Hayuning Ratri Hapsari | Siti Nuraida
Kolase pernyataan resmi misi penyelamatan kucing oleh Sherina Munaf dan potret Sherina tampil elegan dengan busana kasual krem. (Instagram/@sherinamunaf)
Siti Nuraida
Baca 10 detik
  • Sherina Munaf dan timnya mengevakuasi kucing Uya Kuya yang hilang setelah insiden penjarahan, lalu membawa mereka ke klinik hewan untuk perawatan.
  • Aksi ini menyebabkan kesalahpahaman dengan keluarga Uya Kuya dan berbuntut pada pemeriksaan Sherina dkk sebagai saksi di kepolisian selama 12 jam.
  • Setelah klarifikasi dari kedua belah pihak, kasus berakhir damai dan kucing-kucing yang dirawat dipastikan akan segera dikembalikan kepada keluarga Uya Kuya.
[batas-kesimpulan]

Insiden penjarahan yang menimpa rumah artis sekaligus presenter Uya Kuya pada 30 Agustus 2025 bukan hanya soal kehilangan barang-barang berharga, tetapi juga melibatkan makhluk hidup yang tak kalah penting: hewan peliharaannya.

Beberapa ekor kucing kesayangan keluarga Uya dilaporkan hilang setelah kejadian itu. Situasi tersebut memantik simpati masyarakat luas, khususnya para pencinta hewan.

Di tengah kekacauan, sejumlah nama publik figur ikut menaruh perhatian, salah satunya penyanyi dan aktris Sherina Munaf. Ia bersama beberapa rekannya, termasuk Indira, drh. Nadira, dan jejaring penyelamat hewan Jakarta Animal Aid Network (JAAN), mengambil langkah cepat dengan inisiatif menyelamatkan kucing-kucing Uya.

Namun, aksi itu justru berbuntut panjang hingga menyeret mereka menjalani pemeriksaan di kepolisian selama 12 jam.

Inisiatif Menolong: Komunikasi dengan Keluarga Uya Kuya

Kolase foto Uya Kuya dan Sherina Munaf. (tangkapan layar/ist)

Menurut keterangan resmi Sherina, langkah pertama yang dilakukan adalah menghubungi Cinta Kuya, putri Uya, yang saat itu sedang berada di luar negeri.

Komunikasi dilakukan melalui pesan langsung di Instagram. Dalam pesan itu, Sherina dan Indira menyampaikan niat mereka untuk mengevakuasi kucing-kucing Uya dari lokasi yang sudah tak lagi aman.

Cinta Kuya membenarkan bahwa dirinya memang dihubungi Sherina dan memberikan izin agar kucing-kucing tersebut bisa diamankan terlebih dahulu.

Ia berpesan supaya hewan peliharaan itu dirawat dengan baik hingga rumah dalam kondisi lebih aman. Dengan lampu hijau dari pihak keluarga, Sherina cs merasa memiliki legitimasi moral untuk segera bertindak.

Namun, di kemudian hari muncul perbedaan persepsi. Cinta Kuya menegaskan bahwa meski ia memberi izin evakuasi, ia tidak pernah menunjuk Sherina dkk sebagai “posko resmi” aduan kehilangan kucing, sebagaimana sempat disebut di beberapa unggahan. Di titik inilah benih salah paham mulai muncul.

Proses Penyelamatan dan Perawatan Medis

Bersumber dari laporan warga sekitar dan media sosial, tim Sherina berhasil menemukan lima ekor kucing milik keluarga Uya Kuya. Setelah berhasil diamankan, kucing-kucing itu tidak dibawa ke rumah pribadi maupun shelter sembarangan, melainkan langsung dibawa ke sebuah klinik hewan yang kredibel.

Di klinik tersebut, hewan-hewan ini menjalani pemeriksaan medis secara menyeluruh. Beberapa di antaranya bahkan harus dirawat inap.

Sherina menegaskan, keputusan menitipkan di klinik adalah langkah profesional agar kesehatan dan keselamatan kucing terjamin. Selama masa perawatan, tidak ada pihak lain yang bisa mengakses atau membawa keluar hewan tersebut tanpa prosedur resmi dari klinik.

Mereka juga memastikan seluruh biaya perawatan, pakan, hingga kebutuhan lain ditanggung sepenuhnya oleh tim penyelamat. Hal ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa tidak ada maksud mencari keuntungan atau publisitas dari aksi ini.

Pemeriksaan Polisi: 12 Jam Klarifikasi

Meski tujuan awal murni untuk menolong, kisah penyelamatan ini kemudian berbuntut panjang. Pada 12 September 2025, Sherina, Indira, drh. Nadira, dan beberapa pihak terkait dipanggil ke Polres Jakarta Timur.

