Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari
Hutan Mangrove Pandang Tak Jemu, Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Nongsa, Batam [suara.com/elizagusmeri]

Pegiat lingkungan dan pemerhati mangrove Gari Dafit Semet pernah dicap 'orang gila' gara-gara aksinya membersihkan sampah di kawasan hutan mangrove seorang diri.

Namun demikian, ia tak gentar dan tetap melanjutkan aksi bersih-bersihnya.

"Sebelumnya, warga termasuk saya membuang sampah bertahun-tahun di lokasi tersebut. Kemudian saya tersadar, mangrove ini kondisinya masih bagus malah dikotori dan tak ada yang mengelola," ujar laki-laki yang akhirnya dipercaya sebagai local champion Kampung Berseri Astra (KBA) Kampung Tua Bakau Serip, Nongsa, Minggu (27/10/2024).

Gari termotivasi melakukan kegiatan ini karena teringat nenek moyang kampungnya yang telah bersusah payah menjaga keutuhan hutan pesisir.

Bahkan, mereka tak segan untuk mengejar pakai parang bagi siapa pun yang merusak atau mengotori hutan.

"Sebenarnya nenek moyang kami sudah menjaga hutan bakau sejak dahulu tapi makin ke sini mungkin kesadaran masyarakat berkurang, selain masalah sampah, masalah lainnya orang-orang juga menebang bakau, kayunya digunakan untuk membangun rumah dan pelantar," kata Gari.

Kerja keras dan ketekunan Gari dalam mengelola kawasan hutan Kampung Tua Bakau Serip pun membuahkan hasil yang tak sia-sia. Pasalnya, kawasan ekowisata mangrove tersebut akhirnya terpilih sebagai desa binaan Kampung Berseri Astra (KBA) 2023.

Awalnya, Kampung Tua Bakau Serip terpilih menjadi  pemenang III Desa Wisata kategori Suvenir dan masuk dalam daftar 50 Desa Wisata Terbaik versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Minggu (30/10/2022).

"Tahun 2021 kami sempat daftar ADWI tapi belum terpilih, kami berusaha terus memperbaiki kekurangan. Saya ikut pelatihan-pelatihan mencari tahu tentang apa itu ekowisata. Akhirnya setelah berbenah, ada kabar baik, kami terpilih jadi desa binaan Astra," ujar Gari.

Ia mengungkap semenjak Kampung Tua Bakau Serip menjadi desa binaan Astra, terdapat sederet program yang berdampak positif untuk warga.

"Semua program sangat berdampak, kampung kami semakin lebih baik, benar-benar membantu, banyaklah ilmu yang saya dapat. Namun dampak terbesarnya bukan di satu kampung ini saja, aksi ini telah membawa pengaruh di satu kelurahan," ujar Gari penuh semangat.

Gari turut memaparkan program-program yang berjalan berkat Astra, mulai dari kesehatan, pendidikan, wirausaha  hingga lingkungan.

Seluruh program tersebut berjalan dengan lancar. Gari pun berharap program-program tersebut dapat berkelanjutan. Lebih-lebih dapat menjadi inspirasi kampung lain di Batam yang bisa menjadi cikal bakal kampung binaan Astra lainnya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS