- Suyudi Ario Seto resmi dilantik sebagai Kepala BNN dan naik pangkat menjadi Komjen Polisi (bintang tiga), menandai puncak kariernya saat ini.
- Ia memiliki rekam jejak panjang di berbagai posisi strategis, mulai dari Kapolres hingga Kapolda, yang dikenal tegas namun humanis.
- Berkat integritas dan pengalamannya, namanya kini menjadi salah satu kandidat kuat dalam bursa calon Kapolri di masa mendatang.
Komjen Pol. Suyudi Ario Seto tengah jadi perhatian publik setelah resmi dilantik sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Agustus 2025. Pelantikan ini sekaligus menaikkan pangkatnya menjadi Komisaris Jenderal Polisi (bintang tiga), sebuah capaian prestisius dalam perjalanan panjangnya di tubuh Polri.
Namun, perjalanannya tidak berhenti di situ. Seiring kiprahnya yang gemilang, namanya kini ikut mencuat dalam bursa calon Kapolri menggantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Banyak pihak menilai sosoknya memiliki kapasitas, integritas, dan rekam jejak yang layak untuk menduduki posisi tertinggi di kepolisian.
Latar Belakang dan Awal Karier
Suyudi Ario Seto lahir di Yogyakarta pada 10 Juli 1969. Ia menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus pada tahun 1991. Sejak awal, Suyudi dikenal sebagai perwira yang berdedikasi tinggi, disiplin, dan berkomitmen penuh terhadap tugas.
Setelah lulus, ia meniti karier dari bawah dengan berbagai penugasan di lapangan. Karakternya yang tegas dan mampu memimpin menjadikannya cepat dipercaya menduduki jabatan strategis. Tidak hanya mengandalkan kewenangan formal, Suyudi juga punya pendekatan humanis dalam menghadapi masyarakat, hal yang membuatnya sering mendapat apresiasi dari publik.
Rekam Jejak Karier
Kapolres Bogor
Salah satu posisi penting yang pernah ia emban adalah sebagai Kapolres Bogor. Di kota penyangga Jakarta yang padat dan kompleks itu, ia dihadapkan pada berbagai persoalan kriminalitas, mulai dari geng motor, tawuran, hingga kasus narkoba.
Kepemimpinannya dikenal tegas, namun tetap mengedepankan dialog dengan masyarakat. Ia berhasil menekan angka kejahatan dengan strategi kolaborasi bersama tokoh masyarakat, pemerintah daerah, dan komunitas lokal.
Kapolresta Depok
Setelah itu, ia dipromosikan menjadi Kapolresta Depok. Wilayah ini dikenal rawan tindak kriminal, terutama peredaran narkoba dan kejahatan jalanan.
Di Depok, Suyudi memperkuat pola kerja sama antara aparat penegak hukum dengan masyarakat. Ia menekankan pentingnya community policing, yakni keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
Kapolda Sulawesi Tenggara
Kariernya terus menanjak ketika ia dipercaya memimpin sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra). Di wilayah ini, tantangan utamanya adalah praktik tambang ilegal dan penyelundupan narkoba. Suyudi mengambil langkah tegas dengan menindak para pelaku tanpa pandang bulu.
Ia juga memperkuat koordinasi antara aparat kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan yang memiliki potensi konflik sosial cukup tinggi.
Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta
Selanjutnya, ia dipercaya menjabat sebagai Kapolda DIY. Wilayah ini memang relatif aman, tetapi memiliki dinamika politik dan sosial yang cukup unik. Suyudi berhasil menjaga situasi tetap kondusif dengan pendekatan persuasif, merangkul tokoh budaya, tokoh agama, hingga komunitas mahasiswa.
Kepemimpinannya di DIY dinilai berhasil menciptakan rasa aman sekaligus harmonis antara aparat dengan masyarakat.
Menuju Puncak Karier: Kepala BNN
Pada 25 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto melantik Suyudi Ario Seto sebagai Kepala BNN, menggantikan Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose. Bersamaan dengan itu, ia naik pangkat menjadi Komjen Pol.
Tugas barunya bukan main-main. Ia kini menghadapi tantangan besar: peredaran narkoba yang semakin masif dan terorganisir secara internasional. Narkoba tidak hanya merusak generasi muda, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi keamanan nasional.
Fokus Utama di BNN
Sejak dilantik, Suyudi menunjukkan arah kepemimpinan yang jelas:
- Mempercepat Revisi UU Narkotika – Ia mendukung penuh pembahasan RUU Narkotika yang tengah digodok di DPR. Tujuannya agar kebijakan pemberantasan narkoba lebih adaptif dengan tantangan zaman.
- Pendekatan Humanis – Tidak hanya fokus pada penindakan, ia juga menekankan rehabilitasi dan pencegahan berbasis komunitas.
- Kolaborasi Multi-Pihak – Ia mendorong kerja sama dengan instansi pemerintah, masyarakat sipil, hingga organisasi internasional untuk memutus jaringan narkoba global.
Organisasi masyarakat sipil, seperti INSPIRA (Inisiatif Strategis Percepatan RUU Narkotika), menilai langkah-langkah Suyudi menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin berintegritas dengan visi progresif.
Karakter dan Integritas
Rekan-rekan sejawat menggambarkan Suyudi sebagai pribadi disiplin, sederhana, namun tegas. Ia dikenal dekat dengan anak buah dan tidak segan turun langsung ke lapangan. Karakter ini membuatnya dihormati, tidak hanya di internal Polri, tetapi juga oleh berbagai elemen masyarakat.
