Ada banyak motif dan sebab yang membuat seseorang melakukan hal di luar hati dan pikiran, bahkan dengan tak peduli bagaimana perasaan orang tua dan keluarganya. Kali ini ada kabar seorang remaja bernama Andi (15) yang merupakan warga Padukuhan Kapingan RT 02, kelurahan Temuwuh, Dlingo, kabupaten Bantul, kabur dari rumah lantaran ngambek karena tidak bisa mendapatkan HP baru.
Melalui unggahan akun instagram @cretivox, diketahui kalau Andi sempat hilang selama 3 hari dan akhirnya berhasil ditemukan di tengah hutan dengan kondisi tubuh yang sudah lemas.
“Andi dikabarkan pergi dari rumahnya pada hari Senin (7/8) sekitar pukul 10 pagi, dia sempat berpapasan dengan tetangganya dan sempat dibujuk untuk pulang, tetapi tetap melanjutkan perjalanannya. Akhirnya keluarga melakukan pencarian dengan melibatkan 100 personil tim SAR gabungan,” tulis dalam kolom keterangan pada unggahan tersebut.
Mengetahui informasi dari tetangganya kalau ia sempat mengajak Andi untuk pulang, saat itu juga ibu Andi mengejarnya namun sudah kehilangan jejak. Ibu Andi pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Hingga akhirnya, pihak polisi pun melakukan pencarian dengan berkoordinasi bersama RT dan lurah setempat.
Upaya pencarian korban pun berbuah manis, karena pada tanggal 9 Agustus 2023, sekitar pukul 15.30 WIB, petugas gabungan dapat menemukan Andi di sebuah semak-semak. Petugas pun dengan sigap membawanya ke sebuah klinik.
Pada unggahan tersebut, diketahui alasan Andi kabur dari rumah dan masuk ke dalam hutan karena ia marah kepada ibunya lantaran tidak dibelikan HP baru.
BACA JUGA: Para Pemandu Karaoke Adakan Syukuran Pakai Baju Sexy, Warganet Saling Bersilang Pendapat
Sontak dari unggahan tersebut langsung menuai banyak komentar dari warganet. Banyak netizen menyayangkan aksi Andi itu hanya akan memperburuk keadaan saja.
“Mindsetnya harus diarahin supaya paham sama keadaan, situasi diri sendiri dan orang lain,” tulis akun @cia*****.
“Gak punya hape itu bukan kabur dari rumah tapi kerja blokk, hape gak dapat digondol mak lampir iya luh,” timpal yang lain.
“Merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain,” sentil netizen yang lain.
“Nanti kalau udah keluarga baru tau kamu dek rasanya ngehidupin keluarga dengan ekonomi yang pas-pasan, apalagi kalau orang tua yang pintar selalu memikirkan efek negatif hape,” tulis netizen yang lainnya.
“Kelak ketika dia udah jadi orang tua, dia bakal tau kenapa ibunya gak ngebeliin hp. Terlebih saat ekonomi lagi di bawah,” tutur yang lainnya di kolom komentar.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
10 Cara Mengatur HP agar Bisa Melantunkan Al-Quran Semalaman Tanpa Khawatir Baterai Rusak
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
Artikel Terkait
News
-
Indahnya Berbagi! SMA Negeri 1 Purwakarta Laksanakan Program Beas Kaheman
-
Yogyakarta Kota Ketiga Tur SAMA SAMA: Kolaborasi Dere, Idgitaf, Kunto Aji, Sal Priadi, Tulus 2025
-
Redaksi Project: Inisiasi Tiga Wanita Menyemai Cinta Literasi di Bangka
-
Amalia Prabowo Terpilih sebagai Ketua Harian KAFISPOLGAMA 20252029
-
Antusiasme Hangat untuk Musikal Untuk Perempuan: Tiga Pertunjukan Sold Out, Ratusan Hati Tersentuh
Terkini
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata
-
Realme GT 7T Segera Hadir dengan Sensor Selfie 32 MP dan Baterai Jumbo 7000 mAh