Memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar, apalagi sekolah menengah, belajar menjadi hal yang semakin ‘serius’. Waktu belajar sebagian besar hanya melibatkan buku-buku pelajaran dan tugas-tugas dengan suasana yang formal, hingga siswa sering kali merasa jenuh di dalam kelas.
Untungnya, kini mulai banyak guru yang kreatif dalam memilih metode belajar agar siswa tidak merasa bosan dan lebih memahami makna materi yang sedang dipelajari. Salah satu metode yang digunakan adalah bermain sambil belajar.
Bagi anak bermain merupakan kegiatan khas sebagaimana pekerjaan yang merupakan aktivitas khas orang dewasa dalam kehidupan. Permainan sebagai suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional.
Mengapa harus diterapkan metode permainan dalam pembelajaran? Sebab metode bermain itu sendiri merupakan wahana dalam proses pembelajaran anak yang menyenangkan. Cara belajar yang baik, salah satunya adalah dalam suasana tanpa tekanan dan paksaan.
Teknik mengajar dengan permainan sangat efektif untuk menjelaskan suatu pengertian yang bersifat abstrak dan konsep yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Manfaat bermain sambil belajar bagi tumbuh lembang anak antara lain
1. Perkembangan kognitif
Dalam bermain bebas anak dapat mengembangkan kreativitasnya dan mencoba berbagai alternatif solusi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam permainan.
Dengan demikian, mereka meningkatkan kemampuan perencanaan, berpikir logis, memahami hubungan sebab-akibat, dan pemecahan masalah yang merupakan keterampilan penting dalam kehidupan nyata.
2. Perkembangan Fisik
Dengan metode bermain sambil belajar, anak dilatih untuk merasa lebih percaya diri, stabil, mampu mengkoordinasikan gerakan yang merupakan modal dasar contohnya dalam kegiatan olah raga, duduk dikelas, menulis, dan sebagainya.
3. Perkembangan Sosial dan Emosional
Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam berinteraksi seperti menunggu giliran, mengungkapkan perasaan dan keinginan secara adaptif, berkomunikasi, dan mematuhi aturan-aturan sosial serta mengatur emosi dan mengendalikan diri.
Melalui bermain, seorang anak dapat mempelajari banyak hal, yang tidak selalu mereka peroleh di institusi pendidikan formal. Mereka belajar tentang arti bekerja sama, sportivitas, menyenangkannya sebuah kemenangan maupun kesedihan ketika mengalami kekalahan.
Oleh: Ulfatun Khasanah
Email: ulfa1600@gmail.com
Baca Juga
-
Film What's Up With Secretary Kim, Semenarik Apa sih Adaptasi Drakor Ini?
-
Buka Suara setelah Lama Diam, Julia Prastini Akui Skandal Perselingkuhan
-
French Open 2025: Korea Selatan Sabet Dua Gelar, Indonesia Runner Up
-
Jual Rumah Terbengkalai, Denada: Buat Apa Dipertahankan?
-
Raisa Mengubah Pasrah Menjadi Self-Respect Bertajuk Terserah di Ambivert
Artikel Terkait
-
Guru Kreatif, Orang Tua Aktif: Kunci Sukses Anak Belajar di Rumah
-
Anak Mulai Bosan Belajar di Rumah? Ajak Baca Komik Saja, Yuk
-
Dear Parents, Begini Aturan Beri Gadget Pada Anak Saat Imbauan di Rumah Aja
-
3 Teknik Belajar yang Efektif untuk Anak, Buktikan Hasilnya!
-
Waspadai Bahaya Gadget Mengancam Otak Anak Anda
News
-
Empat Tokoh Mengkaji Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI
-
Novo Club: Wadah Mahasiswa untuk Bertumbuh dan Memberi Dampak
-
Etika Pesantren Hilang di Layar Kaca? Kritik Pedas Tayangan yang Merendahkan Tradisi
-
Nggak Ribet Kok! Ini 6 Cara Simpel yang Bikin Perempuan Merasa Sangat Dicintai
-
Feri Amsari Serang Ijazah Gibran, Singgung Sertifikat Bimbel
Terkini
-
Film What's Up With Secretary Kim, Semenarik Apa sih Adaptasi Drakor Ini?
-
Buka Suara setelah Lama Diam, Julia Prastini Akui Skandal Perselingkuhan
-
French Open 2025: Korea Selatan Sabet Dua Gelar, Indonesia Runner Up
-
Jual Rumah Terbengkalai, Denada: Buat Apa Dipertahankan?
-
Raisa Mengubah Pasrah Menjadi Self-Respect Bertajuk Terserah di Ambivert