Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Dream
ilustrasi self love. (Pexels/Tim Mossholder)

Ketika tangan menengadah

Bibir menumpahkan segala gundah

Dalam situasi yang tak mudah

Hati mencoba untuk tetap tabah

Adakah  mereka di luar sana

Menyadari impianmu nyaris sirna?

Ataukah  mereka hanya mencerna

Bagian dirimu yang terlihat sempurna?

Mereka hanya mendengar tawamu

Tak mendengar ratapanmu

Mereka hanya melihat senyumanmu

Tak melihat tangisanmu

Kala semua menggantung harap padamu

Kala semua selalu meminta pedulimu

Adakah kau sadari sesuatu

Apakah mereka juga peduli padamu?

Kau mungkin rela seperti lilin yang terbakar

Meleleh demi menjadi penerang sekitar

Tetapi apakah hati mereka selalu tergetar

Saat kau meminta pertolongan walau sekadar?

Bukan salah selalu menjadi baik

Bukan keliru tak mengharap imbal balik

Tetapi ketika kau sampai pada satu titik

Kau akan terusik oleh  pikiran yang menggelitik

Entah cepat atau lambat

Kau nyaris merasa sangat tersesat

Dalam jalanan yang gelap pekat

Akan kau buat keputusan berat

Jika mereka adalah benalu

Maka sayangi dirimu dahulu

Jangan abaikan sikap yang menjadi terlalu

Sebab hidupmu bukan tentang orang lain melulu

Beri cinta pada dirimu

Beri sayang pada hatimu

Luaskan pandangan batinmu

Sadarkan peduli di sekelilingmu

Tak harus diliputi rasa salah dan gelisah

Tak perlu langkahmu membuat resah

Mencintai dirimu sendiri adalah sesuatu yang sah

Walau membuat beberapa memilih berpisah

Mungkin akan hadir kecewa

Dari mereka yang hanya ingin tertawa

Dan yang tak pernah mau terbawa

Dalam bagian hidupmu yang luka

Tak mengapa walau sakit awalnya

Tak mengapa ada yang pergi dengan jumawa

Bagai sebuah proses seleksi alam semesta

Tertinggal yang baik bagimu di akhirnya

Kembalilah pada jati dirimu

Hilangkan semua tampilan semu

Sadarilah akan berharganya dirimu

Bersyukurlah pada Penciptamu

Borneo, Juli 2021

Dream