Integritasnya tercermin dari sikapnya yang konsisten menolak intervensi dalam penegakan hukum. Ia memegang teguh prinsip bahwa hukum harus ditegakkan secara adil dan tanpa pandang bulu.
Masuk Bursa Calon Kapolri
Tak lama setelah dilantik sebagai Kepala BNN, nama Komjen Suyudi Ario Seto ikut menguat dalam bursa calon Kapolri. Hal ini wajar, mengingat rekam jejaknya yang panjang dan prestasi yang ia torehkan di berbagai posisi strategis.
Pengamat kepolisian menilai, jika nantinya Presiden Prabowo Subianto memilihnya sebagai Kapolri, Polri bisa mendapatkan sosok pemimpin yang tegas sekaligus humanis. Publik juga menaruh harapan bahwa ia bisa membawa reformasi di tubuh kepolisian agar lebih transparan dan profesional.
Tantangan yang Menanti
Baik sebagai Kepala BNN maupun jika kelak dipercaya menjadi Kapolri, Suyudi akan menghadapi berbagai tantangan besar:
- Memutus Jaringan Narkoba Internasional – Peredaran narkoba kini semakin canggih dengan memanfaatkan teknologi digital dan jalur perdagangan global.
- Meningkatkan Kepercayaan Publik – Polri kerap disorot karena isu transparansi dan profesionalitas. Tantangan bagi Suyudi adalah membangun kembali citra positif institusi.
- Menjaga Stabilitas Keamanan Nasional – Di tengah dinamika politik dan sosial, kepolisian dituntut mampu menjaga stabilitas tanpa menimbulkan gesekan dengan masyarakat.
Harapan Publik
Banyak kalangan menaruh harapan besar pada sosok Suyudi Ario Seto. Ia dianggap bisa menjadi wajah baru kepolisian yang lebih humanis, bersih, dan profesional.
Di satu sisi, kepemimpinannya di BNN diharapkan mampu menekan laju peredaran narkoba, sekaligus memberikan jalan keluar bagi korban penyalahgunaan narkoba melalui rehabilitasi. Di sisi lain, jika kelak ia dipercaya menjadi Kapolri, publik berharap ia bisa membawa Polri menjadi institusi yang benar-benar melayani rakyat.
Kesimpulan
Komjen Pol. Suyudi Ario Seto adalah figur polisi dengan perjalanan karier yang panjang dan gemilang. Dari Kapolres Bogor, Kapolresta Depok, Kapolda Sultra, hingga Kapolda DIY, kini ia berada di puncak karier sebagai Kepala BNN dengan pangkat bintang tiga.
Sosoknya yang berintegritas, disiplin, dan dekat dengan masyarakat menjadikannya pemimpin yang dihormati. Tidak mengherankan jika kini ia masuk dalam bursa calon Kapolri, dengan harapan bisa membawa institusi Polri ke arah yang lebih profesional, transparan, dan humanis.
Dengan bekal pengalaman panjang, ketegasan, dan sikap humanisnya, Suyudi Ario Seto layak disebut sebagai salah satu perwira terbaik yang dimiliki Polri saat ini.
Baca Juga
-
Sosok Subhan Palal: Warga Biasa yang Gugat Wapres Gibran Rp125 T Demi Buktikan Keabsahan Ijazah
-
Kronologi Lengkap: Sherina Munaf Selamatkan Kucing Uya Kuya hingga Diperiksa Polisi 12 Jam
-
Gebrakan Prabowo: Usai Copot 5 Menteri termasuk Sri Mulyani, Kirim Surat Terima Kasih Pribadi
-
Istana Klarifikasi Video Prabowo di Bioskop: Hal yang Lumrah
-
Rumah Ludes Dijarah, Eko Patrio Kini Ngontrak dan Bantah Kabur ke Luar Negeri
Artikel Terkait
-
Kapolri Listyo Sigit Mau Dicopot Prabowo Lewat Komisi Reformasi Polri? Begini Fakta versi Istana!
-
Koalisi RFP: Draf RUU KUHAP Justru Jadikan Polisi 'Super Power', Harus Dibatalkan
-
Istana Turun Tangan, Bantah Keras Tim Reformasi Polri Jadi 'Algojo' Kapolri
-
Serius atau Cuma Gimmick? Koalisi Sipil Beberkan 9 'PR' Reformasi Total untuk Polri
-
Kepala BNN Beberkan Ciri-Ciri Anak Pengguna Narkoba: Mata Merah hingga Pola Tidur Terbalik
News
-
Baru Menjabat Purbaya Yudhi Sadewa Sudah Disorot Media Asing, Disebut Menkeu Gaya Koboi
-
Sosok Subhan Palal: Warga Biasa yang Gugat Wapres Gibran Rp125 T Demi Buktikan Keabsahan Ijazah
-
Kronologi Lengkap: Sherina Munaf Selamatkan Kucing Uya Kuya hingga Diperiksa Polisi 12 Jam
-
Gebrakan Prabowo: Usai Copot 5 Menteri termasuk Sri Mulyani, Kirim Surat Terima Kasih Pribadi
-
Demam Thrifting: Solusi Fashion Berkelanjutan atau Konsumerisme Terselubung?
Terkini
-
Jurus Sat-set Bikin SKCK Online: Gak Perlu Lagi Antre di Kantor Polisi!
-
Ketika Bioskop Jadi Papan Pengumuman Nasional
-
Sherina Bongkar Fakta Nyesek di Balik Pengembalian Kucing Uya Kuya: Ternyata Dijual Penjarah!
-
Bag Charm Craze, Gaya Gen Z: dari Fungsi ke Fashion
-
Purbaya Yudhi Sadewa dan Rp200 Triliun: Antara Kebijakan Berani dan Blunder