Seharian dalam kehidupan berhias semua kebobrokan penuh ilusi semu pencitraan kebaikan. Yang membuatku muak akan segala kehidupan ini. Yang tak ada henti-hentinya ilusi semu kehidupan berhias semua kebaikan.
Semakin muak semua kehidupan membuatku meraih kesendirian dalam langit malam.Pergi tuk bersandar pada pohon mahoni demi meraih naungan langit malam. Langit malam berhias segala afsun sangat membuatku kagum.
Kesendirian dalam rasa khidmat tanpa siapa-siapa yang bersamaku. Segala rasa kepenatan dari kehidupan kukikis dalam kesendirian dalam naungan langit malam.
Naungan langit malam bertabur bintang-bintang kelap-kelap menambah suasana malam yang anggun. Langit malam yang cerah berhias bulan purnama memancarkan cahayanya.
Langit malam tanpa tergores awan mendung setitikpun. Kurasakan naungan langit malam yang begitu mempesonakan. Dalam kesendirian penuh tentram abadi yang menemani diriku.
Kesendirian melepaskan diri dari kebohongan sebuah kehidupan bersandiwara bernafas ilusi hubungan antar manusia. Kesendirian dalam naungan malam yang merangkul jiwa.
Naungan langit malam dalam suasana sunyi ditemani alunan bunyi jangkrik. Alunan bunyi jangkrik saling bersahutan dengan merdunya melodi. Tak luput pula alunan bunyi tokek saling bersahutan pula.
Kunikmati melodi syahdunya bunyi tokek. Hawa dingin yang memberikan pelukan jiwa hingga menusuk kalbu. Berselimutkan sarung dengan raihan kehangatan jiwa dari malam yang sangat dingin.
Bersandar raga di bawah pohon mahoni yang sangat kokoh gagah wibawanya.Kesunyian malam dalam keheningan membawa suasana kantuk yang membekap diriku. Kantuk yang kian tak terbendung lagi.
Dalam lantunan bunyi nyamuk berseliweran. Gigitan nyamuk yang selalu menemaniku sepanjang malam. Namun itu semua tak mengganggu kesendirian malam.
Menatap sang purnama bercahaya sangat cerah merona sejenak tuk merenungi segala kehidupan saat ini. Kehidupan dalam segala kebusukan yang semakin tak karuan.
Kehidupan dimana yang salah menjadi benar dan yang benar menjadi salah. Entah tiada daya aku bisa berbuat apalagi.
Renungan malam atas kebohongan rupa kehidupan yang bermandikan sebuah kepura-puraan kebaikan moral. Entah apa yang terjadi pada kehidupan saat ini dalam suasana morat-marit.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Body Lotion untuk Kulit Belang, Bisa Dibeli di Indomaret Mulai Rp20 Ribuan
-
Lapangan Kerja Sedikit, Sofyan Djalil Usul Pemerintah Kirim Tenaga Kerja Lebih Banyak ke Luar Negeri
-
Skandal Ducati dan Renovasi Rumah: KPK Endus Penerimaan Haram Lain Eks Wamenaker
-
Plus Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Lebanon
-
3 Model Pajero Bekas Paling Diincar Bapak-bapak Modern, Bikin Gagah Berwibawa!
Sastra
Terkini
-
Believe oleh Wendy Red Velvet: Percaya pada Cinta, Harapan, dan Cahaya
-
Masa Depan Futsal: Tren dan Inovasi di Dunia Olahraga
-
Turnamen Futsal sebagai Panggung Adu Status Sosial
-
Diceraikan Pratama Arhan, Azizah Salsha Dicecar soal Foto Main Padel Bareng Mantan
-
5 Tas Backpack Trendi yang Muat Banyak Barang untuk Traveling, Anti Repot!