Riuh-riuh wisuda telah berakhir
Gelar sarjana telah kusandang
Empat tahun berguru telah kulewati
Kini kutatap kehidupan yang baru
Kukirimkan surat cinta lamaran
Kukorbankan waktu dan tenaga demi pekerjaan impian
Kurela berpanas-panas mengirim surat cinta lamaran
Berjuta-juta surat cinta lamaran kukirimkan
Namun tiada satu pun perusahaan menerima pinangan dariku
Berjuta-juta surat cinta lamaran tak kunjung dibalas jua
Batinku kacau dan bimbang melihat realita ini
Tubuhku lemas dan tiada lagi semangat
Tangis dan jerit batinku semakin menjadi-jadi
Sedih dan emosi bercampur aduk menjadi satu
Raut wajah menjadi muram seketika
Seakan tak asa lagi dalam hidupku
Oh Tuhan apa yang salah dengan diriku
Sehingga diriku merasa tiada guna
Waktu demi waktu menjadi pengangguran abadi
Diri ini seolah menjadi sampah
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
CERPEN: Basa-basi di Balik Mesin Kopi, Saat Rindu Tidak Tahu Diri
-
Di Parkiran Sekolah yang Sunyi, Apa yang Sebetulnya Didengar oleh Adrian?
-
3 Rekomendasi Flatshoes Brand Lokal Kualitas Top, Cocok untuk Semua Acara!
-
Refleksi Keserakahan Manusia dan Kritik Penguasa dalam Antologi Puisi Negeri Daging Karya Gus Mus
-
Oppo Reno 15c Kini Meluncur di India, Spek Berbeda dari Versi China?