
Sebagai negara berdaulat, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai, telah dipimpin oleh tujuh orang presiden dengan latar belakang keluarga, pendidikan, keahlian, dan karier politik yang berbeda.
Dalam situasi politik pada era masing-masing, mereka bisa menjalankan tugasnya sebagai Kepala Negara diiringi dengan dinamika politik dan tantangan yang mengikutinya.
Dari tujuh Presiden Republik Indonesia tersebut, empat di antaranya dilahirkan pada bulan Juni. Berikut ini daftar dan ulasan singkatnya:
1. Presiden Soekarno
Presiden Soekarno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama kecil Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai.
Soekarno yang memiliki zodiak Gemini memperoleh gelar Insinyur dari Technische Hooge School, Bandung.
Pada tahun 1915, Soekarno tinggal di rumah sahabat ayahnya, Haji Oemar Said Tjokroaminoto, pendiri Serikat Islam. Di rumah tersebut, Soekarno muda mulai mengenal dunia perjuangan, belajar politik, berlatih pidato dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh politik.
Berkat modal penguasaan beragam bahasa dan keahliannya, Soekarno dikenal oleh dunia. Apalagi ia memiliki kemampuan orasi dan komunikasi politik yang mumpuni, sehingga mengantarnya menjadi Presiden Republik Indonesia.
2. Presiden Soeharto
Presiden Soeharto lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921. Ayahnya bernama Kertosudiro dan ibunya bernama Sukirah. Soeharto yang memiliki zodiak Gemini merupakan lulusan Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah, Yogyakarta.
Memilih karier di Tentara Nasional Indonesia sejak tahun 1945, Soeharto mendapatkan banyak pengalaman berharga. Ini karena ia bisa berkenalan dan berinteraksi dengan Mayor Ali Moertopo, Kapten LB Moerdani, dan Kolonel Laut Sudomo, tokoh-tokoh yang memiliki peran penting dan strategis.
Berkat kemampuan dan pengalaman melaksanakan operasi militer, beliau mencapai pangkat Mayor Jenderal di markas besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat hingga akhirnya menjadi Presiden Republik Indonesia.
3. Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie
Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-pare pada tanggal 25 Juni 1936, dengan zodiak Cancer. Ayahnya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie dan ibunya bernama Raden Ajeng Tuti Marini Puspowardojo.
Beliau memperoleh gelar Prof. Dr. Ing. dari Technische Hochschule Die Fakultät de Fuer Maschinenwesen Aachen, Jerman.
Habibie kemudian dipanggil kembali ke Tanah Air oleh Presiden Soeharto. Beliau memulai karirnya di Lembaga Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang kemudian berubah menjadi PT Dirgantara Indonesia.
Habibie lantas belajar menguasai dan mengembangkan teknologi, serta menjadi ahli yang pertama kali menciptakan pesawat terbang di Indonesia.
Karier politik BJ Habibie dimulai sejak beliau ditetapkan sebagai Menteri Riset dan Teknologi serta memimpin perusahaan BUMN Industri. Ia kemudian menjadi Wakil Presiden, dan ditetapkan sebagai Presiden Republik Indonesia.
4. Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo lahir di Solo pada tanggal 21 Juni 1961 dengan zodiak Cancer. Ayahnya bernama Noto Mihardjo dan ibunya bernama Sujiatmi. Beliau memperoleh gelar Insinyur dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Jokowi memulai karier di area hutan pinus milik PT Kertas Kraft Aceh, bisnis bidang kayu di CV Roda Jati dan CV Rakabu. Sebagai pekerja keras, Jokowi bekerja melebihi jam kerja umum, sehingga mengantarnya menjadi seorang eksportir mebel.
Jokowi mengawali karier di dunia politik dengan bergabung di PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Sosoknya kemudian berhasil menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
Kemampuan membaur dengan masyarakat atau dikenal sebagai 'blusukan', mengantarnya menjadi Presiden Republik Indonesia.
Begitulah ulasan singkat tentang perjalanan karier politik dari empat Presiden Republik Indonesia yang dilahirkan pada bulan Juni, pemilik zodiak Gemini dan Cancer. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Tokoh Perempuan di Balik Sukses Ki Hajar Dewantara Pertahankan Taman Siswa
-
Tumbuhkan Jiwa Patriot lewat Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara
-
Clue Kemandirian Finansial di Balik Terputusnya 'Galak Gampil'
-
Mengubah Imajinasi Menjadi Cuan di Buku 'Kreativitas dalam Mainan Kardus'
-
Uji Taktual Baca Al-Qur'an Braille di 'Syiar Ramadhan Distra' Malang 2025
Artikel Terkait
-
Besok, Jokowi Dipastikan Hadiri Konsolidasi di Bulan Bung Karno, Hasto: Beliau Melekat Senafas dengan Gerak Kepartaian
-
Sandiaga Uno Diundang di Puncak Bulan Bung Karno, Hasto PDIP: Tapi Bukan Dalam Kapasitas Bacawapres
-
CEK FAKTA: Surya Paloh Ngamuk, Brontak dan Pilih Melawan Jokowi
-
Momen Jokowi Ajak Cucu Jan Ethes Salat Jumat di Masjid Istiqlal
-
Idul Adha 2023: Jokowi Kurban 38 Ekor Sapi, Disebar ke Seluruh Provinsi
News
-
Lestarikan Permainan Kuno! SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar Krida Saka Budaya
-
Musyawarah Daerah DPD IPSPI DIY 2025: Menguatkan Peran Pekerja Sosial dalam Pelayanan Kemanusiaan
-
Mandiri Jogja Marathon 2025: Pengambilan Race Pack Jadi Pengalaman yang Seru!
-
Mandiri Jogja Marathon 2025 Dorong UMKM Tumbuh Lewat Program Mlaku Lokal
-
25 Tahun Sanggar Anak Alam: Ada Pasar Pangan Sehat hingga Sinau Bareng Kiai Kanjeng dan Sabrang MDP
Terkini
-
Netflix Umumkan Serial Bridgerton Musim 4 Telah Rampungkan Proses Syuting
-
Gak Harus Mahal! Ini 6 iPhone 5 Jutaan Terbaik 2025
-
Rendang Kiriman Ibu: Sepiring Rindu di Tanah Perantauan
-
Sprint Race MotoGP Mugello 2025: Marc Marquez Buat Penonton Deg-Degan!
-
Punggawa Timnas Indonesia, Dean James Dikabarkan Gabung Klub Liga Yunani