Seorang dara kembali datang dan kembali mengunjungi suatu taman ingatan
Di sana ia pun kembali menanamkan bunga-bunga kerinduan
Aku heran dan aku penasaran
Apakah ia tidak menyadari kiranya
Bahwa taman yang ia masuki
Merupakan taman ingatan dari seorang lelaki kesepian
Taman itu, dahulu
Merupakan taman yang indah nan elok nian
Rerumputan tertata rapi, bebungaan berpeluk sinar mentari setiap pagi
Di sana, lebah-lebah selalu mencumbui sari-sari bunga, untuk kemudian menghasilkan madu-madu cinta
Tak lupa, burung-burung pun selalu riang bernyanyi; menyambut musim semi yang menggubah suasana hati
Sungguh indah gerangan
Karena hampir tak ada kembang-kembang yang layu
Sebab semuanya ikut melagukan alunan-alunan tembang dengan suaranya yang merdu
Akan tetapi, kini
Taman itu telah berubah menjadi sangat sepi, seolah mentari pun enggan untuk menyinari
Rerumputan dan ilalang kian tumbuh dengan liar menyerupai ladang
Bunga-bungaan dan kembang-kembang kian hari kian layu
Tiada lebah-lebah yang mampu menyemai madu
Dan burung-burung pun telah pergi bersama kicaunya yang merdu
Alangkah sepinya taman itu
Hanya bintang malam yang bersedia menyinari dengan kerlipnya yang sunyi
Hingga pada suatu hari
Seorang perempuan datang kembali mengunjungi dan bermain-main di taman tersebut
Ia dengan tulusnya menanam kembali bunga-bunga kerinduan
Dan menyiraminya dengan cipratan air kenangan
Perlahan, bunga-bunga yang ia tanam pun kian tumbuh. memenuhi relung-relung hati yang kosong
Mentari pun seakan-akan ikut terpancing, bersama awan, ia memayungi halaman taman dari langit kesedihan
Meskipun wanita itu tidak berkunjung lama
Namun ketulusan dan kelembutan hatinya bertahan selamanya
Menghiasi setiap petak taman dengan riang dan gembira
Walaupun kadangkala mega menjadi mendung dan menitikkan air mata
Terimakasih, dara
Dikau telah membuat jiwaku yang hampir mati kembali bernyawa
Senyumanmu yang manis nan tulus
Telah membuatku percaya
Bahwa jatuh cinta menjadikan semuanya terasa indah
Saat ini,
Izinkanlah aku untuk memberikanmu seuntai bunga;
Bunga yang telah kau tanam dengan penuh perasaan,
Sebagai penghargaan atas apa yang telah kau lakukan;
Kepada seorang lelaki yang sedang diterpa kehampaan.
Terimalah, dara
Terimalah bunga cinta dari rindu yang pernah kau tanam
Namun apabila engkau enggan untuk menerima
Biarkanlah bunga-bunga ini menjadi saksi atas rasa yang telah kau beri...
Bogor, 25 Agustus 2021.
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Film Never Back Down: Kisah Remaja yang Mendalami Mix Martial Arts
-
Ulasan Film Warrior: Kisah Kakak-beradik yang Kembali Bertemu di Atas Ring
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
Ulasan Film The Fighter: Kisah Seorang Pria Meraih Gelar Juara Tinju Dunia
-
Ulasan Film Rocky: Kisah Petinju Lokal Meraih Kesuksesan di Dunia Tinju
Artikel Terkait
-
Marak Kasus Pelecehan, Cinta Laura Ungkap Kesedihan: Hati Aku Hancur
-
Taman Siswa: Mimpi dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara
-
Sejarah Sirkus OCI Taman Safari, Jadi Sorotan Publik karena Dugaan Eksploitasi
-
Mengenal Pendiri Taman Safari Vs OCI di Tengah Dugaan Eksploitasi Pemain Sirkus: Apakah Sosok Sama?
-
Taman Safari Indonesia Milik Siapa? Dugaan Eksploitasi Eks Pemain Sirkus OCI Kini Ramai Disorot
Sastra
Terkini
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali di SMA: Solusi atau Langkah Mundur?
-
Spring of Youth: Kisah Mahasiswa, Musik, dan Mimpi yang Tayang Mei Ini!
-
Terus Melesat, Jumbo Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa