bandung Pasang Target Tinggi Lawan Borneo FC
-
Jadwal SIM Keliling Bandung November 2024: Dago Plaza & ITC Kebon Kelapa
-
Ditanya Dharma soal Teras Cihampelas yang Sekarang Sepi, RK Salahkan Penerusnya
Lifestyle
-
3 Varian Serum dari Lacoco, Lawan Jerawat Meradang hingga Tanda Penuaan
-
4 OOTD Celana Pendek ala Diana Flipo yang Cocok untuk Hangout, On Point!
-
4 Look OOTD Stylish ala Go Min-si yang Wajib Dicoba Untuk Gaya Harianmu
-
3 Body Scrub yang Bikin Kulit Auto Cerah dan Halus, Harga Rp20 Ribuan
-
4 Ide Daily Outfit ala Gawon MEOVV untuk Tampil Stunning Setiap Hari!
Terkini
-
Yuk, Kenalan dengan Big Ocean: Grup K-pop Pertama yang Anggotanya Tunarungu
-
Jadi Ajang Pembuktian, Ini Kata Shin Tae-yong soal Bentrok Lawan Arab Saudi
-
Ulasan Novel Lotus in The Mud: Ketika Harus Berjuang di Tengah Tekanan
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Lee Seung-gi Siap Rilis EP Baru 'With' Bulan Depan, Simak Detailnya!