- Rahayu Saraswati adalah sosok kompleks yang merupakan keponakan Prabowo, mantan aktris, sekaligus aktivis vokal untuk isu perempuan dan anak.
- Ia berasal dari keluarga Djojohadikusumo yang memiliki pengaruh besar di dunia politik dan bisnis, dengan kekayaan pribadi mencapai puluhan miliar rupiah.
- Identitas politiknya sangat kuat terbentuk dari perjuangannya melawan perdagangan orang (TPPO) dan kekerasan terhadap perempuan, yang ia bawa ke panggung parlemen.
Keputusan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo untuk mundur dari kursi DPR RI telah mengguncang panggung politik. Namun, di balik manuver mengejutkan ini, siapakah sebenarnya sosok Saraswati?
Jauh sebelum dikenal sebagai politisi Senayan, namanya telah malang melintang di berbagai bidang, menjadikannya figur yang jauh lebih kompleks daripada sekadar label "keponakan Presiden Prabowo".
Langkah besarnya meninggalkan parlemen kini membuat publik kembali menyorot jejak perjalanan kariernya yang penuh warna.
Dari panggung hiburan, aktivisme kemanusiaan, hingga akhirnya masuk ke lingkaran inti kekuasaan, Saraswati adalah perpaduan unik antara trah politik, idealisme, dan kekuatan modal.
Bukan Sekadar Keponakan Presiden
Lahir dari salah satu keluarga paling berpengaruh di Indonesia, Rahayu Saraswati adalah putri dari pengusaha Hashim Djojohadikusumo dan keponakan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Darah politik dan bisnis mengalir deras dalam dirinya, memberinya privilese sekaligus beban ekspektasi yang besar sejak awal.
Namun, ia tidak serta-merta terjun ke politik. Saraswati justru mengawali karier publiknya di dunia yang sama sekali berbeda: panggung hiburan.
Ia pernah menjajal dunia akting dan terlibat dalam beberapa produksi film, sebuah jejak karier yang kini menjadi bagian dari narasinya yang unik.
Transformasi Menjadi Aktivis Vokal
Titik balik dalam hidup Saraswati terjadi ketika ia mulai mendalami isu-isu kemanusiaan. Ia menemukan panggilannya sebagai seorang aktivis yang vokal, dengan fokus utama pada isu perlindungan perempuan dan anak serta pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Perjuangannya di bidang ini bukan sekadar pencitraan. Ia mendirikan yayasan dan terlibat langsung dalam advokasi, menjadikannya salah satu suara paling keras dan konsisten dalam menyuarakan hak-hak korban.
Idealisme inilah yang kemudian membawanya masuk ke panggung politik praktis melalui Partai Gerindra, dengan keyakinan bahwa perubahan sistemik hanya bisa dilakukan dari dalam.
Jejak di Panggung Politik dan Kekayaan
Sebagai politisi, Saraswati dikenal sebagai legislator yang kritis dan berani. Terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil DKI Jakarta III, ia sering kali menjadi wajah partainya dalam isu-isu yang menjadi keahliannya. Pengalaman dan pemahamannya yang mendalam membuatnya dihormati, baik oleh kawan maupun lawan politik.
Di luar idealisme, Saraswati juga merupakan figur yang mapan secara finansial. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2020, total kekayaannya tercatat mencapai lebih dari Rp22 miliar.
Kekuatan modal ini, ditambah dengan jaringan keluarga yang kuat, memberinya fondasi yang kokoh dalam menavigasi kerasnya dunia politik.
Baca Juga
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia
Artikel Terkait
-
Disindir DPR 'Boleh Koboy Asal Berisi', Menkeu Purbaya Sardewa Langsung Tunduk
-
Profil Rahayu Saraswati, Mantan Artis Sekaligus Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Gerak Cepat, Fraksi Gerindra DPR Nonaktifkan Rahayu Saraswati
-
Ini Isi Potongan Video yang Buat Rahayu Saraswati Mundur dari DPR RI
News
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Raffi Ahmad Masuk Bursa Menpora: Dukungan, Kritik, dan Spekulasi Politik
-
Memahami Protes Gen Z di Nepal, Larangan Media Sosial dan "Nepo Baby': Apa Sih Itu?
-
Tak Cuma Sri Mulyani, Yudo Sadewa Sentil 'Ternak Mulyono' di Tengah Kontroversi
Terkini
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Lettu Fardhana Move On Kilat! Ayu Ting Ting Santai Revisi Kriteria Suami?