M. Reza Sulaiman | Oktavia Ningrum
Hada Cable Car Taif (Dok.Pribadi/Oktavia)
Oktavia Ningrum

Ketika berbicara tentang kota suci di Arab Saudi, nama Mekkah dan Madinah hampir selalu berada di barisan terdepan. Namun, ada satu kota yang kerap luput dari sorotan, padahal menyimpan lapisan sejarah, spiritualitas, dan lanskap yang tak kalah kuat: Thaif.

Kota yang terletak di dataran tinggi ini bukan sekadar destinasi wisata yang sejuk, melainkan ruang penting dalam perjalanan Islam.

Jika Mekkah adalah pusat ibadah dan Madinah adalah rumah ketenangan, maka Thaif adalah bukti sejarah tempat iman pernah ditolak habis-habisan sebelum akhirnya diterima sepenuhnya. Berikut adalah lima keunikan Kota Thaif yang wajib Anda ketahui.

1. Kota dengan Sejarah Penolakan Islam yang Keras

Kota Thaif (Dok.Pribadi/Oktavia N)

Thaif pernah menjadi salah satu kota dengan penolakan paling ekstrem terhadap ajaran tauhid. Masyarakatnya menolak dakwah Rasulullah SAW secara brutal, namun hari ini justru menjadi kota dengan penduduk yang sepenuhnya memeluk Islam.

Transformasi ini menjadikan Thaif sebagai simbol perubahan besar dalam sejarah keimanan. Di sinilah Islam pernah dianggap asing, lalu justru tumbuh paling utuh. Thaif cukup ramah soal cuaca dan tenang secara lanskap, tetapi keras dalam riwayat sejarahnya. Justru karena itu, ia terasa ikonik.

2. Wahana Modern di Tengah Sejarah Kuno

Hada Cable Car Taif (Dok.Pribadi/Oktavia)

Thaif bukanlah kota yang berhenti di masa lalu. Di sini berdiri Hada Cable Car, kereta gantung dengan lintasan hampir lima kilometer yang membentang di Pegunungan Al-Hada. Selain itu, Thaif dikenal sebagai "Kota Mawar", dengan kebun mawar yang luas dan pabrik penyulingan parfum.

Uniknya lagi, di kawasan wisata, terutama di Masjid Abdullah bin Abbas, tak jarang kita bisa menjumpai anak-anak penjual peci yang berbahasa Jawa, menandakan adanya perjumpaan budaya global di kota ini.

3. Dataran Tinggi Arab Saudi yang Sejuk dan Hijau

Sate Unta Thaif (Dok.Pribadi/Oktavia)

Secara geografis, Thaif sangat berbeda dari Madinah yang gersang atau Mekkah yang panas. Kota ini berada di dataran tinggi Arab Saudi, dengan udara sejuk dan vegetasi yang cukup melimpah.

Sepanjang jalan, tumbuhan hijau mudah ditemui. Bahkan, pemandangan orang-orang yang sedang “mengarit” rumput untuk pakan unta bukanlah hal yang langka. Singkatnya, Thaif adalah “Bogor atau Malang”-nya Arab Saudi.

4. Kisah Heroik Rasulullah dan Batu Berdarah

Kota Thaif (Dok.Pribadi/Oktavia N)

Tak ada kisah Thaif tanpa menyebut darah Rasulullah SAW yang mengalir karena lemparan batu. Dalam peristiwa itu, Nabi mengalami luka parah akibat serangan penduduk Thaif. Namun, ada detail yang jarang disorot: Rasulullah bertumpu pada sebuah batu dan menahan agar darahnya tidak jatuh ke tanah karena jika darah itu menetes, tempat tersebut bisa menjadi lokasi azab.

Thaif nyaris menjadi kota laknat, tetapi justru diselamatkan oleh kasih sayang dan pengendalian diri Rasulullah. Di sinilah Thaif berubah menjadi simbol akhlak tertinggi dalam sejarah manusia.

5. Tempat Miqat yang Sarat Makna Spiritual

Masjid Qarnul Manazil Taif (Dok.Pribadi/Oktavia)

Tak kalah penting, Thaif memiliki peran krusial dalam ibadah haji dan umrah. Qarnul Manazil, salah satu miqat utama, terletak di dekat Kota Thaif dan kini dikenal sebagai Masjid As-Sail Al-Kabiir. Tempat ini menjadi titik ihram bagi jemaah dari wilayah Najd, Iran, Irak, dan timur Arab Saudi.

Pada akhirnya, Thaif bukan sekadar “pelengkap” Mekkah dan Madinah. Ia adalah kota ujian, kota doa, kota perubahan, sekaligus dataran tinggi tempat iman menemukan bentuknya yang paling manusiawi.