Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong kembali mempercayai Muhammad Riyandi menjadi penjaga gawang utama di laga kedua babak play off kualifikasi Piala Asia 2023. Meski di skuat yang dibawanya terdapat nama seorang Nadeo Argawinata, tetapi pelatih yang juga menjadi nakhoda Korea Selatan di Piala Dunia edisi 2018 tersebut tetap mempercayai penjaga gawang Barito Putera itu.
Usia yang relatif masih muda, yakni 21 tahun, dan dengan skill yang mumpuni, memang membuat Riyandi menjadi salah satu penjaga gawang dengan prospek cerah di persepak bolaan Indonesia.
Namun, jika sang pemain masih ingin terus mendapatkan kepercayaan sebagai kiper nomor satu timnas Indonesia, Muhammad Riyandi harus segera membenahi setidaknya 3 hal ini.
1. Pengambilan keputusan (decision making)
Hal pertama yang paling mencolok untuk dibenahi dari seorang Riyandi adalah dalam hal pengambilan keputusan. Dalam dua leg Indonesia vs Taiwan, Riyandi seringkali salah dalam mengambil keputusan dan justru membuat gawangnya menjadi bahaya.
Muhammad Riyandi harus lebih cermat kapan dia harus bergerak untuk memotong bola, atau memilih tetap bertahan di depan gawang. Satu hal yang juga perlu dibenahi adalah kecermatannya dalam melakukan keputusan. Karena kita semua tahu, di laga kedua melawan Taiwan, Riyandi melakukan kesalahan ketika gagal memetik bola saat dirinya memutuskan untuk melakukan duel udara.
2. Ketenangan
Dengan usia yang masih relatif muda, ketenangan dari seorang Riyandi pasti akan terus terasah. Pasalnya, ketenangan bagi seorang kiper bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Karena dengan ketenangan itu, seorang kiper akan mampu untuk membuat keputusan yang tepat sehingga menghindarkan timnya dari hal-hal yang merugikan.
Bahkan, ketenangan seorang kiper juga berpengaruh besar terhadap ketenangan para pemain lain di lapangan. Karena jika kipernya bermain dengan tenang, maka pemain lain pun akan bisa bermain dengan optimal.
3. Komando Area (aerial command)
Dalam dua laga melawan Taiwan, sangat jarang sekali kita melihat Riyandi memberikan instruksi kepada rekan-rekannya dalam rangka mengantisipasi peluang yang dihasilkan oleh Taiwan. Instruksi Riyandi kala meminta rekan-rekannya untuk membuat pagar betis ataupun mengatur rekannya untuk berduel udara, terlihat sangat minim.
Diharapkan, dengan bertambahnya usia dan pengalaman, membuat Riyandi akan belajar banyak dan membuat pertahanan Indonesia menjadi semakin kokoh.
Ada yang ingin ditambahkan agar Muhammad Riyandi menjadi semakin baik lagi di masa mendatang?
Baca Juga
-
Piala Asia U-20: Laga Lawan Uzbekistan dan Capaian Shin Tae-yong yang Terus Membayangi
-
Piala Asia U-20: Lawan Uzbekistan, Timnas Indonesia U-20 Dihadapkan Pada 2 Pilihan!
-
Hancur Leburnya Indonesia dan Thailand, Bukti Sahih Tertinggalnya Sepak Bola Asia Tenggara
-
Awali Turnamen dengan Buruk, Akun Media Sosial AFC Sindir Timnas Indonesia?
-
Setali Tiga Uang, Duo Wakil Asia Tenggara Raih Hasil yang Sangat Identik di Laga Perdana
Artikel Terkait
-
Ujian Berat Hadang Patrick Kluivert, Pelatih Baru Australia Penuh Pengalaman
-
Dear Patrick Kluivert, Kekuarangan Timnas Indonesia Ini Harus Dibenahi Jelang Hadapi Australia
-
Netizen Minta Pecat Indra Sjafri!
-
Timnas Indonesia Keok di Piala Asia U-20, Gagal ke Piala Dunia U-20 2025
-
Sejarah! Jay Idzes Resmi Jadi Kapten Venezia
News
-
Perpisahan Hangat Mahasiswa KKN-PLP Unila dengan SMK HMPTI Banjar Agung
-
San Diego Hills Memorial Park: Pemakaman Rasa Resort, Begini Sejarahnya
-
Momen Perpisahan: KKN-PLP Unila Tinggalkan Jejak Positif di Makmur Jaya
-
Sukses! KKN Unila Implementasi Nilai Pancasila di SDN 1 dan 2 Merbau Mataram
-
KKN Undip Buatkan Model Matematika Perkembangan Stunting di Desa Jatisobo
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!