Pemeriksaan berlangsung sekitar 12 jam, sejak pagi hingga malam. Mereka dimintai keterangan sebagai saksi terkait hilangnya kucing Uya setelah rumah dijarah.

Menurut keterangan Sherina, panggilan polisi itu bukan atas laporan langsung dari Uya Kuya atau keluarganya terhadap dirinya, melainkan bagian dari penyelidikan lebih luas soal kasus penjarahan rumah tersebut.

Sherina menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengambil kucing tanpa izin. Semua dilakukan atas dasar komunikasi dengan Cinta Kuya. Ia juga menyerahkan bukti-bukti percakapan dan prosedur medis yang sudah ditempuh di klinik untuk memperkuat bahwa tindakannya sesuai aturan.

Pernyataan Resmi dari Sherina dan Tim

Malam setelah pemeriksaan panjang itu, Sherina dkk merilis pernyataan resmi di media sosial untuk meluruskan berbagai kabar simpang siur. Ada beberapa poin penting yang mereka tekankan:

  1. Keselamatan dan kesehatan kucing adalah prioritas. Semua hewan yang diselamatkan berada di klinik dengan pengawasan dokter hewan, bukan di tempat sembarangan.
  2. Tidak ada penyerahan kucing ke pihak ketiga. Kucing hanya berada di klinik yang kredibel sampai pihak keluarga siap menjemput.
  3. Proses penjemputan akan dilakukan sesuai prosedur. Karena nama Sherina yang tercatat di klinik saat pendaftaran, maka penjemputan harus melibatkan dirinya atau perwakilannya dengan surat kuasa. Hal ini murni soal administrasi, bukan untuk menghalangi keluarga Uya.
  4. Komunikasi tetap dibuka. Mereka menegaskan bahwa sejak awal selalu berhubungan dengan Cinta Kuya mengenai kondisi hewan dan perkembangan perawatan.

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meredam spekulasi bahwa Sherina cs menahan atau menguasai kucing Uya.

Respons dan Klarifikasi dari Cinta Kuya

Cinta Kuya Bantah Tunjuk Sherina cs jadi Posko Pengaduan Resmi Kucingnya (Instagram/cintakuya)

Di sisi lain, Cinta Kuya memberikan klarifikasi tersendiri. Ia mengakui bahwa memang ada komunikasi dengan Sherina, namun ia menolak anggapan bahwa Sherina cs menjadi “posko resmi” aduan.

Cinta juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat merasa kesulitan ketika meminta bantuan tambahan seperti alamat klinik, kebutuhan pakan, maupun biaya. Menurutnya, beberapa pesannya tidak segera mendapat balasan, sehingga menimbulkan kecemasan.

Meski begitu, Cinta menegaskan bahwa keluarganya tidak pernah menuduh Sherina cs mencuri atau membawa kabur kucing. Pemeriksaan di polisi, katanya, murni bagian dari proses hukum terkait penjarahan rumah, bukan laporan khusus terhadap Sherina.

Jalan Menuju Penyelesaian

Setelah melalui pemeriksaan polisi dan klarifikasi dari kedua belah pihak, akhirnya ada titik terang. Keluarga Uya Kuya menyetujui untuk menjemput kelima kucing dari klinik.

Proses pengambilan akan mengikuti rekomendasi dokter hewan di klinik, dan administrasi penyerahan harus melibatkan Sherina atau orang yang diberi kuasa resmi. Hal ini untuk memastikan tidak ada masalah hukum maupun prosedural di kemudian hari.

Sherina sendiri menyatakan lega bahwa kucing-kucing itu akhirnya bisa segera kembali ke keluarga aslinya. Ia berharap setelah ini fokus bisa kembali pada pemulihan kondisi hewan serta pemulihan psikologis keluarga Uya pasca-penjarahan.

Refleksi: Antara Kepedulian dan Miskomunikasi

Kasus ini menjadi contoh bagaimana inisiatif kemanusiaan bisa berbuntut panjang ketika komunikasi tidak sepenuhnya jelas. Di satu sisi, publik memuji Sherina dan timnya karena bergerak cepat menyelamatkan hewan yang rentan.

Di sisi lain, muncul kesalahpahaman dengan keluarga pemilik yang merasa belum sepenuhnya dilibatkan dalam detail teknis perawatan.

Pemeriksaan polisi selama 12 jam semakin menyoroti betapa rumitnya kasus ini. Padahal, niat awal semua pihak adalah sama: memastikan kucing-kucing Uya tetap selamat.

Kini, dengan adanya kesepakatan penjemputan, publik berharap isu ini bisa ditutup dengan baik. Yang terpenting, hewan-hewan tersebut sudah dalam kondisi aman dan terawat, siap kembali ke pelukan keluarganya.