Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | agilnanggala
Ilustrasi Liverpool dan pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 mengakibatkan terhentinya berbagai aktivitas kehidupan manusia, salah satunya adalah kompetesi sepak bola Liga Inggris, yang apabila tidak ada hambatan, serta Liverpool mampu memenangkan 2x pertandingan lagi, maka mereka bisa mengklaim gelar juara Liga Inggris untuk pertama kalinya, sejak 1990.

Setelah tidak bisa mempertahankan gelar juara Liga Champions, otomatis Liverpool hanya bisa meraih 1 gelar bergengsi, yaitu juara Liga Inggris, yang pada realitanya merupakan gelar yang mereka nantikan sejak dulu. Bukan tanpa sebab, entah kebetulan atau tidak, apabila Liverpool mendekati tahta Liga Inggris, selalu saja terdapat kejadian yang diluar perkiraan para penikmat bola.

Terbesit dalam ingatan kita mengenai insiden “terpelesetnya” sang legenda Liverpool, Steven Gerrard, yang baik secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan Liverpool kalah dari Chelsea dengan skor 2-0. Sejak saat itu Liverpool mulai kehilangan identitas permainan, walau mereka secara konsisten memipin klasemen Liga Inggris pada periode 2013-2014, tetapi gelar juara, sebaliknya berhasil diklaim oleh Manchester City, sehingga menjadi ironi.

Uniknya pada kompetisi Liga Inggris 2019-2020, yang merupakan periode “fenomenal” Liverpool, karena dari 29 kali pertandingan, mereka  telah menang sebanyak 27 kali, seri 1 kali, serta kalah 1 kali, sehingga berhasil mengumpulkan 82 poin. Apabila mereka berhasil menang dari 2x pertandingan lagi, maka Liverpool berwenang untuk mengklaim juara Liga Inggris.

Dengan rasionalisasi bahwa Manchester City sebagai penantang terdekat Liverpool, hanya mampu mengumpulkan 57 poin dari 28 laga. Sehingga apabila mereka memenangkan 10 laga sisa, poin penuh yang bisa dikumpulkan hanya berjumlah 87 poin. Tentu secara normatif tidak ada hambatan serius bagi Liverpool dalam mewujudkan ambisinya sejak dulu tersebut.

Tetapi penantian panjang Liverpool tersebut, harus disikapi dengan penuh kesabaran lagi, karena terhalangi kembali oleh peristiwa di luar prediksi umat manusia. Nyatanya pada kompetisi Liga Inggris 2019-2020, yang pada beberapa langkah lagi mereka dapat mengklaim gelar, harus ditahan karena kompetisi terpaksa ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan, akibat dari pandemi COVID-19.

Apabila kompetisi dilanjutkan, serta Liverpool mampu memenangkan 2 pertandingan, maka realita tersebut sebuah keberkahan. Tetapi apabila kompetisi terpaksa ditutup, yang mengakibatkan tidak ada juara Liga Inggris untuk periode 2019-2020, kiranya Liverpool beserta seluruh suporternya harus berdoa dan berusaha lebih keras lagi.

Tentu menyikapi pandemi COVID-19 ini, keselamatan nyawa dan kesehatan adalah yang paling utama, termasuk pada kompetisi sepak bola. Nyatanya seluruh dunia selalu menantikan klub yang telah menjuarai liga Champions sebanyak 6x tersebut, untuk pertama kalinya menggenggam trofi Liga Inggris. Mari kita berdoa untuk keputusan yang terbaik.

agilnanggala