M. Reza Sulaiman
Komunitas Pik-R Bangka. (Dok. Pribadi)

Di tengah hiruk pikuk Jakarta Selatan, tepatnya di kawasan Mampang Prapatan, terdapat sebuah komunitas remaja yang lahir dari kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Bangka hadir sebagai ruang aman bagi remaja untuk belajar, berbagi, dan tumbuh bersama dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan modern.

Berawal dari Keresahan

PIK-R Bangka bermula dari inisiatif tujuh remaja yang tinggal di kawasan Jalan Bangka. Mereka melihat langsung berbagai permasalahan remaja di sekitarnya, mulai dari tawuran, konsumsi alkohol, hingga minimnya pembinaan dan ruang pengembangan diri.

Kondisi tersebut terasa semakin kontras karena wilayah Bangka berada tidak jauh dari kawasan Kemang, yang memiliki akses dan fasilitas lebih memadai. Dari sinilah muncul keinginan untuk menghadirkan perubahan nyata dari lingkungan terdekat.

Fokus pada Kesehatan Mental dan Masa Depan Remaja

Sejak awal, PIK-R Bangka menaruh perhatian besar pada isu-isu yang dekat dengan kehidupan remaja, seperti kesehatan mental, kesehatan reproduksi, life skills, serta perencanaan masa depan dan keluarga. Edukasi disampaikan dengan pendekatan yang ramah remaja agar tidak terasa menggurui.

“Kami ingin remaja sadar bahwa kesehatan mental, perencanaan masa depan, dan keterampilan hidup sama pentingnya dengan prestasi akademik,” jelas Stevan Valentino Patricks Pratama, selaku ketua PIK-R Bangka.

Metode yang digunakan pun beragam, mulai dari diskusi kelompok, simulasi, hingga kegiatan interaktif yang mendorong partisipasi aktif dari para anggota.

“Kami tidak ingin edukasi terasa menggurui. Karena itu, pendekatannya dibuat santai, dengan diskusi dua arah dan banyak praktik langsung agar teman-teman nyaman,” sambungnya.

Program Unggulan yang Membuka Wawasan Global

Salah satu program unggulan PIK-R Bangka adalah International Webinar, yang melibatkan remaja dari berbagai negara seperti Timor Leste, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam. Program ini menjadi ruang pertukaran perspektif lintas budaya yang jarang dilakukan oleh PIK-R lain.

Program ini turut mengantarkan PIK-R Bangka meraih predikat PIK-R Percontohan Tingkat Nasional pada tahun 2023, sekaligus memperkuat peran komunitas dalam pembinaan remaja.

Dampak Nyata bagi Anggota

Bagi anggotanya, PIK-R Bangka menjadi ruang pembentukan karakter dan peningkatan soft skills. Banyak remaja mengalami perubahan signifikan dalam hal kepercayaan diri, kemampuan berbicara di depan umum, serta cara berpikir kritis.

Perubahan ini tidak hanya terlihat dalam aktivitas komunitas, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari para anggota. Bahkan, beberapa di antaranya berhasil menjadi Duta Genre.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Sebagai komunitas berbasis swadaya, PIK-R Bangka menghadapi tantangan dalam hal pendanaan dan manajemen waktu anggota yang berasal dari latar belakang yang berbeda. “Tantangan terbesar kami adalah pendanaan dan manajemen waktu karena anggota berasal dari latar belakang yang berbeda-beda,” ungkap Stevan.

Meski demikian, semangat kolaborasi terus dijaga. Ke depan, PIK-R Bangka berharap dapat menjangkau lebih banyak remaja di Indonesia.

(Flovian Aiko)