Jika angin selaksa mewarna awan,
Air menggenang sejuk dihantarkan
Kaki menapak bebatuan terjal mengandung darah disekujur gelora
Air susu tercecer dari dada, menawan sejuta gudang masa depan
Gunung-gunung menatap silau di ketinggian
Sayu terdengar irama nyanyian
Bertasbih di atas rerumputan
Mengawini sehimpun impian,
Agar tangis tak membanjiri lautan masa depan,
Agar rengekan bayi mungil terdengar manja bukan menangis kesakitan
Jika selaksa angin mewarna awan,
Dicatatnya panggilan kebebasan.
Teruntuk para ibu guru,
Rumah Punden, 2020
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Full Senyum! Prabowo Umumkan Guru Honorer Dapat Tunjangan Rp 2 Juta di Hari Guru Nasional
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Ikut Gembira Guru Supriyani Divonis Bebas, Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Mudah-mudahan Ini Kasus Terakhir
-
Wuling Boyong Mobil Listrik Populer Air EV ke GJAW 2024
-
Prabowo Panggil Mendikdasmen Abdul Mu'ti ke Istana, Bahas Persoalan Gaji Guru dan Sistem Zonasi
Sastra
Terkini
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda