Hikmawan Firdaus | Gabriella Keisha
Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Pribadi/keisha)
Gabriella Keisha

Bagaimana jika belajar sains tidak lagi hanya soal buku teks dan papan tulis? Bagaimana jika anak-anak bisa menyentuh, mencoba, bahkan menciptakan eksperimennya sendiri? Taman Pintar Yogyakarta menjawab pertanyaan-pertanyaan itu lewat pendekatan edukatif yang menyenangkan, menjadikannya ruang tumbuh bagi generasi muda yang haus pengetahuan.

Menjawab Tantangan Perkembangan Sains

Lahir dari ledakan perkembangan sains dan kegelisahan akan pentingnya sains di era 90-an, Taman Pintar merupakan inisiatif Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menciptakan ruang belajar alternatif yang menyenangkan. 

Berdiri di kawasan eks Shopping Center, Taman Pintar diresmikan bertahap mulai Soft Opening 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo, hingga Grand Opening pada 16 Desember 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Bangunan ini berdiri berdampingan dengan kawasan budaya seperti Benteng Vredeburg dan Taman Budaya Yogyakarta, menjadi bagian dari harmoni antara pendidikan dan kebudayaan.

Sejak awal, taman ini didesain bukan hanya sebagai tempat wisata, tapi juga sebagai ruang ekspresi, apresiasi, dan kreasi sains, sebagaimana yang dicita-citakan dalam visinya: menjadi wahana sains terbaik se-Asia Tenggara dalam suasana yang menyenangkan.

Wahana Edukasi yang Lengkap dan Menarik

Salah satu daya tarik utama Taman Pintar adalah beragamnya wahana yang mendukung pembelajaran sains secara interaktif. Mulai dari anak usia dini hingga remaja, setiap pengunjung bisa menemukan zona belajar yang sesuai dengan tingkat usianya. Berikut beberapa zona yang populer.

Bagi pengunjung usia dini, Taman Pintar menyediakan Gedung PAUD Barat dan Timur. Zona ini dirancang khusus dengan alat peraga edukatif sederhana yang aman dan menarik. Anak-anak diperkenalkan pada konsep-konsep dasar sains dan teknologi melalui permainan sensorik, simulasi sederhana, dan aktivitas eksploratif yang membangun rasa ingin tahu sejak dini.

Untuk siswa SD hingga SMA, terdapat Gedung Oval dan Gedung Kotak, yang menjadi pusat utama wahana interaktif. Di sinilah pelajar bisa terlibat langsung dalam berbagai eksperimen dan demonstrasi sains, mulai dari fisika, biologi, kimia, hingga teknologi digital. 

Taman Pintar juga memiliki Planetarium, yang mengajak pengunjung menjelajahi luar angkasa tanpa harus meninggalkan bumi. Melalui pertunjukan visual langit malam dan sistem tata surya yang imersif, pengunjung diajak memahami konsep astronomi dengan cara yang lebih hidup dan menarik. Ini menjadi salah satu wahana favorit, terutama bagi anak-anak yang memiliki ketertarikan terhadap dunia antariksa.

Misi dan Nilai: Belajar Lewat Imajinasi dan Permainan

Dengan motto "Mencerdaskan dan Menyenangkan", Taman Pintar menggunakan pendekatan khas Jawa: Niteni, Nirokke, Nambahi yang artinya mengamati, meniru, lalu mengembangkan. Hal ini diwujudkan lewat pengalaman langsung seperti menyentuh, mencoba, hingga menciptakan alat eksperimen sendiri.

Logo Taman Pintar yang menyerupai kembang api mencerminkan filosofi "Mlethik = Pintar", yaitu pencerahan yang menyenangkan. Bentuknya yang terbuka ke luar menyimbolkan outward looking semangat untuk terus berkembang dan berpikir global.

Belajar Tak Harus di Kelas, Contohnya Kontes Roket Air

Sebagai perwujudan dari semangat belajar yang menyenangkan, Taman Pintar juga rutin menggelar kegiatan luar ruang. Salah satunya adalah Kontes Roket Air di Taman Budaya Embung Giwangan.

Meski hanya satu dari sekian banyak program, kontes ini memperkuat wajah Taman Pintar sebagai ruang edukatif yang tidak kaku, tidak membosankan, dan penuh tantangan yang menyenangkan.

Ilmu Pengetahuan Menjadi Bekal Untuk Melangkah Lebih Jauh

Taman Pintar hadir bukan sekadar sebagai tempat bermain atau bertamasya anak sekolah. Lebih dari itu, ia adalah simbol harapan bangsa untuk menciptakan generasi yang mencintai ilmu pengetahuan dan berani bermimpi besar. 

Efek visual miring ke kanan pada logo Taman Pintar menandakan pergerakan ke arah yang lebih baik, sebuah pesan bahwa masa depan bisa dicapai dengan imajinasi dan pengetahuan.

Belajar nggak harus kaku dan ngebosenin. Di Taman Pintar, kamu bisa main sambil belajar. Yuk, terus belajar dengan cara yang seru dan bikin penasaran!