Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Tika Maya Sari
ilustrasi buku bercahaya (Pixabay/svetlanabar)

Apa itu Angsal? Angsal merupakan suatu kata dalam Bahasa Jawa, dan termasuk dalam kategori tingkat linguistik Bahasa Krama baik Krama Madya maupun Krama Inggil yang bermakna mendapat, atau memperoleh. Hal ini dijelaskan langsung lewat buku Pepak Basa Jawa.

Angsal sendiri merupakan bahasa sopan dan kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari lho.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Jawa Indonesia, kata Angsal justru menuai beberapa makna yang lebih spesifik lagi yaitu:

  • Dapat, mendapatkan, memperoleh,
  • Boleh, dan
  • Asal.

Meskipun pada praktik keseharian yang saya adaptasi dan temukan, kata Angsal lebih banyak dipakai untuk nomor satu dan dua sih. Hanya saja, beda pemakaian linguistik bahasanya, maka wujud kata Angsal juga berubah jauh lho. Penasaran? Yuk gas kita bahas!

1. Untuk makna dapat, mendapatkan, dan memperoleh

Kata Angsal di sini bisa bermakna dapat, mendapatkan, dan memperoleh karena wujudnya sebagai linguistik bahasa Krama ya. Contohnya bisa seperti:

  • Budhe angsal rambutan saking Simbah (Bude dapat/mendapatkan/memperoleh rambutan dari kakek/nenek).

Sedangkan untuk tingkatan linguistik Bahasa Ngoko yang lebih santai, tetapi tidak boleh digunakan untuk orang yang lebih tua dan yang berpangkat tinggi, kata Angsal berubah wujud menjadi entuk. Contohnya bisa seperti:

  • Aku entuk biji endog nalika ujian matematika (Aku dapat/mendapatkan/memperoleh nilai telur/nol ketika ujian matematika).

Selain itu, dalam lingkup keseharian saya, kata entuk seringkali berubah variasi menjadi oleh. Contohnya seperti:

  • Aku oleh biji endog nalika ujian matematika.

2. Untuk makna boleh

Angsal dalam kasus ini bermakna boleh. Wujudnya masih termasuk kategori tingkatan linguistik Bahasa Krama Inggil ya. Contohnya bisa seperti:

  • Ingkang sampun ngempalaken formulir pendaftaran sampun angsal kondur (Yang sudah mengumpulkan formulir pendaftaran sudah boleh pulang).

Lalu, untuk versi tingkatan linguistik Bahasa Krama Madya atau tengahan, wujudnya berubah menjadi pareng. Contohnya bisa seperti:

  • Sampeyan mboten pareng ngutil dhuwite bapak (Kamu nggak boleh ngutil/nyuri uangnya bapak).

Kemudian untuk tingkatan linguistik Bahasa Ngoko, wujudnya berubah menjadi oleh. Contohnya bisa seperti:

  • Awakmu gak oleh ngombe susu sapi, tapi oleh ngombe susu dele (Kamu nggak boleh minum susu sapi, tapi boleh kalau minum susu kedelai).

Itulah tadi pemakaian kata Angsal dalam kehidupan sehari-hari plus wujud perubahannya. Oleh karenanya, menurutku kata ini termasuk tricky banget baik dari segi penggunaannya, maupun perubahan bentuknya. So, menurutnu gimana?

Tika Maya Sari