Ilustrasi Tulisan Puisi. (Shutterstock)
Suara-suara nyaringmu membius kaum papa
Seolah kau bak pahlawan atas ketidakadilan
Menggetarkan podium berguncang dahsyat
Tepukan tangan membuatmu jumawa
Saat naik menjadi penguasa suaramu sirna
Entah kenapa kau hanya bisu melihat
Melihat kaum fakir bergelimpangan di jalan
Apa yang sebenarnya kau perjuangkan saat ini
Suara kaum papa kau beli dengan uang
Lempang jalanmu menuju kekuasaan
Sebegitu murahkah suara kaum papa kau beli
Seakan mereka tak punya harga diri
Panggung kampanye laksana atraksi badut
Orasimu menjadi hiburan dan tertawaan
Rakyat tertawa mendengar celotehanmu
Celotehan penuh janji-janji semanis gula
Baca Juga
Sastra
Terkini
-
Menggerakkan Harapan Penghuni Panti Eks Psikotik Bersama Komunitas Perlitas
-
Pertambangan Nikel di Raja Ampat: Kronologi dan Bayangan Jangka Panjang
-
Setelah G20, Viola Davis Digaet Jadi Bintang Utama di Film Ally Clark
-
Segera Tayang Season 3, Kreator Beber Ide untuk Spin-off Squid Game
-
Bukan Cinta Tak Sempurna, Ini Makna Lagu SEVENTEEN 'Imperfect Love'