Ilustrasi Gedung Tinggi. (Pixabay)
Berdiri kokoh dan terus memanjang ke langit.
Ia nampak seperti gedung yang paling tinggi.
Tak ada satu pun yang menyerupai.
Hingga ia semakin arogan dan bertindak sendiri.
Gedung tinggi berkata sebagai rumah para wakil rakyat.
Gedung sebagai penampung aspirasi rakyat.
Lalu ia pun diisi dengan orang-orang pintar.
Tetapi tidak, gedung diisi orang pintar namun tidak punya sifat manusiawi.
Bahkan mereka bertindak dan melenceng dari tanggungjawabnya.
Membusungkan dada di hadapan rakyat.
Dan memakai kekuasaannya untuk bertindak semaunya saja.
Gedung tinggi kini nampak onani saja sebagai rumah para wakil rakyat.
Tetapi gedung tinggi justru mempertontonkan sebagai rumah tikus-tikus yang haus jabatan.
Camba Majene, 4 Agustus 2021
Baca Juga
-
Qurban di Zaman Digital: Tantangan dan Harapan Generasi Muda
-
Terbaru di 2025! Ini 5 Cara Menggandakan Aplikasi di Ponsel Android
-
Bisa Langsung Install! Begini Cara Unduh WhatsApp di iPad
-
Pancasila di Ujung Jari: Refleksi Hari Lahir 1 Juni di Era Digital
-
Terbaru! Begini Cara Edit PDF di Microsoft Word Tanpa Convert Ulang
Artikel Terkait
-
Kata-kata Jay Idzes Menang Dramatis dari China: Kami Bermain untuk Rakyat Indonesia
-
Awasi Surplus Beras, Legislator NasDem Wanti-wanti Ini ke Pemerintah
-
BRInita BRI Peduli Raih Apresiasi Internasional, Bukti Penghargaan Pemberdayaan Perempuan
-
BRI Diakui atas Peran Nyata dalam Urban Farming dan Pemberdayaan Perempuan
-
Tabung Dana Pensiun di BRImo dan Dapatkan Bonus Saldo dan Keuntungan Melimpah!
Sastra
Terkini
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka