Perut merupakan bagian tubuh manusia maupun hewan yang berisi berbagai organ vital. Selain sebagai bagian dimana saluran pencernaan bekerja, perut juga mampu menjadi guyonan unik dalam Bahasa Jawa lho!
Penasaran? Yuk gas kita bahas!
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi perut adalah:
- Bagian tubuh di bawah rongga dada,
- Alat pencernaan makanan di dalam rongga, di bawah ronga dada,
- Kas makanan,
- Bagian yang terdapat di tengah atau di dalam suatu benda,
- Kandungan atau rahim, dan
- Barang apa saja yang rupa atau bentuknya menyerupai perut.
Secara gamblang saja, perut merupakan suatu bagian tubuh yang menyimpan berbagai organ seperti usus halus, usus besar, usus 12 jari, empedu, pankreas dan lain sebagainya. Di dalam perut itulah, sistem pencernaan dilaksanakan. Dan khusus bagi wanita, perut juga dilengkapi dengan rahim yang berperan besar sebagai organ reproduksi lho.
Dalam bahasa Jawa, pada tingkatan linguistik Bahasa Ngoko, perut disebut weteng. Contoh kalimatnya bisa seperti:
- Wetengku wareg, aku nembe mangan pitung piring (Perutku kenyang, aku baru makan tujuh piring).
Sedangkan pada tingkatan linguistik Bahasa Krama, wujudnya berubah menjadi padharan. Contoh kalimatnya bisa seperti:
- Padharanipun Simbah diparingi minyak angin supados anget (Perutnya kakek/nenek diberi minyak angin supaya hangat).
Namun meski demikian, dalam literatur Bahasa Jawa, perut justru dijabarkan lewat singkatan yang berhasil mengocok perut. Asli lucu dan nyeleneh tetapi, ada benarnya. Frasanya menjadi: Weteng, ruwet tur peteng.
Hal ini mengacu pada keberadaan usus halus, usus besar, usus 12 jari, dan beberapa organ lain. Kalau dianalogikan, barangkali perut seperti suatu ruang dengan berbagai benda yang berdesak-desakan. Sehingga frasa ruwet tur peteng atau ruwet/berdesakan dan juga gelap ada benarnya. Toh, dalam perut kita memang nggak ada lampunya.
Kemudian untuk kasus kehamilan, ini juga ada frasa uniknya lagi. Dalam bahasa Jawa, hamil disebut meteng, yang lalu melahirkan frasa: Meteng, nggremet nggowo weteng. Frasa ini secara harfiah bermakna berjalan hati-hati sambil membawa perut.
Toh, umumnya seorang ibu hamil memang berjalan begitu pelan karena perutnya membesar kan? Jadi, frasa ini nggak sepenuhnya salah dan terkadang menjadi guyonan ringan. Lagipula, ibu hamil itu memerlukan perhatian juga lho.
Itulah tadi pembahasan mengenai perut yang gelap dan penuh sesak ala Bahasa Jawa. So, menurutmu gimana?
Baca Juga
-
Ulasan Novel Life After You: Keikhlasan dan Cinta Sejati dalam Situasi Perang
-
Manhwa I Became A Tyrant's Chambermaid: Lika-Liku Komedi Bareng Putra Mahkota
-
The Perks of Being A Villainess: Manhwa Romcom, Art Dewa, Para MC Mempesona
-
Menguak Makna 'Maharatu' dalam Film Pabrik Gula, Selalu Perempuan Kah?
-
As You Wish, Prince: Manhwa dengan Alur Ringan, Art Lumayan, Tapi Penuh Plot Hole
Artikel Terkait
-
Beratnya Jadi Guru: Harus Bisa Digugu Lan Ditiru, Juga Yoga Anyangga Yogi
-
Uniknya Konotasi Bunga Jambu dan Kemaruk dalam Wangsalan Jawa, Estetik Pol!
-
Selamat! Lee Hanee Dikonfirmasi Tengah Hamil Anak Kedua
-
Bolehkah Ibu Hamil Muda Trimester 1 Puasa Ramadan? Ini Kata Dokter Kandungan!
-
Ayah Mertua Elus-elus Perut Aaliyah Massaid Setelah Wudhu, Netizen Berdebat: Ajaran Siapa Sih?
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Minimalis ala Kim Dayeon Kep1er, Bisa Disontek untuk Daily Look!
-
4 Padu Padan Chic Style ala Choo Young Woo, Gampang Ditiru untuk Sehari-hari
-
Buat Ngantor Sampai Nongkrong, Intip 4 Tampilan Stylish dan Elegan ala Seol In Ah!
-
4 Tampilan OOTD Stylish dan Klasik ala T.O.P, Sontek untuk Tampil Kece!
-
4 Ide OOTD Clean Look ala Lim Yoona SNSD, Simpel tapi Bikin Pangling!
Terkini
-
Ulasan Lagu Answer oleh ATEEZ: Pesan Kuat dari Perjalanan Mencari Jati Diri
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
-
Dampak Nikel terhadap Ikan Pari dan Penyu: Raja Ampat Sudah Tak Aman
-
Debut 23 Juni, THEBLACKLABEL Perkenalkan Member Grup Co-ed ALLDAY PROJECT
-
Review Film Love and Leashes, Eksperimen Cinta yang Unik di Dunia Kerja