Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Xandra Junia Indriasti
Ilustrasi Mengakhiri Pernikahan Toxic (freepik)

Hubungan toxic juga bisa dirasakan hingga jenjang pernikahan, dimana di dalamnya akan sering terjadi kekerasan atau hal lain yang dapat memicu perasaan takut, cemas, dan khawatir secara berlebih. 

Namun, dikarenakan sudah terikat oleh janji sehidup semati, banyak orang yang memilih untuk bertahan. Padahal, mengakhiri pernikahan toxic atau tidak sehat sangat dianjurkan.

Berikut 6 alasan kamu tak perlu takut mengakhiri pernikahan toxic:

1. Bisa Mandiri secara Finansial

Mungkin selama ini mempertahankan pernikahan toxic karena takut tidak mampu membiayai hidup sendiri. Terlebih bagi kamu yang memiliki peran sebagai ibu rumah tangga. Namun, jangan khawatir karena rezeki tetap bisa dicari meski sudah tak lagi bersuami. Selalu semangat dan pantang menyerah, ya!

2. Kamu Terlalu Unggul untuk Direndahkan

Selanjutnya, alasan harus mengakhiri pernikahan toxic karena kamu terlalu unggul atau hebat untuk direndahkan. Jangan biarkan dirimu disakiti oleh pasangan karena perilaku tersebut menandakan bahwa ia sudah tak lagi memiliki perasaan cinta.

Kamu dilahirkan oleh keluarga yang penuh kasih sayang serta dukungan hangat untuk menjadi pribadi yang unggul. Maka dari itu, jangan mau direndahkan oleh pasangan yang notabene pernah menjadi sosok penting dalam hidup, karena kamu tidak pantas mendapatkannya.

3. Pikirkan Kesehatan Mentalmu

Alasan untuk mengakhiri pernikahan toxic adalah kondisi kesehatan mentalmu. Jangan hanya karena terlalu sayang, kamu rela membiarkan diri menderita gangguan psikis, seperti kecemasan berlebih, stres, trauma, hingga depresi.

Sebelum orang lain, kamu perlu pikirkan dan sayangi diri sendiri terlebih dahulu. Jangan pernah mau membiarkan rasa sakit hati menyelimuti, bahkan rela memendam penderitaan tersebut seumur hidupmu.

4. Status Janda atau Duda Bukan Sebuah Keburukan

Mungkin kamu malu jika berstatus janda atau duda, sehingga memilih untuk bertahan pada pernikahan tidak sehat. Biasanya, takut dijadikan bahan gosip tetangga yang dikenal sering membicarakan kehidupan pribadi seseorang di lingkungan tempat tinggal.

Padahal, status tersebut bukan sebuah keburukan. Lebih baik menjadi janda atau duda ketimbang harus rela mengorbankan diri untuk disakiti dan bertahan pada hubungan yang sebetulnya tidak pantas dilanjutkan.

5. Pernikahan Tidak Sehat Berpengaruh Buruk bagi Anak

Selain diri sendiri, kamu juga perlu menyadari bahwa pernikahan toxic berpengaruh buruk bagi anak. Tumbuh kembang dan psikisnya tentu akan terganggu, dimana bisa membuat hidupnya terus dibayang-bayangi trauma.

Nantinya, anak sering merasa takut dan cemas berlebih, mudah emosi, serta enggan berinteraksi dengan orang lain termasuk kamu sebagai orang tuanya. Untuk itu, disarankan segera mengakhiri pernikahan tidak sehat tersebut sebelum terlambat.

6. Tak Harus Selalu Mendengarkan Nasihat Orang Lain

Mungkin kamu banyak mendapat nasihat dari orang lain termasuk yang terdekat untuk tetap mempertahankan status pernikahan. Namun, kamu tak harus selalu mendengarkannya karena bukan mereka yang menjalani. 

Mereka tidak tahu secara pasti sakit hati serta penderitaan yang kamu alami dalam kehidupan rumah tangga bersama pasangan. Untuk itu, disarankan mengikuti kata hati ketimbang saran orang lain karena kamu yang lebih tahu rasanya.

Itulah enam alasan kamu tidak perlu takut mengakhiri pernikahan toxic, karena berdampak buruk bagi dirimu sendiri dan sang buah hati. Jadi, bagi kamu yang sedang mengalami hal tersebut, apakah sudah siap memutuskan hubungan dengannya?

Xandra Junia Indriasti