Ada sebuah video yang lagi bikin geger sekaligus miris di jagat maya. Video ini merekam sebuah momen yang seharusnya menegangkan, tapi malah berubah jadi perayaan aneh. Di tengah situasi negara yang lagi panas-panasnya, puluhan anggota polisi justru terekam kamera bersorak dan tepuk tangan riang.
Penyebabnya? Mereka baru saja dapat perintah tegas dari pimpinannya: "Tembak!" jika massa anarkis nekat menerobos masuk asrama polisi. Momen inilah yang langsung jadi bumerang, meruntuhkan citra polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, dan memicu pertanyaan besar: kok malah senang disuruh nembak rakyat sendiri?
Perintah Tegas di Tengah Situasi Chaos
Semua ini bermula dari video yang diduga memperlihatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan arahan kepada jajarannya. Konteksnya adalah demo besar-besaran yang berujung ricuh, penjarahan, dan bahkan serangan ke markas kepolisian.
Dengan nada yang sangat tegas, sosok yang diduga Kapolri itu memberikan instruksi yang tidak main-main.
"Mulai hari ini haram hukumnya, ya, yang namanya Mako diserang. Haram hukumnya!" ujarnya.
Ia kemudian memberikan perintah yang lebih spesifik jika massa nekat masuk ke area privat aparat, yaitu asrama polisi.
"Kalau sampai kemudian mereka masuk, aturan sudah ada, terapkan aturan itu! Kalau sampai masuk ke asrama, tembak! Rekan punya peluru karet, tembak! Paling tidak kakinya. Tidak usah ragu-ragu," tegasnya.
Tepuk Tangan yang Merusak Citra
Perintahnya memang keras, tapi yang bikin publik auto geleng-geleng kepala adalah reaksi para anggota polisi yang mendengarkan arahan itu. Alih-alih merespons dengan sikap siaga dan serius, mereka justru menyambutnya dengan tepuk tangan yang riuh dan sorak sorai.
Suasananya lebih mirip seperti sedang merayakan pengumuman bonus akhir tahun daripada menerima perintah yang berpotensi melukai sesama warga negara. Momen inilah yang dianggap sangat tidak pantas dan memicu amarah publik.
Netizen Kompak Bersuara: "Mereka Sudah Kehilangan Moral"
Kritik paling tajam datang dari netizen di media sosial. Akun X (Twitter) @sereqty menyuarakan kemuakan yang mungkin dirasakan banyak orang.
"I feel sick (aku muak). Mereka tepuk tangan pas dapat perintah tembak, kayak itu adalah kabar baik," tulisnya.
Baginya, reaksi gembira itu adalah sinyal bahwa ada yang salah secara fundamental dengan mentalitas para aparat. Mereka seolah sudah lama menanti-nanti kesempatan untuk bisa menggunakan kekerasan.
"Instansi ini benar-benar butuh reformasi, mereka semua sudah kehilangan moral," tambahnya.
Polda Metro Jaya Pilih 'Main Aman'
Saat dimintai tanggapan soal video viral dan reaksi aparat yang bersorak ini, Polda Metro Jaya memilih untuk tidak berkomentar secara langsung. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, hanya memberikan jawaban diplomatis.
“Saya tidak merespon itu, tapi upaya-upaya kepolisian itu ada tahapan-tahapannya. Ada SOP-nya,” kata Ade Ary, Minggu (31/8/2025).
Ia menegaskan bahwa semua tindakan di lapangan, bahkan dalam situasi anarkis sekalipun, sudah diatur dalam Prosedur Standar Operasional (SOP) yang tegas namun terukur. Sebuah jawaban "aman" yang sayangnya tidak menjawab pertanyaan utama publik: kenapa aparatnya justru terlihat begitu gembira saat diperintahkan untuk menembak?
Kejadian ini menjadi catatan kelam yang sekali lagi mempertanyakan hubungan antara polisi dan rakyat yang seharusnya mereka lindungi.
Baca Juga
-
Agustus yang Getir: Ketika Euforia Kemerdekaan Berbentur Realitas Protes
-
Pyramid Head Kembali! Film Return to Silent Hill Mulai Tayang Januari 2026
-
Ulasan Buku Wise Words for Smart Women, 100 Motivasi untuk Perempuan Cerdas
-
Profil Feby Belinda, Istri Ahmad Sahroni di Tengah Skandal dan Amarah Massa
-
Emak Hijab Pink, Menulis Sejarah Merah Putih di Hadapan Barikade Aparat
Artikel Terkait
-
Sri Mulyani: Terima Kasih Netizen Sudah Berikan Sindiran dan Makian
-
Pendidikan Denny Sumargo, Lantang Minta Pejabat Temui Rakyat dengan Ksatria
-
Emak Hijab Pink, Menulis Sejarah Merah Putih di Hadapan Barikade Aparat
-
Keliru Prioritas, Ketika Tunjangan DPR Menjadi Pemicu Masyarakat Marah
-
Tips Mengikuti Demo: Menyuarakan Pendapat Tanpa Mengorbankan Keselamatan
News
-
Profil Feby Belinda, Istri Ahmad Sahroni di Tengah Skandal dan Amarah Massa
-
Ahmad Sahroni Dinonaktifkan dari DPR, Sebatas Drama atau Teguran Serius?
-
Isu Adu Domba TNI-Polri: Ternyata Gara-gara Salah Paham di Palembang, Ini Cerita Lengkapnya
-
Kena Skakmat Rakyat! 5 Anggota DPR Dinonaktifkan Buntut Ucapan dan Tingkah Nirempati
-
7 Poin Pidato Prabowo Redam Amarah Massa: Tunjangan DPR Dipangkas, Kunker Dihapus!
Terkini
-
Agustus yang Getir: Ketika Euforia Kemerdekaan Berbentur Realitas Protes
-
Pyramid Head Kembali! Film Return to Silent Hill Mulai Tayang Januari 2026
-
Ulasan Buku Wise Words for Smart Women, 100 Motivasi untuk Perempuan Cerdas
-
Emak Hijab Pink, Menulis Sejarah Merah Putih di Hadapan Barikade Aparat
-
Keliru Prioritas, Ketika Tunjangan DPR Menjadi Pemicu Masyarakat Marah