Kelompok 2 KKN Universitas Tidar telah melaksanakan program kerja terkait pemilahan sampah organik dan anorganik di Desa Bambusari. Program kerja ini terbagi menjadi beberapa subbab kegiatan. Subbab ini meliputi sosialisasi terkait pemilahan sampah organik dan anorganik, pembuatan cairan eco enzyme dari sampah organik rumah tangga, dan pengadaan tempat sampah untuk Dusun Krajan, Desa Bambusari. Selain itu, terdapat sub program pengolahan sampah anorganik seperti botol dan sedotan menjadi barang baru yang dapat digunakan sehari-hari.
Sosialisasi Pemilahan Sampah
Kegiatan sosialisasi terkait pemilahan sampah organik dan anorganik menjadi subbab program kerja yang dilaksanakan pertama kali pada tanggal 18 Juli 2024 di Balai Desa Bambusari, Kajoran, Magelang. Sosialisasi ini dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga yang ada di Dusun Krajan, Desa Bambusari. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan informasi kepada hadirin mengenai pengertian sampah, jenis-jenis sampah, sifat sampah, dan cara mengolah sampah menjadi barang yang berguna.
Pembuatan Eco Enzyme
Setelah kegiatan sosialisasi selesai dilaksanakan, subbab kedua dari program kerja ini akhirnya diluncurkan. Salah satu cara untuk mengelola sampah organik seperti sisa limbah sayuran rumah tangga yaitu pembuatan cairan eco enzyme. Sasaran dari program kerja ini yaitu ibu-ibu PKK di Dusun Krajan, Desa Bambusari.
Pelaksanaan praktik pembuatan eco enzyme ini memerlukan beberapa bahan yaitu lima jenis sayuran yang berbeda, tetes tebu atau gula jawa, air, galon, dan selang untuk mengeluarkan udara dalam galon. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampurkan menjadi satu dan didiamkan hingga tiga bulan agar menjadi cairan eco enzyme yang sempurna.
Pembuatan Kerajinan Tangan
Program kerja untuk menangani sampah anorganik dilakukan sebagai upaya lanjutan dari proses pengelolaan sampah yang telah ada. Program kerja ini dilaksanakan bersama anak-anak kelas 5 dan 6 di MI Al-Iman Bambusari I. Anak-anak tersebut memanfaatkan botol bekas dan sedotan untuk dikreasikan menjadi barang yang bermanfaat. Berbekal kreativitas mereka, botol dan sedotan bekas tersebut berhasil diubah menjadi miniatur kapal-kapalan, miniatur mobil-mobilan, vas bungan, tempat pensil, dan lain sebagainya.
Program kerja ini kemudian ditutup dengan pembuatan tempat sampah dari ember cat bekas. Tempat sampah ini akan diletakkan di tempat-tempat strategis yang ramai penduduk, khususnya di Dusun Krajan, Desa Bambusari. Pengadaan tempat sampah ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Viral Polisi Suruh Pendemo Tolak UU TNI Cap Jari dan Foto, Publik Murka: Mereka Penjahat?
-
Demo Tolak UU TNI, Mahasiswi Ini Skakmat Annisa Mahesa: Diskusi Baik-baik Mau Didengar?
-
Pendaftaran UTBK Ditutup, Peserta Diminta Cek Kembali Lokasi Ujian dan Syarat Pembayaran
News
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
Terkini
-
Membentuk Perubahan dari Kebiasaan Kecil, Belajar dari Buku Atomic Habits
-
Rangking Timnas Indonesia Naik ke Posisi 123, Bisakah Kejar Vietnam dan Thailand?
-
6 Pencapaian Terbaik Gear 5 Luffy di Seri One Piece Hingga Kini, Setuju?
-
Bikin Nangis! Ini 4 Drama Korea yang Mirip When Life Gives You Tangerines
-
Sempat Dititipkan di Level U-20, Evandra Florasta Makin Tunjukkan Kematangannya di Timnas U-17