Masyarakat korban gempa dan Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) datangi kantor Bupati Majene, melakukan aksi demonstrasi, menuntut segera selesaikan tahap rehabilitasi korban gempa kabupaten Majene. Unjuk rasa terjadi pada Senin (7/3/2022) kemarin.
Puluhan massa aksi datang untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Bupati Majene dan menjelaskan terkait dengan tuntutan-tuntutan massa aksi, salah satunya soal bantuan korban gempa tahap II.
"Kami datang agar Bupati Majene menemui kami, dan menjelaskan kepada kami terkait bantuan dari tiga desa yang jadi korban gempa dan bantuan tahap II yang tak kunjung dikucurkan," ujar massa aksi dalam orasinya.
Massa aksi mengancam, jika Bupati Majene tidak menemui, mereka akan menyegel kantor Bupati Majene dan menutup jalan trans Sulawesi yang ada di Malunda, kabupaten Majene.
"Kalau hari ini Bupati Majene tidak menemui kami dan menjelaskan dana 48 miliar yang tidak disalurkan, maka kami tidak akan membuka jalan di Malunda kalau Bupati ingin lewat," ujar warga saat berorasi.
Ada lima poin tuntutan massa aksi, di antaranya:
- Percepatan pencarian bantuan stimulan tahap II paling lambat, Senin, 21 Maret 2022.
- Memberikan perhatian khusus untuk korban gempa yang ada di dusun Rui dan Aholeang dalam hal pembebasan lahan sekolah, air bersih, listrik gratis, dan pendirian posko kesehatan paling lambat, Senin 21 Maret 2022.
- Perbaikan sarana dan prasarana paling lambat Kamis, 7 April 2022.
- Relokasi 44 Kepala Keluarga, pembangunan Sekolah Dasar kelas jauh, dan pembukaan lahan persawahan sebagai pemulihan ekonomi pasca gempa yang ada di dusun Salurindu desa Salutahongan paling lambat, Senin 21 Maret 2022.5. Percepatan realisasi bantuan Dana Tunggu Hunian darurat. Tahap II paling lambat 21 April 2022.
Setelah lama berorasi, akhirnya massa aksi ditemui oleh Wakil Bupati Majene Arismunandar. Di samping itu, juga hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Majene Ardiansyah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ilhamsyah, dan Kadis Disdikpora Majene Mithhar Thala Ali.
Jenderal lapangan (jenlap) Irwan Japaruddin, membacakan aspirasi mereka untuk ditanggapi oleh pemerintah kabupaten Majene. Hingga akhirnya, audensi tersebut berhasil menuai kesepakatan dan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Adapun isi dari MOU tersebut, di antaranya bantuan tahap II akan segera dikucurkan setelah uji publik, tiga desa tidak diverifikasi datanya yaitu desa Lombang Timur, Salutahongan, dan Mekkatta, pembebasan lahan sekolah Aholeang pada 21 Maret 2022 dengan progres 2.5 bulan. Selain itu, Wakil Bupati Majene akan mengunjungi dusun Salurindu tiga hari ke depan.
Baca Juga
-
Review ASUS Zenbook S16 OLED: Otak Einstein & Bodi Supermodel untuk Profesional
-
Generasi Z, UMKM, dan Era Digital: Kolaborasi yang Bikin Bisnis Naik Level
-
Bung Hatta, Ekonomi Kerakyatan, dan Misi Besar Membangun Kesejahteraan
-
Rengasdengklok: Peristiwa Penting Menuju Kemerdekaan Indonesia
-
Lopi Sandeq: Perahu Runcing yang Menjaga Napas Mandar
Artikel Terkait
News
-
Demo 25 Agustus: Lautan Manusia dari Mahasiswa, Pelajar hingga Ojol Geruduk Gedung DPR RI
-
Polisi Nangis Histeris di Ternate Bikin Kita Mikir Ulang soal Kesehatan Mental Seragam Coklat
-
IHR-Merdeka Cup 2025: Perpaduan Serunya Pacuan Kuda dengan Indahnya Samudra Hindia
-
Demo Chaos di Senayan: Kronologi dari Saling Sindir Sampai Hujan Bambu di Jalan Tol
-
Di Sini Kawin Lari Cuma Bikin Ortu Ngambek, di Pakistan Bisa Berakhir Ditembak Mati
Terkini
-
4 Exfoliating Toner Korea dengan Kandungan BHA, Ampuh Bantu Lawan Komedo!
-
Upside Down oleh Chanyeol: Tekad Kuat untuk Tak Menyerah pada Diri Sendiri
-
FYP Lagi Aneh, Muncul Tren 'Mama Muda' Menor dan Perang Fans Dadakan di TikTok
-
Dari Lapangan ke Lifestyle: Futsal sebagai Bahasa Gaul Anak Muda
-
Sinopsis New Tokyo Coast Guard, Drama Terbaru Ryuta Sato dan Shigeaki Kato