Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Rion Nofrianda
SMPIT Aulia Batanghari berkomitmen mencegah perundungan (Dok. Pribadi/Rion Nofrianda)

Jurusan psikologi Universitas Jambi kembali menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema upaya preventif pemberdayaan siswa SMPIT Aulia Muara Bulian, Batanghari Jambi, dengan perilaku positif, Kamis (15/08/2024).

Tim pengabdian dengan beranggotakan Dr. Nofrans Eka Saputra, Fadzlul, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Rion Nofrianda, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Beny Rahim, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Jelpa Periantalo S.Psi., M.Psi., Psikolog membawa visi untuk memberikan dampak positif dan memberikan pemahaman kepada siswa untuk menjauhi tindakan perundungan.

Fadzlul selaku tim pengabdian dalam sambutannya berpesan kepada siswa untuk dapat saling menghargai perbedaan dan mengingatkan temannya untuk tidak melakukan perundungan dengan orang lain.

“Perundungan ini sangat berdampak buruk dalam kehidupan, baik dari pelaku maupun korbannya. Oleh sebab itu, jika nanti menemukan kasus ini harap segera melaporkan kepada guru di sekolah sehingga mudah-mudahan melalui kegiatan ini memberikan pencerahan kepada siswa-siswa dalam memahami perundungan," ujar Fadzlul yang juga merupakan ketua program studi pertama psikologi Universitas Jambi.

Dwi Nuryono, S.Pd mewakili kepala sekolah di hadapan siswa dan tim dosen pengabdian kepada masyarakat Universitas Jambi mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kehadiran di SMPIT Aulia dan berharap di sekolah ini tidak ada terjadi perundungan yang memberikan efek buruk bagi siswa.

“Kami ucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu dosen serta rekan-rekan mahasiswa telah menjalin silaturahmi ke sekolah kami dengan membawa visi baik memberikan edukasi kepada siswa untuk memahami dampak negatif perundungan," ungkap Dwi.

Muhammad Ilham, S.Psi., M.Psi., Psikolog sebagai narasumber dalam kegiatan ini berpesan kepada siswa untuk mencegah perundungan dapat melakukan berbagai langkah diantaranya menjadi agen anti bullying dengan cara memperhatikan lingkungan sekitar serta melaporkan kejadian perundungan dan membantu teman yang menjadi korban.

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu membangun lingkungan positif dengan mendorong budaya saling menghormati, membangun kerjasama dan meningkatkan sikap empati antar siswa. Selain itu, siswa juga dapat saling mengingatkan dan menghentikan tindakan perundungan di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan pergaulan sehari-hari.

Pada akhir sesi, terpilih dua orang siswa sebagai agen perundungan dengan membacakan ikrar deklarasi anti bullying yang berbunyi:

Kami siswa-siswi SMPIT Aulia Muara Bulian tidak akan tinggal diam saat melihat perundungan terjadi. Sebagai agen anti perundungan, saya berjanji akan:

1.   Melawan segala bentuk perundungan dengan tegas

2.   Membela mereka yang menjadi korban perundungan

3.   Membangun komunitas yang kuat dan saling mendukung

4.   Mengubah lingkungan menjadi tempat yang lebih baik bagi semua

Pembacaan ikrar ini menjadi sebuah bentuk komitmen siswa SMPIT untuk dapat sama-sama menjauhi perundungan dan terbentuklah lingkungan sekolah yang positif.

Rion Nofrianda