Duduk di ruang tamu yang sederhana.
Suasana alam yang agak dingin menghanyutkan badan.
Ngobrol dan sesekali cerita humor tersaji siang itu. Kopi dan deretan kue kering pun siap sedia menjadi santapan.
Wajah pemuda nampak asyik bercerita.
Tertawa terbahak-bahak mengenang masa lalu.
Sambil cerita lucu dari sahabat selalu menjadi selipan dalam cerita.
Lagi-lagi tertawa terbahak-bahak keluar dengan spontan.
Ngobrol itu mengejewentahkan aksi pemuda sebelum zaman game melanda.
Anak-anak dan para pemuda nampak asyik berkumpul sampai pertengahan malam.
Kenakalan para remaja terdahulu menjadi bahan renungan kali ini.
Beda halnya generasi sekarang dengan candu game.
Anak-anak hari ini nampak asyik dengan dirinya sendiri.
Sifat individualis menjadi potret bagi dirinya.
Melupakan kawan sekitar.
Hingga terlelap untuk bersahabat dengan smartphone model sekarang.
Galung Lego, 30 Juli 2021
Baca Juga
-
10 Cara Mengatur HP agar Bisa Melantunkan Al-Quran Semalaman Tanpa Khawatir Baterai Rusak
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
Artikel Terkait
-
Ngobrol Santai Soal Pendidikan Indonesia dalam Buku Kopi Merah Putih
-
Kolaborasi Lintas Sektor dalam Perpaduan Kedai Kopi dan Toko Buku
-
4 Tips Kembalikan Warna Baju Hitam yang Pudar: Nol Rupiah, Cuma Pakai Bahan Rumahan
-
Mendadak! Segerombolan Pemuda #SaveKPK Geruduk Sidang Hasto PDIP, Mau Ngapain?
-
Tembakau Hingga Kopi Masih Jadi Salah Satu Pendorong Utama Ekonomi Indonesia
Sastra
Terkini
-
Review Novel 'Kotak Pandora': Saat Hidup Hanya soal Bertahan
-
Hadirnya Pascal Struijk Ancam Posisi Duo Kapten Timnas Indonesia, Kok Bisa?
-
Rilis di Netflix, Jo Jung-suk Mainkan Peran Penting di Weak Hero Class 2
-
Korupsi Rp984 Triliun: Indonesia di Persimpangan Krisis Moral
-
Review Novel The One and Only Ruby, Kisah Gajah Kecil Keluar dari Masa Lalunya