Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | I Gusti Putu Narendra Syahputra
Raja Inggris, Raja Charles III (Twitter/@ClarenceHouse)

Sesuai dengan urutan suksesi kepemimpinan Kerajaan Inggris, Raja Charles III akan diangkat sebagai Raja Inggris yang baru menggantikan ibunya, Ratu Elizabeth II, yang wafat pada Kamis, 8 September 2022, di Kastil Balmoral, Skotlandia. Anak pertama dari anggota kerajaan terlama yang menguasai takhta tertinggi Kerajaan Inggris tersebut akan segera dilantik menjadi raja sebelum Ratu Elizabeth II dimakamkan. 

Proses pengangkatan raja baru Inggris tersebut dikenal dengan nama Operation Spring Tide. Operation Spring Tide adalah protokol yang disepakati oleh mendiang Ratu Elizabeth II dan perdana menteri Inggris yang bertujuan untuk memastikan kelancaran pernyataan Raja Charles III sebagai Raja Inggris yang baru.

Berdasarkan konstitusi nasional Inggris, komisi tinggi negara yang memiliki kewenangan untuk mengangkat dan mengukuhkan anggota senior keluarga kerajaan sebagai kepala negara Inggris dan negara Persemakmuran secara hukum adalah Dewan Aksesi. The Privy Council Office melansir, Dewan Aksesi (Accession Council) adalah sebuah komisi tinggi dalam Kerajaan Inggris yang terdiri dari para anggota Dewan Penasihat (Privy Council), yang merupakan para anggota parlemen majelis rendah (lower house) dan majelis tinggi (upper house), baik yang masih aktif di parlemen maupun yang telah pensiun.

Dewan Aksesi akan mengadakan rapat persiapan pengangkatan Raja Charles III

Melansir dari Politico, Pada hari Ratu Elizabeth II wafat, tepatnya Kamis, 8 September 2022, Ketua Dewan Penasihat Raja (Lord President of the Council) saat ini, Penny Mordaunt, memberikan instruksi kepada Asisten Dewan Penasihat Raja (Clerk of the Council) saat ini, Richard Tilbrook, untuk memberikan undangan menghadiri rapat langsung Dewan Aksesi kepada Lord Mayor of London dan anggota Komisioner Tinggi Persemakmuran (High Commissioner) yang merupakan para diplomat senior yang bertugas sebagai duta besar yang mewakili Kerajaan Inggris di 15 negara anggota Persemakmuran (Commonwealth Realm), mulai dari Antigua and Barbuda, Australia, Bahama, Belize, Grenada, Inggris, Jamaika, Kanada, Kepulauan Solomon, Papua Nugini, Saint Christopher and Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent and Grenadines, Tuvalu, dan Selandia Baru. Rapat tersebut akan berlangsung pada hari yang sama.

Setelah seluruh undangan hadir, maka Penny Mordaunt akan memerintahkan Richard Tilbrook membacakan Teks Pernyataan Raja (Accession Proclamation) untuk mengecek adanya kemungkinan kekeliruan dalam tanda baca, isi, dan konteks teks sebelum nantinya akan dibacakan oleh Raja Charles III dalam acara pernyataan resmi. Kemudian, Penny Mordaunt selaku Lord President of the Council, para anggota senior keluarga kerajaan yang termasuk ke dalam Dewan Penasihat Raja, Uskup Agung Canterbury, Lord Chancellor yang merupakan Menteri Kehakiman, Uskup Agung York, Perdana Menteri, Lord Privy Seal, Lord Great Chamberlain, serta Earl Marshal akan menandatangani naskah pengukuhan tersebut. Setelah itu, Penny Mordaunt akan memimpin jalannya rapat untuk menyelesaikan urusan penting tentang pembagian teks ke tiga negara bagian Inggris dan persiapan upacara penghormatan Ratu Elizabeth II dengan penembakan meriam yang akan berlangsung di Hyde Park dan Menara London (Tower of London).

Raja Charles III resmi diangkat sebagai Raja Inggris yang baru secara hukum

Pada hari pertama pasca hari Ratu Elizabeth II wafat, tepatnya Jum’at, 9 September 2022, Dewan Aksesi akan memanggil Raja Charles III ke Istana Saint James, London, untuk melakukan upacara formal pembacaan pernyataan resmi. Pada kesempatan tersebut, Raja Charles III akan diminta oleh Dewan Aksesi untuk membacakan Teks Pernyataan Raja yang disaksikan secara langsung oleh 200 orang anggota Dewan Aksesi yang hadir. Upacara tersebut menjadi upaya memperoleh pengakuan resmi negara terhadap kedaulatan Raja Charles III sebagai Raja Inggris yang baru.

Setelah upacara pengangkatan, maka King Charles III akan mengadakan pertemuan pertamanya sebagai raja dengan Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, beserta para menteri kabinetnya. Pertemuan perdana tersebut akan membahas tentang persiapan rencana pemakaman Ratu Elizabeth II yang akan diadakan 10 hari setelahnya. Selama 10 hari berturut-turut, seluruh kegiatan rapat komisi dan kunjungan kerja anggota parlemen akan diliburkan untuk sementara. Seluruh anggota parlemen dari berbagai partai politik akan diberikan kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Ratu Elizabeth II di gedung Majelis Rendah Inggris (House of Commons), London, Inggris.

Raja Charles III akan mengunjungi tiga negara bagian Inggris

Pada hari ketiga pasca hari Ratu Elizabeth II wafat, tepatnya Minggu, 11 September 2022, Raja Charles III akan menghadiri upacara penyampaian belasungkawa atas kepergian Ratu Elizabeth II yang berlangsung di Westminster Hall, London. Pada hari yang sama, Raja Charles III akan memulai tur mengunjungi tiga negara bagian Inggris dalam kapasitasnya sebagai Raja Inggris yang baru, di mana negara bagian pertama yang dikunjungi adalah Skotlandia, lalu Irlandia Utara, dan yang terakhir adalah Wales.

Mengutip dari Leeds-live, kunjungan Raja Charles III ke masing-masing tiga negara bagian tersebut akan diberi nama yang berbeda-beda, di mana pemberian nama tersebut mengangkat kearifan budaya setempat. Nama-nama tersebut meliputi Operation Kingfisher untuk negara bagian Skotlandia, Operation Dragon untuk negara bagian Wales, dan Operation Shamrock untuk negara bagian Irlandia Utara.

Di tiga negara bagian tersebut, Raja Charles III akan menghadiri acara penyampaian belasungkawa atas wafatnya Ratu Elizabeth II yang disampaikan oleh para anggota parlemen yang mewakili rakyat masing-masing tiga negara bagian. Selain itu, Raja Charles III juga akan menghadiri acara doa bersama untuk mendiang Ratu Elizabeth II yang akan berlangsung di gereja Katedral masing-masing tiga negara bagian, mulai dari Gereja Katedral Saint Giles di Edinburgh, Skotlandia, Gereja Katedral Saint Anne di Belfast, Irlandia Utara, dan terakhir Gereja Katedral Llandalf di Cardiff, Wales.

Itulah ulasan singkat tentang Operation Spring Tide. Ternyata, rangkaian acara seremonial yang harus dilalui oleh Raja Charles III untuk menyatakan diri sebagai Raja Inggris yang baru sangat banyak dan padat.

I Gusti Putu Narendra Syahputra