Ketika tangan menengadah
Bibir menumpahkan segala gundah
Dalam situasi yang tak mudah
Hati mencoba untuk tetap tabah
Adakah mereka di luar sana
Menyadari impianmu nyaris sirna?
Ataukah mereka hanya mencerna
Bagian dirimu yang terlihat sempurna?
Mereka hanya mendengar tawamu
Tak mendengar ratapanmu
Mereka hanya melihat senyumanmu
Tak melihat tangisanmu
Kala semua menggantung harap padamu
Kala semua selalu meminta pedulimu
Adakah kau sadari sesuatu
Apakah mereka juga peduli padamu?
Kau mungkin rela seperti lilin yang terbakar
Meleleh demi menjadi penerang sekitar
Tetapi apakah hati mereka selalu tergetar
Saat kau meminta pertolongan walau sekadar?
Bukan salah selalu menjadi baik
Bukan keliru tak mengharap imbal balik
Tetapi ketika kau sampai pada satu titik
Kau akan terusik oleh pikiran yang menggelitik
Entah cepat atau lambat
Kau nyaris merasa sangat tersesat
Dalam jalanan yang gelap pekat
Akan kau buat keputusan berat
Jika mereka adalah benalu
Maka sayangi dirimu dahulu
Jangan abaikan sikap yang menjadi terlalu
Sebab hidupmu bukan tentang orang lain melulu
Beri cinta pada dirimu
Beri sayang pada hatimu
Luaskan pandangan batinmu
Sadarkan peduli di sekelilingmu
Tak harus diliputi rasa salah dan gelisah
Tak perlu langkahmu membuat resah
Mencintai dirimu sendiri adalah sesuatu yang sah
Walau membuat beberapa memilih berpisah
Mungkin akan hadir kecewa
Dari mereka yang hanya ingin tertawa
Dan yang tak pernah mau terbawa
Dalam bagian hidupmu yang luka
Tak mengapa walau sakit awalnya
Tak mengapa ada yang pergi dengan jumawa
Bagai sebuah proses seleksi alam semesta
Tertinggal yang baik bagimu di akhirnya
Kembalilah pada jati dirimu
Hilangkan semua tampilan semu
Sadarilah akan berharganya dirimu
Bersyukurlah pada Penciptamu
Borneo, Juli 2021