Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizka Utami Rahmi
Heboh video Presiden Jokowi pidato Bahasa Mandarin (YouTube/viva)

Media sosial digegerkan dengan video Presiden Jokowi yang sedang pidato menggunakan Bahasa Mandarin dengan sangat fasih.

Dalam video tersebut terlihat Presiden Jokowi yang tampak sedang menyampaikan sebuah pidato di depan podium dengan menggunakan Bahasa Mandarin.

Dilihat sekilas video tersebut terkesan sangat nyata. Jokowi yang mengenakan jas hitam dan dasi merah itu tampak sangat fasih mengucapkan pidato menggunakan Bahasa Mandarin.

Mimik dan gerakan bibir Jokowi bahkan sangat sesuai dengan suara yang dikeluarkan.

Video tersebut lantas menjadi viral di kalangan para pengguna sosial media. Kebanyakan mereka terheran-heran dengan video Jokowi yang mendadak fasih berbahasa Mandarin itu. 

Tentu saja video tersebut dapat menimbulkan persepsi keliru di kalangan masyarakat. Karena dikhawatirkan banyak yang mempercayai kebenaran adanya video Jokowi pidato Bahasa Mandarin itu, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) angkat suara.

Dilansir oleh laman resmi Kemkominfo, dijelaskan bahwa video itu merupakan informasi keliru atau disinformasi. 

"Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia menyatakan bahwa video tersebut merupakan hasil suntingan yang menyesatkan," demikian keterangan Kominfo dikutip pada Kamis (26/10/2023)

"Secara visual, video tersebut identik dengan video yang diunggah oleh kanal YouTube The U.S. - Indonesia Society (USINDO) pada 13 November 2015 lalu, tetapi telah disunting sedemikian rupa yang diduga memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) “deepfake” lanjut keterangan dari laman Kominfo.

Kemkominfo secara tegas mengatakan bahwa video Presiden Jokowi pidato Bahasa Mandarin tersebut adalah mengandung disinformasi atau hoax.

Dalam pidato tersebut Presiden Jokowi tidak menggunakan Bahasa Mandarin melainkan Bahasa Inggris.

Untuk itu Kemkominfo menghimbau agar masyarakat bisa lebih bijak dan berhati-hati jika mendapatkan informasi yang berseliweran di media sosial.

Masyarakat harus selalu merujuk pada sumber-sumber yang kredibel atau terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Terlebih lagi mendekati musim-musim pemilu, biasanya banyak pihak-pihak tak bertanggungjawab yang memanfaatkan momentum tersebut untuk menjatuhkan pihak-pihak tertentu dengan cara-cara licik dan curang.

Demikian tadi informasi mengenai video pidato Presiden Jokowi berbahasa Mandarin yang viral. Semoga kita tidak dengan mudah mempercayai, menyebar, dan menyimpan seluruh informasi yang belum diketahui kebenarannya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizka Utami Rahmi