Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Haqia Ramadhani
Aksi Puan Maharani bagi-bagi kaos ke warga di pasar. (Instagram/ insta.nyinyir)

Baru-baru ini beredar luas di media sosial video cuplikan Puan Maharani membagikan kaos pada warga sekitar pasar jadi sorotan. Cuplikan video dari Metro TV tersebut diunggah ulang oleh akun Instagram insta.nyinyir. 

Cuplikan video yang sudah diedit dengan menggunakan sound lagu Dinda (Jangan Marah Marah) memperlihatkan Puan Maharani sedang membagikan kaos kepada warga di sekitar pasar. Puan membagikan kaos dikawal oleh anggota Satpol PP. 

Aksi Puan bagi-bagi kaos jadi sorotan warganet lantaran cara dan ekspresinya. Ekspresi Puan saat membagikan kaos terlihat cemberut tak melemparkan senyum kepada warga. 

Puan juga sesekali membagikan kaos kepada warga dengan cara melemparkan. Warganet mengomentari aksi Puan Maharani bagi-bagi kaos dengan cara melempar dan ekpresi cemberut. 

"Kayak kasih makan anak ayam yang ngambil mau saja lagi," komentar salah satu warganet. 

"Apa maksudnya ngasih ke warga kayak begitu? Mereka manusia loh, enggak pantas dibegituin," ujar yang lain. 

"Bagiin kaos sambil cemberut dan dilempar (emoji sedih)" sahut lainnya. 

"Baru ngasih kaos saja muka sudah sengak. Apalagi kalau ngasih uang Bu Bu sombong banget," pendapat yang lain.

"Gak ada senyum-senyumnya wanita calon presiden katanya," tanggapan warganet lainnya. 

Mengutip dari Suara.com, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP hingga kekinian belum menentukan siapa jagonya dalam Pilpres 2024, meskipun ada dua nama kadernya yang terus-menerus masuk bursa capres: Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Sementara, Relawan Wong Kito mendeklarasikan dukungan kepada Puan Muharani menjadi calon Presiden 2024. Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Kekuatan Calon Pasangan Capres Cawapres 2024” yang ditayangkan melalui program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ di kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, (22/9/2022), elektabilitas ketua DPR RI tersebut masih sangat rendah.

Alternatifnya Puan Maharani menjadi calon wakil presiden. Namun, kalau dipasangkan sebagai calon wakil presiden dengan calon presiden paling kompetitif sekalipun, Puan cenderung memperlemah pasangannya.

Haqia Ramadhani