Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Rico Andreano
Ilustrasi Stadion Bola. (pixabay.com)

Rumput hijau yang terbentang luas yang tak bisa disentuh dalam hitungan jari. Rumput hijau dengan pemandangan yang sangat rapi dengan penataan yang telah tersusun sedemikian rupa. Tempat dimana si kulit bundar menggelinding dalam tendangan para pemain bola saling mengumpan sana sini.

Si kulit bundar yang menjadi penentu kemenangan di gawang. Gawang menjadi saksi bisu masuknya bola. Gegap gempita kemenangan gol bergaung di seantero tribun stadion. Ribuan bahkan jutaan pasang berteriak serentak merayakan kemenangan gol.

Berjejer kursi-kursi yang terhampar sangat banyak memenuhi segenap stadion. Para penonton memberikan dukungan pada kesebelasan yang dielu-elukan dalam suasana meriah di stadion.

Stadion membuka pintu rejeki bagi setiap pedagang yang berjualan di halaman stadion. Para pedagang mengais rejeki di stadion dengan penuh bahagia. Kala banyak penonton di stadion yang melariskan dagangan mereka. Riang gembira suka cita para pedangang semakin larisnya semua yang dijajakan.

Stadion tempat berkumpulnya para jawara. Jawara yang pantang merasa kalah sebelum bertanding. Jawara yang berebut satu sama lain demi mendapatkan diantara yang terbaik. Tempat pemain mengukir impian dengan hantaran sejuta harapan yang tertanam.

Mentalitas juara kian terpatri pada diri pemain sepak bola dengan ketekunan dan mental yang keras demi gapaian menjadi juara. Dari stadion pula bertabur para juara sepak bola dengan segala pencapaian yang teramat luar biasa.

Sportivitas selalu dijunjung dengan sikap legowo yang dipancarkan oleh kesebelasan yang kalah dalam pertandingan sepak bola.

Rico Andreano