Ada banyak aksi kekerasan yang dapat dilakukan dan sering terjadi di negeri kita ini. Aksi kekerasan bisa terjadi di mana saja dan bahkan tak memandang bulu akan seperti apa kondisinya. Termasuk melakukan aksi kekerasan kepada mereka sebagai penyandang disabilitas.
Baru-baru ini beredar sebuah video di media sosial, seorang pengemis yang dianiaya oleh dua orang pemuda di kota Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut). Bahkan pelaku juga diduga telah merampas uang korban.
Salah satu akun yang membagikan lewat Instagram @memomedsos, diketahui pengemis itu dianiya di depan Ganda jalan Kartini, Siantar. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 pagi, pada hari Minggu, 22 Oktober 2023.
BACA JUGA: Viral Ibu-ibu Bikin Heboh hingga Emosi di KRL Hanya karena Penumpang Lain Lakukan Ini
“Selain dianiya pelaku, korban juga mengalami perampasan uang. Uang yang dirampas sekitar Rp200ribuan,” tulis sebagai keterangan pada unggahan @memomedsos, dikutip pada Senin (23/10/2023).
Dalam video itu, memang tampak pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban yang mengalami disabilitas. Terlihat dua orang yang menganiaya korban dengan menarik-nariknya. Bahkan sampai ada yang menginjak si korban seperti dalam tayangan video tersebut.
Kedua pelaku itu hendak mengincar sesuatu dari kantong si korban. Akan tetapi, saat itu, korban juga berusaha untuk tetap menjaga kantongnya itu.
Dua pemuda itu mengenakan kaos hitam dan jaket hitam terlihat mencoba merebut kantong dari seorang pemuda disabilatas yang mengenakan baju berwarna biru.
Sang korban yang tidak bisa berdiri atau memberikan perlawanan, namun ia tetap berusaha untuk mempertahankan uangnya ketika dua pelaku tersebut berusaha merampasnya.
BACA JUGA: TikToker Medan Ditangkap Polisi, Masalahnya Gara-Gara Sentil Soal Agama
Pelaku itu bahkan sampai menyeret-nyeret korban, sehingga badan korban juga tampak beberapa kali terangkat dan juga terbanting ke tanah.
Sontak saja, video tersebut dapat menyita perhatian sejumlah warganet hingga menjadi viral dan menuai banyak komentar. Pada saat tulisan ini dibuat, video tersebut telah ditonton sebanyak 78,9 ribu kali, 3.523 like, 523 komentar, dan 173 kali dibagikan. Berikut beberapa komentar netizen yang dapat dilihat.
“Semoga pelakunya segera dipenjara dan mendapat siksaan yang setimpal,” tulis netizen di kolom komentar.
“Astagfirullah. Gak ada hati,” sahut yang lain.
“Astaga sedih ya, semoga yang nyiksa itu dapat karma amin. Jahat banget, sumpah ada ya orang kaya gitu, pliss polisikan aja,” timpal lainnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Dari Ruang Kelas ke Panggung Politik: Peran Taman Siswa dalam Membentuk Identitas Bangsa
-
Menelisik Sosok Ki Hajar Dewantara, Pendidikan sebagai Senjata Perlawanan
Artikel Terkait
-
Puan Ungkap Sempat Ada Rencana Megawati Video Call dengan Prabowo saat Lebaran, Tapi Batal karena...
-
Viral Cara Wanita Hindari Pertanyaan 'Kapan Kawin' Saat Lebaran, yang Tanya Kena Mental
-
Selain Donatur Dilarang Ngatur: Apakah Pria Harus Kaya untuk Dicintai?
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Ngaku Satu Grup Arisan dengan Lisa Mariana, Netizen Ini Ungkap Fakta Mengejutkan Begini
News
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
Terkini
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai